Contoh Soal

Rangkaian Arus Searah – Fisika SMA

Sampel materi untuk guru yang ingin cari soal latihan. Temukan bank soal lengkap dan update dengan cara mendaftar gratis. Kirim soal-soal ini ke murid di kelas Bapak/Ibu Guru lewat Google Classroom, dalam bentuk kuis online, tautan kuis, file kuis, atau cetak langsung!

    1.

    Pada suatu game "Among us" terdapat misi yaitu menutup suatu skalar untuk mengalirkan arus listrik. Salah satu pemain, mendapatkan misi tersebut dengan gambar rangkaian listrik sebagai berikut.

    Diketahui bahwa R3<R2<R1R_3<R_2<R_1 dan sumber tegangan memiliki beda potensial 12 V. Ketika saklar S terbuka, pada R1R_1 mengalir arus listrik sebesar A. Jika saat saklar S ditutup oleh pemain game sehingga pada R1R_1 mengalir arus listrik sebesar B, maka pernyataan yang benar adalah ....

    A

    B lebih kecil dari A, dan tegangan pada R1R_1 menjadi lebih besar

    B

    B lebih kecil dari A, dan tegangan pada R1R_1 menjadi lebih kecil

    C

    B sama dengan A, dan tegangan pada R1R_1 adalah tetap

    D

    B lebih besar dari A, dan tegangan pada R1R_1 menjadi lebih besar

    E

    B lebih besar dari A, dan tegangan pada R1R_1 menjadi lebih kecil

    Pembahasan:

    Sebelum saklar S di tutup, R1R_1 dan R2R_2 adalah seri. Ketika saklar S ditutup, hambatan total (R1+RpR_1+R_{\text{p}}) menjadi lebih kecil dibandingkan dengan hambatan total ketika saklar S terbuka (R1+R2R_1+R_2). Sehingga saat saklar S ditutup, arus yang mengalir menjadi lebih besar (B > A). Selain itu, saat saklar S ditutup, hambatan paralel (RpR_{\text{p}}) antara R2R_2 dan R3R_3 juga menjadi lebih kecil dibandingkan dengan R2R_2. Sehingga tegangan R2R_2 dan R3R_3 menjadi turun. Karena tegangan pada R2R_2 turun, maka tegangan pada R1R_1 menjadi naik atau menjadi lebih besar dari sebelumnya.

    Jadi, pernyataan yang benar adalah B lebih besar dari A, dan tegangan pada R1R_1 menjadi lebih besar.

    2.

    Perhatikan gambar dua rangkaian di bawah ini.

    Diketahui bahwa arus listrik pada rangkaian 1 adalah A sedangkan arus listrik pada rangkaian 2 adalah B, dan tegangan jepit baterai rangkaian 1 adalah C, sedangkan tegangan jepit baterai rangkaian 2 adalah D. Jika baterai rangkaian 1 dan 2 adalah sama, maka pernyataan yang benar adalah ....

    A

    A > B dan C > D

    B

    A < B dan C > D

    C

    A > B dan C < D

    D

    A < B dan C < D

    E

    A < B dan C = D

    Pembahasan:

    Pada rangkaian 2 ketika lampu R2R_2 diparalel lagi dengan lampu R3R_3, hambatan total rangkaian akan berkurang atau menjadi lebih kecil dari rangkaian 1. Sehingga arus yang mengalir dalam rangkaian 2 akan lebih besar dari rangkaian 1. Selanjutnya, jika arus yang mengalir dalam rangkaian membesar, maka akan menyebabkan penurunan tegangan yang lebih besar pada hambatan dalam baterai. Sehingga karena arus listrik yang mengalir pada rangkaian 2 lebih besar dari rangkaian 1, maka tegangan jepit pada rangkaian 2 akan lebih kecil dari tegangan jepit pada rangkaian 1.

    Jadi, pernyataan yang benar adalah A < B dan C > D.

    Ingin coba latihan soal dengan kuis online?

    Kejar Kuis
    3.

    Lima buah lampu yaitu A, B, C, D, E dihubungkan dengan baterai dan disusun seperti pada gambar berikut.

    Jika arus listrik mengalir pada rangkaian dengan titik 1 dan 2 dihubungkan secara singkat, maka pernyataan yang benar adalah ....

    A

    kuat arus listrik yang mengalir pada lampu A dan B sama

    B

    kuat arus listrik yang mengalir pada lampu C, D dan E sama

    C

    tegangan pada lampu C dan D sama, namun berbeda dengan lampu B dan E

    D

    tegangan pada lampu B sama dengan lampu E, namun berbeda dengan lampu C dan D

    E

    arus listrik hanya mengalir pada lampu B, C, D, dan E

    Pembahasan:

    Berdasarkan soal diketahui rangkaian seperti berikut.


    Berdasarkan gambar rangkaian dapat dilihat bahwa lampu C dan D disusun seri dan diparalel dengan lampu E. Kemudian paralel dari lampu seri C, D dengan lampu E, diseri dengan lampu A dan B. Secara teori, lampu merupakan hambatan, sehingga kuat arus yang mengalir pada hambatan yang disusun seri adalah sama sedangkan tegangannya berbeda. Sedangkan pada hambatan yang disusun paralel, kuat arusnya berbeda tapi tegangannya sama. Selanjutnya, pada rangkaian ini, titik 1 dan titik 2 pada lampu A dihubungkan secara singkat. Ketika suatu rangkaian dihubungkan secara singkat, maka tidak ada arus yang mengalir pada rangkaian yang dihubungkan singkat tersebut, sehingga pada kasus ini diperoleh bahwa:

    1. Tidak ada arus yang mengalir pada lampu A sehingga lampu A mati.
    2. Kuat arus yang mengalir pada lampu A sama dengan hambatan total dari paralel lampu seri C-D dengan E.
    3. Kuat arus yang mengalir pada lampu C dan D adalah sama, namun berbeda dengan lampu E.
    4. Tegangan pada lampu C dan D adalah beda.
    5. Tegangan dari hambatan pengganti lampu C-D sama dengan lampu E.
    6. Tegangan lampu B, C, D, dan E tidak ada yang sama.

    Jadi, pernyataan yang benar adalah arus listrik hanya mengalir pada lampu B, C, D, dan E.

    4.

    Di Indonesia, petani buah naga biasa menggunakan lampu pada setiap tanaman buah naga untuk mempercepat masa panen. Suatu ketika pak Ogah ingin membuka lahan baru untuk kebun buah naganya, sehingga pak Ogah menambah daya listrik ke PLN sebesar 500 W dengan tegangan 110 V. Jika pak Ogah menggunakan lampu dengan spesifikasi 20 W 220V dan semua lampu akan dipasang paralel, maka jumlah lampu maksimal yang dapat dipasang pak Ogah adalah ....

    A

    25 lampu

    B

    40 lampu

    C

    50 lampu

    D

    100 lampu

    E

    125 lampu

    Pembahasan:

    Diketahui:

    Daya sumber PSP_{\text{S}} = 500 W

    Tegangan sumber VSV_{\text{S}} = 110 V

    Daya lampu PLP_{\text{L}} = 20 W

    Tegangan lampu VLV_{\text{L}} = 220 V

    Ditanya:

    Jumlah lampu yang dapat dipasang n=n=?

    Dijawab:

    Daya merupakan energi persatuan waktu dan dirumuskan dengan persamaan berikut.

    P=Wt=I2R=V2RP=\frac{W}{t}=I^2R=\frac{V^2}{R}

    Jika nn buah lampu dipasang paralel, maka hambatan total rangkaian listrik adalah sebagai berikut.

    1Rtotal=1Rp=nRL\frac{1}{R_{\text{total}}}=\frac{1}{R_{\text{p}}}=\frac{n}{R_{\text{L}}}

    Rtotal=Rp=RLnR_{\text{total}}=R_{\text{p}}=\frac{R_{\text{L}}}{n}

    Sehingga,

    Rtotal=RLnR_{\text{total}}=\frac{R_{\text{L}}}{n}

    Berdasarkan persamaan:

    PL=VL2RL RL=VL2PLP_{\text{L}}=\frac{V_{\text{L}}^2}{R_{\text{L}}}\rightarrow\ R_{\text{L}}=\frac{V_{\text{L}}^2}{P_{\text{L}}}

    Maka,

    RL=(220)220R_{\text{L}}=\frac{\left(220\right)^2}{20}

    Sehingga,

    Rtotal=(220)220nR_{\text{total}}=\frac{\frac{\left(220\right)^2}{20}}{n}

    Rtotal=(220)220nR_{\text{total}}=\frac{\left(220\right)^2}{20n}

    Ketika nn buah lampu dirangkai dan dipasang pada sumber tegangan, maka:

    PS=VS2RtotalP_{\text{S}}=\frac{V_{\text{S}}^2}{R_{\text{total}}}

    500=(110)2(220)220n500=\frac{\left(110\right)^2}{\frac{\left(220\right)^2}{20n}}

    500=(110)2(220)2(20n)500=\frac{\left(110\right)^2}{\left(220\right)^2}\left(20n\right)

    500=(12)2(20n)500=\left(\frac{1}{2}\right)^2\left(20n\right)

    500=(14)(20n)500=\left(\frac{1}{4}\right)\left(20n\right)

    500=5n500=5n

    n=5005n=\frac{500}{5}

    n=100n=100 lampu

    Jadi, jumlah lampu maksimal yang dapat dipasang pak Ogah adalah 100 lampu.

    Ingin cari soal-soal HOTS?

    Soal HOTS
    5.

    Kawat tembaga sepanjang 4 m memiliki hambatan jenis 1,68×108 Ω1,68\times10^{-8}\ \Omega\text{} m. Jika diameter kawat tembaga adalah 2 mm, maka besar hambatan kawat tembaga tersebut adalah .... (π=3,14\pi=3,14)

    A

    2,14×102 Ω2,14\times10^{-2}\ \Omega

    B

    2,38×102 Ω2,38\times10^{-2}\ \Omega

    C

    3,14×102 Ω3,14\times10^{-2}\ \Omega

    D

    5,27×102 Ω5,27\times10^{-2}\ \Omega

    E

    6,72×102 Ω6,72\times10^{-2}\ \Omega

    Pembahasan:

    Diketahui:

    Panjang kawat ll = 4 m

    Hambatan jenis ρ=1,68×108 Ω\rho=1,68\times10^{-8}\ \Omega\text{} m

    Diameter kawat dd = 2 mm = 2×1032\times10^{-3} m

    Jari-jari r=12d=12(2×103)=1×103r=\frac{1}{2}d=\frac{1}{2}\left(2\times10^{-3}\right)=1\times10^{-3} m

    π=3,14\pi=3,14

    Ditanya:

    Besar hambatan R=R=?

    Dijawab:

    Secara matematis, besar hambatan kawat penghantar dapat dinyatakan dengan persamaan berikut.

    R=ρlAR=\rho\frac{l}{A}

    Dengan ρ\rho adalah hambatan jenis kawat penghantar, ll adalah panjang kawat, dan AA adalah luas penampang kawat. Karena penampang kawat berbentuk lingkaran maka luas penampang kawat dapat dihitung dengan persamaan luas lingkaran.

    R=ρlAR=\rho\frac{l}{A}

    R=ρl(πr2)R=\rho\frac{l}{\left(\pi r^2\right)}

    R=(1,68×108)4(3,14)(1×103)2R=\left(1,68\times10^{-8}\right)\frac{4}{\left(3,14\right)\left(1\times10^{-3}\right)^2}

    R=6,72×108(3,14)(1×106)R=\frac{6,72\times10^{-8}}{\left(3,14\right)\left(1\times10^{-6}\right)}

    R=6,72×1083,14×106R=\frac{6,72\times10^{-8}}{3,14\times10^{-6}}

    R=2,14×102 ΩR=2,14\times10^{-2}\ \Omega

    Jadi, besar hambatan kawat tembaga tersebut adalah 2,14×102 Ω2,14\times10^{-2}\ \Omega .

    6.

    Perhatikan hasil pengukuran arus pada amperemeter di bawah ini!

    Berdasarkan rangkaian listrik di atas, beda potensial pada ujung-ujung hambatan 5 Ω5\ \Omega adalah ....

    A

    12 V

    B

    15 V

    C

    25 V

    D

    30 V

    E

    60 V

    Pembahasan:

    Diketahui:

    Hambatan R=5 ΩR=5\ \Omega

    Hasil pengukuran arus pada ampere meter

    Berdasarkan gambar amperemeter:

    Skala yang ditunjuk jarum = 60 A

    Skala maksimal = 100 A

    Batas alat ukur amperemeter = 5 A

    Ditanya:

    Beda potensial pada hambatan 5 Ω5\ \Omega V=V=?

    Dijawab:

    Menentukan kuat arus

    Menghitung besar arus yang terukur pada alat ukur dapat menggunakan persamaan berikut.

    I=skala ditunjuk jarumskala maksimal( batas alat ukur yang digunakan)I=\frac{\text{skala ditunjuk jarum}}{\text{skala maksimal}}\left(\ \text{batas alat ukur yang digunakan}\right)

    Sehingga

    I=60100(5)I=\frac{60}{100}\left(5\right)

    I=(0,6)(5)I=\left(0,6\right)\left(5\right)

    I=3I=3 A

    Menentukan beda potensial pada hambatan

    Beda potensial pada hambatan dapat kita tentukan dengan menggunakan hukum Ohm. Hukum Ohm menyatakan bahwa besar arus yang mengalir melalui suatu penghantar selalu berbanding lurus dengan beda potensial yang dipasang pada rangkaian tersebut. Persamaan hukum Ohm adalah sebagai berikut.

    V=IRV=IR

    Maka,

    V=I RV=I\ R

    V=(3)(5)V=\left(3\right)\left(5\right)

    V=15V=15 V

    Jadi, beda potensial pada ujung-ujung hambatan 5 Ω5\ \Omega adalah 15 V.

    Ingin cari soal-soal AKM?

    Hubungi Kami
    7.

    Sebuah lampu pijar dengan spesifikasi 60 W pada 220 volt, dipasang pada suatu sumber potensial sebesar 110 volt. Daya yang diperlukan lampu adalah ....

    A

    15 W

    B

    30 W

    C

    60 W

    D

    120 W

    E

    240 W

    Pembahasan:

    Diketahui:

    Spesifikasi daya lampu PLP_{\text{L}} = 60 W

    Spesifikasi tegangan lampu VLV_{\text{L}} = 220 V

    Tegangan sumber VSV_{\text{S}} = 110 V

    Ditanya:

    Daya yang diperlukan lampu PL=P_{\text{L}}'=?

    Dijawab:

    Daya merupakan energi persatuan waktu dan dirumuskan dengan persamaan berikut.

    P=Wt=I2R=V2RP=\frac{W}{t}=I^2R=\frac{V^2}{R}

    Berdasarkan persamaan:

    P=V2RP=\frac{V^2}{R}

    Daya sebanding dengan kuadrat tegangan P  V2P\ \sim\ V^2 . Sehingga, karena tegangan lampu tidak sama dengan tegangan sumber, maka dapat menggunakan perbandingan sebagai berikut.

    PLPL=(VLVS)2\frac{P_{\text{L}}}{P_{\text{L}}'}=\left(\frac{V_{\text{L}}}{V_{\text{S}}}\right)^2

    PL=(VSVL)2PLP_{\text{L}}'=\left(\frac{V_{\text{S}}}{V_{\text{L}}}\right)^2P_{\text{L}}

    PL=(110220)2(60)P_{\text{L}}'=\left(\frac{110}{220}\right)^2\left(60\right)

    PL=(12)2(60)P_{\text{L}}'=\left(\frac{1}{2}\right)^2\left(60\right)

    PL=(14)(60)P_{\text{L}}'=\left(\frac{1}{4}\right)\left(60\right)

    PL=15P_{\text{L}}'=15 W

    Jadi, daya yang diperlukan lampu adalah 15 W.

    8.

    Anak kos "Bunda Maia" ingin mendidihkan 1,2 kg air ke dalam panci yang berkapasitas kalor 50 kalori/C^{\circ}\text{C} dengan menggunakan kompor listrik 500 W, 220 V. Jika suhu awal air adalah 28 C28\ ^{\circ}\text{C}, maka waktu yang diperlukan untuk mendidihkan air hingga 100 C100\ ^{\circ}\text{C} adalah ... menit. (cair=4.200c_{\text{air}}=4.200 J/kg C\ ^{\circ}\text{C}; 1 kalori = 4,2 joule)

    A

    5,0

    B

    6,3

    C

    10,0

    D

    12,6

    E

    25,2

    Pembahasan:

    Diketahui:

    Massa air mm = 1,2 kg

    Kapasitas kalor panci CpanciC_{\text{panci}} = 50 kalori/ C=(50)(4,2)=210 J/ C\ ^{\circ}\text{C}=\left(50\right)\left(4,2\right)=210\ \text{J/ }^{\circ}\text{C}\rightarrow karena 1 kalori = 4,2 joule

    Spesifikasi kompor listrik

    Daya kompor listrik PkomporP_{\text{kompor}} = 500 W

    Tegangan kompor listrik VV = 220 V

    Suhu awal air T1=28 CT_1=28\ ^{\circ}\text{C}

    Suhu akhir air T2=100 CT_2=100\ ^{\circ}\text{C}

    Kalor jenis air cair=4.200c_{\text{air}}=4.200 J/kg C\ ^{\circ}\text{C}

    Ditanya:

    Waktu untuk mendidihkan air t=t=?

    Dijawab:

    Soal merupakan gabungan antara energi listrik dengan kalor. Berdasarkan konsep, energi listrik dirumuskan dengan persamaan berikut.

    Elistrik=VItE_{\text{listrik}}=VIt

    Dengan P=VIP=VI, maka:

    Elistrik=PtE_{\text{listrik}}=Pt

    Karena proses mendidihkan air dengan kompor listrik melibatkan perubahan energi listrik menjadi panas, maka:

    Elistrik=EkalorE_{\text{listrik}}=E_{\text{kalor}}

    Pkomport=m cairΔT+CpanciΔTP_{\text{kompor}}t=m\ c_{\text{air}}\Delta T+C_{\text{panci}}\Delta T

    t=(m cairΔT+CpanciΔT)Pkomport=\frac{\left(m\ c_{\text{air}}\Delta T+C_{\text{panci}}\Delta T\right)}{P_{\text{kompor}}}

    t=((1,2)(4.200)(10028)+(210)(10028))500t=\frac{\left(\left(1,2\right)\left(4.200\right)\left(100-28\right)+\left(210\right)\left(100-28\right)\right)}{500}

    t=362.880+15.120500t=\frac{362.880+15.120}{500}

    t=378.000500t=\frac{378.000}{500}

    t=756t=756 sekon

    t=75660t=\frac{756}{60}

    t=12,6t=12,6 menit

    Jadi, waktu yang diperlukan untuk mendidihkan air hingga 100 C100\ ^{\circ}\text{C} adalah 12,6 menit.

    Ingin tanya tutor?

    Tanya Tutor
    9.

    Sebuah microwave menarik arus 8 A pada tegangan 220 V. Jika microwave bekerja selama 1 jam sehari dan tarif untuk 1 kWh adalah Rp300,00, maka energi listrik yang digunakan microvawe dan biaya yang harus dibayarkan selama 30 hari berturut-turut adalah ....

    A

    5,28 kWh dan Rp1.584,00

    B

    17,6 kWh dan Rp5.280,00

    C

    52,8 kWh dan Rp15.840,00

    D

    176 kWh dan Rp52.800,00

    E

    528 kWh dan Rp158.400,00

    Pembahasan:

    Diketahui:

    Kuat arus II = 8 A

    Tegangan VV = 220 V

    Waktu microwave bekerja sehari tt = 1 jam = 1 h

    Biaya 1 kWh = Rp300,00

    Waktu pemakaian = 1 bulan = 30 hari

    Ditanya:

    Energi dalam 1 bulan W=W=?

    Dijawab:

    Energi listrik merupakan suatu bentuk energi yang berasal dari sumber arus dan dirumuskan dengan persamaan berikut.

    W=VItW=VIt

    Maka, energi yang digunakan microwave selama 30 hari adalah:

    W=VItW=VIt

    W=(220)(8)(1 jam×30 hari)W=\left(220\right)\left(8\right)\left(1\ \text{jam}\times30\ \text{hari}\right)

    W=(1.760)(1 h×30 hari)W=\left(1.760\right)\left(1\ \text{h}\times30\ \text{hari}\right)

    W=(1.760 W)(30 h)W=\left(1.760\text{ W}\right)\left(30\ \text{h}\right)

    W=52.800W=52.800 Wh

    W=52,8W=52,8 kWh

    Selanjutnya biaya yang harus dibayarkan dalam 1 bulan:

    Biaya=(W)(tarif)\text{Biaya}=\left(W\right)\left(\text{tarif}\right)

    Biaya=(52,8)(Rp300,00)\text{Biaya}=\left(52,8\right)\left(\text{Rp}300,00\right)

    Biaya=Rp15.840,00\text{Biaya}=\text{Rp}15.840,00

    Jadi, energi listrik yang digunakan microvawe dan biaya yang harus dibayarkan selama 30 hari berturut-turut adalah 52,8 kWh dan Rp15.840,00.

    10.

    Perhatikan gambar di bawah ini!

    Besar kuat arus listrik pada I2I_2 adalah ....

    A

    3 A

    B

    4 A

    C

    5 A

    D

    6 A

    E

    7 A

    Pembahasan:

    Diketahui:

    Berdasarkan gambar rangkaian:

    Arus datang ImasukI_{\text{masuk}} = 15 A

    Arus 1 I1I_1 = 6 A

    Arus 3 I3I_3 = 3 A

    Ditanya:

    Arus 2 I2=I_2=?

    Dijawab:

    Berdasarkan hukum I Kirchhoff, arus yang masuk percabangan sama dengan arus yang keluar dari percabangan dan dirumuskan dengan persamaan berikut.

    ΣImasuk=ΣIkeluar\Sigma I_{\text{masuk}}=\Sigma I_{\text{keluar}}

    Sehingga I2I_2:

    ΣImasuk=ΣIkeluar  Itotal=I1+I2+I3\Sigma I_{\text{masuk}}=\Sigma I_{\text{keluar}}\ \rightarrow\ I_{\text{total}}=I_1+I_2+I_3

    Imasuk=Itotal=I1+I2+I3I_{\text{masuk}}=I_{\text{total}}=I_1+I_2+I_3

    15=6+I2+315=6+I_2+3

    15=9+I215=9+I_2

    I2=159I_2=15-9

    I2=6I_2=6 A

    Jadi, besar kuat arus listrik pada I2I_2 adalah 6 A.

    Daftar dan dapatkan akses ke puluhan ribu soal lainnya!

    Buat Akun Gratis