Contoh Soal

Gelombang Cahaya – Fisika SMA

Sampel materi untuk guru yang ingin cari soal latihan. Temukan bank soal lengkap dan update dengan cara mendaftar gratis. Kirim soal-soal ini ke murid di kelas Bapak/Ibu Guru lewat Google Classroom, dalam bentuk kuis online, tautan kuis, file kuis, atau cetak langsung!

    1.

    Berdasarkan hasil percobaan David Brewster pada proses polarisasi dengan pemantulan bahwa peristiwa tersebut bergantung pada ....

    A

    sudut datang cahaya

    B

    lebar celah

    C

    jarak sumber cahaya dengan bidang pantul

    D

    jenis bidang pantul

    E

    sudut bias cahaya

    Pembahasan:

    Cahaya terpolarisasi dapat diperoleh dari cahaya tak terpolarisasi dengan cara pemantulan. Jika seberkas cahaya menuju ke bidang batas antara dua medium, sebagian cahaya akan dipantulkan. Ada tiga kemungkinan yang terjadi pada cahaya yang dipantulkan, yaitu:

    1) cahaya pantul tak terpolarisasi

    2) cahaya pantul terpolarisasi sebagian

    3) cahaya pantul terpolarisasi sempurna atau seluruhnya

    Hasil percobaan oleh Davis Brewster menunjukkan bahwa ketiha kemungkinan di atas bergantung pada besaran sudut datang cahaya.

    Jadi, berdasarkan hasil percobaan David Brewster pada proses polarisasi dengan pemantulan bahwa peristiwa tersebut bergantung pada sudut datang cahaya.

    2.

    Berikut ini yang tidak termasuk kemungkinan yang terjadi pada proses polarisasi cahaya dengan pemantulan adalah ....

    A

    cahaya pantul tak terpolarisasi

    B

    cahaya pantul terpolarisasi sebagian

    C

    cahaya pantul terpolarisasi sempurna

    D

    cahaya pantul terpolarisasi seluruhnya

    E

    cahaya tidak dapat terpolarisasi dengan pemantulan

    Pembahasan:

    Cahaya terpolarisasi dapat diperoleh dari cahaya tak terpolarisasi dengan cara pemantulan. Jika seberkas cahaya menuju ke bidang batas antara dua medium, sebagian cahaya akan dipantulkan. Ada tiga kemungkinan yang terjadi pada cahaya yang dipantulkan, yaitu:

    1) cahaya pantul tak terpolarisasi

    2) cahaya pantul terpolarisasi sebagian

    3) cahaya pantul terpolarisasi sempurna atau seluruhnya

    Jadi, berikut ini yang tidak termasuk kemungkinan yang terjadi pada proses polarisasi cahaya dengan pemantulan adalah cahaya tidak dapat terpolarisasi dengan pemantulan.

    Ingin coba latihan soal dengan kuis online?

    Kejar Kuis
    3.

    Berikut ini yang tidak termasuk dalam metode mempolarisasi cahaya adalah ....

    A

    penyerapan selektif

    B

    pemantulan

    C

    pembiasaan ganda

    D

    hamburan

    E

    penggabungan

    Pembahasan:

    Polarisasi cahaya adalah terserapnya sebagian arah getar gelombang. Cahaya yang sebagian arah getarnya terserap disebut cahaya terpolarisasi, dan jika cahaya hanya mempunyai satu arah getar tertentu disebut cahaya terpolarisasi linear. Cahaya terpolarisasi dapat diperoleh dari cahaya tak terpolarisasi, yaitu dengan menghilangkan (memindahkan) semua arah getar dan melewatkan salah satu arah getar saja. Ada empat cara untuk melakukan hal tersebut yaitu penyarapan selektif, pemantulan, pembiasaan ganda dan hamburan.

    Jadi, yang tidak termasuk dalam metode dalam mempolarisasi cahaya adalah interferensi atau penggabungan.

    4.

    Berikut gejala gelombang yang dapat terjadi pada gelombang cahaya tapi tidak dapat terjadi pada gelombang suara adalah ....

    A

    refleksi

    B

    refraksi

    C

    polarisasi

    D

    interferensi

    E

    difraksi

    Pembahasan:

    Gejala gelombang yang dapat terjadi pada gelombang cahaya tapi tidak dapat terjadi pada gelombang suara adalah polarisasi. Polarisasi cahaya hanya terjadi pada gelombang transversal dimana arah getar dan arah rambatnya saling tegak lurus. Sedangkan gelombang suara adalah jenis gelombang longitudinal dimana arah rambat dan arah getarnya searah.

    Polarisasi adalah terserapnya sebagian arah getar gelombang. Cahaya yang sebagian arah getarnya terserap disebut cahaya terpolarisasi. Cahaya terpolarisasi dapat diperoleh dari cahaya tak terpolarisasi, yaitu dengan menghilangkan (memindahkan) semua arah getar dan melewatkan salah satu arah getar saja.

    Jadi, gejala gelombang yang dapat terjadi pada gelombang cahaya tapi tidak dapat terjadi pada gelombang suara adalah polarisasi.

    Ingin cari soal-soal HOTS?

    Soal HOTS
    5.

    Seberkas cahaya tak terpolarisasi mengenai polaroid pertama dengan intensitas II. Intensitas cahaya yang keluar dari sistem polaroid yang terdiri atas dua polaroid jika sudut antara kedua sumbu transmisi tersebut 37o adalah ...

    A

    16I\frac{1}{6}I

    B

    413I\frac{4}{13}I

    C

    813I\frac{8}{13}I

    D

    425I\frac{4}{25}I

    E

    825I\frac{8}{25}I

    Pembahasan:

    Diketahui:

    Intensitas awal Io=II_o=I

    Sudut antara kedua sumbu transmisi θ=37o\theta=37^o

    Ditanya:

    Intensitas cahaya yang keluar dari sistem polaroid I2=?I_2=?

    Jawaban:

    Teknik yang umum untuk menghasilkan cahaya terpolarisasi adalah menggunakan polaroid, yang akan meneruskan gelombang-gelombang yang arah getarnya sejajar dengan sumbu transmisi dan menyerap gelombang-gelombang pada arah getar lainnya. Polaroid yang biasa digunakan berjumlah dua dimana polaroid pertama disebut sebagai polarisator dan polaroid kedua disebut sebagai analisator.

    Cahaya yang datang pada polaroid akan dikeluarkan menjadi cahaya dengan intensitas yang berbeda. Jika cahaya yang datang memiliki intensitas IoI_o maka intensitas yang dikeluarkan polarisator adalah I1I_1 sedangkan yang dikeluarkan analisator adalah I2I_2. Hubungan antara intensitas tersebut memenuhi hukum Malus yaitu sebagai berikut:

    I2=I1cos2θI_2=I_1\cos^2\theta

    =12Iocos2θ=\frac{1}{2}I_o\cos^2\theta

    Intensitas cahaya yang keluar dari sistem polaroid pada soal diatas adalah sebagai berikut:

    I2=12I(cos37o)2I_2=\frac{1}{2}I\left(\cos37^o\right)^2

    =12I(45)2=\frac{1}{2}I\left(\frac{4}{5}\right)^2

    =12(1625)I=\frac{1}{2}\left(\frac{16}{25}\right)I

    =825I=\frac{8}{25}I

    Jad,i intensitas cahaya yang keluar dari sistem polaroid adalah 825I\frac{8}{25}I.

    6.

    Sinar datang dari udara (n=1)\left(n=1\right) menuju suatu medium yang memiliki indeks bias 1,6. Sudut polarisasi untuk medium tersebut adalah ....

    A

    45o

    B

    50o

    C

    58o

    D

    68o

    E

    70o

    Pembahasan:

    Diketahui:

    Indeks bias udara nu=1n_u=1

    Indeks bias medium nm=1,6n_m=1,6

    Ditanya:

    Sudut polarisasi medium θB=?\theta_{\text{B}}=?

    Jawaban:

    Sudut datang yang menghasilkan sinar pantul terpolarisasi sempurna disebut sudut polarisasi atau sudut Brewster. Persamaan yang berhubungan dengan sudut Brewster dan indeks bias dikenal dengan sebutan hukum Brewster.

    tanθB=n2n1\tan\theta_{\text{B}}=\frac{n_2}{n_1}

    Sehingga sudut polarisasi medium dapat ditentukan sebagai berikut

    tanθB=n2n1\tan\theta_{\text{}\text{B}}=\frac{n_2}{n_1}

    tanθB=nmnu\tan\theta_{\text{}\text{B}}=\frac{n_m}{n_u}

    tanθB=1,61\tan\theta_{\text{B}}=\frac{1,6}{1}

    tanθB=1,6\tan\theta_{\text{B}}=1,6

    θB=58o\theta_B=58^o

    Jadi, sudut polarisasi medium adalah 58o.

    Ingin cari soal-soal AKM?

    Hubungi Kami
    7.

    Seberkas sinar monokromatik dengan panjang gelombang 300 nm datang tegak lurus pada kisi yang terdiri atas 1000 garis/cm. Jika pola difraksi yang terjadi ditangkap oleh layar pada jarak 60 cm dari kisi maka jarak garis terang orde ketiga dari terang pusat adalah ....

    A

    3,4×102 m3,4\times10^{-2}\text{ m}

    B

    4,4×102 m4,4\times10^{-2}\text{ m}

    C

    5,4×102 m5,4\times10^{-2}\text{ m}

    D

    6,4×102 m6,4\times10^{-2}\text{ m}

    E

    7,4×102 m7,4\times10^{-2}\text{ m}

    Pembahasan:

    Diketahui:

    Panjang gelombang (λ)=300 \left(\lambda\right)=300\ \text{}

    Jumlah garis pada kisi (N) = 1000 garis/cm

    Jarak kisi ke layar (L) = 60 cm

    Garis terang orde ketiga (n) = 3

    Ditanya:

    Jarak garis terang orde ketiga dari terang pusat y=?y=?

    Jawaban:

    Kisi difraksi merupakan alat yang sangat berguna untuk menganalisis sumber-sumber cahaya. Kisi terdiri atas banyak celah sejajar berjarak sama. Sebuah kisi dapat memiliki ribuan garis (goresan) per sentimeter.

    Jika terdapat N garis per satuan panjang, tetapan kisi d, adalah kebalikan dari N.

    d=1Nd=\frac{1}{N}

    Persamaan yang dapat digunakan dalam kisi difraksi adalah

    dsinθ=nλd\sin\theta=n\lambda

    untuk menentukan jarak garis terang orde ketiga dari terang pusat, persamaan diatas dapat dimodifikasi menjadi persamaan berikut

    d(yL)=nλd\left(\frac{y}{L}\right)=n\lambda

    y=nλLdy=\frac{n\lambda L}{d}

    y=nλL1Ny=\frac{n\lambda L}{\frac{1}{N}}

    y=nNλLy=nN\lambda L

    =(3)(1000)(3×107)(60)=\left(3\right)\left(1000\right)\left(3\times10^{-7}\right)\left(60\right)

    =540×104=540\times10^{-4}

    =5,4×102 m=5,4\times10^{-2}\text{ m}

    Jadi, jarak garis terang orde ketiga dari terang pusat adalah 5,4×102 m5,4\times10^{-2}\text{ m}.

    8.

    Tetapan kisi jika jumlah garis sebanyak 100 per milimeter adalah ....

    A

    10-2 m

    B

    10-3 m

    C

    10-4 m

    D

    10-5 m

    E

    10-6 m

    Pembahasan:

    Diketahui:

    Jumlah garis N = 100 garis/mm

    Ditanya:

    Tetapan kisi d=?d=?

    Jawaban:

    Kisi difraksi merupakan alat yang sangat berguna untuk menganalisis sumber-sumber cahaya. Kisi terdiri atas banyak celah sejajar berjarak sama. Sebuah kisi dapat memiliki ribuan garis (goresan) per sentimeter.

    Jika terdapat N garis per satuan panjang, tetapan kisi d, adalah kebalikan dari N.

    d=1Nd=\frac{1}{N}

    Sehingga tetapan kisi dapat ditentukan sebagai berikut

    d=1100d=\frac{1}{100}

    =102 mm=10^{-2}\text{ mm}

    =105 m=10^{-5}\text{ m}

    Jadi, tetapan kisi (d) adalah 10-5 m.

    Ingin tanya tutor?

    Tanya Tutor
    9.

    Aldo menembakkan dua cahaya berbeda yang memiliki medan listrik EE dan E2\frac{E}{2} datang pada sebuah analisator. Jika sudut antara sumbu transmisi analisator dengan sumbu transmisi polarisator adalah 30o, maka perbandingan medan listrik cahaya pertama dan kedua yang diteruskan analisator adalah ....

    A

    1 : 2

    B

    2 : 1

    C

    1 : 3

    D

    3 : 1

    E

    1 : 4

    Pembahasan:

    Diketahui:

    Medan listrik cahaya pertama EA = E

    Medan listrik cahaya kedua EB = E2\frac{E}{2}

    Sudut antara sumbu transmisi analisator dengan sumbu transmisi polarisator (θ)=30o\left(\theta\right)=30^o

    Ditanya:

    Perbandingan medan listrik cahaya pertama dan kedua yang diteruskan analisator E2AE2B=?\frac{E_{2A}}{E_{2B}}=?

    Jawaban:

    Teknik yang umum untuk menghasilkan cahaya terpolarisasi adalah menggunakan polaroid, yang akan meneruskan gelombang-gelombang yang arah getarnya sejajar dengan sumbu transmisi dan menyerap gelombang-gelombang pada arah getar lainnya. Polaroid yang biasa digunakan berjumlah dua dimana polaroid pertama disebut sebagai polarisator dan polaroid kedua disebut sebagai analisator.

    Cahaya terpolarisasi yang masih mempunyai kuat medan listrik belum berubah menuju menuju ke analisator (sudut antara sumbu transmisi analisator dengan sumbu transmisi polarisator adalah (θ)\left(\theta\right). Di analisator, semua komponen E yang tegak lurus sumbu transmisi analisator diserap, hanya komponen E yang sejajar sumbu analisator yang diteruskan. Kuat medan listrik yang diteruskan oleh analisator adalah sebagai berikut,

    E2=EcosθE_2=E\cos\theta

    sehingga perbandingan medan listrik yang diteruskan analisator adalah,

    E2AE2B=EAcosθEBcosθ\frac{E_{2A}}{E_{2B}}=\frac{E_A\cos\theta}{E_B\cos\theta}

    E2AE2B=EAEB\frac{E_{2A}}{E_{2B}}=\frac{E_A}{E_B}

    E2AE2B=EE2\frac{E_{2A}}{E_{2B}}=\frac{E}{\frac{E}{2}}

    E2AE2B=21\frac{E_{2A}}{E_{2B}}=\frac{2}{1}

    Jadi, perbandingan medan listrik cahaya pertama dan kedua yang diteruskan analisator adalah 2 : 1.

    10.

    Sinar berwarna tunggal dengan panjang gelombang λ\lambda ditembakkan tegak lurus pada kisi yang terdiri dengan tetapan kisi d. Pola difraksi ditangkap pada layar yang berjarak L dengan jarak garis terang pertama dengan terang pusat adalah y. Jarak layar ke kisi yang baru agar jarak garis terang pertama dengan terang pusat konstan apabila panjang gelombang diubah menjadi 2λ2\lambda adalah ....

    A

    0,25L

    B

    0,5L

    C

    1,5L

    D

    2L

    E

    2,5L

    Pembahasan:

    Diketahui:

    Panjang gelombang awal λ1=λ\lambda_1=\lambda

    Panjang gelombang akhir λ2=2λ\lambda_2=2\lambda

    Tetapan kisi d tetap

    Jarak awal kisi ke layar (L1) = L

    Jarak garis terang pertama dengan terang pusat (y) tetap

    Ditanya:

    Jarak layar ke kisi yang baru L2=?L_2=?

    Jawaban:

    Kisi difraksi merupakan alat yang sangat berguna untuk menganalisis sumber-sumber cahaya. Kisi terdiri atas banyak celah sejajar berjarak sama. Sebuah kisi dapat memiliki ribuan garis (goresan) per sentimeter.

    Jika terdapat N garis per satuan panjang, tetapan kisi d, adalah kebalikan dari N.

    d=1Nd=\frac{1}{N}

    Persamaan yang dapat digunakan dalam kisi difraksi adalah

    dsinθ=nλd\sin\theta=n\lambda

    untuk menentukan jarak layar ke kisi, persamaan diatas dapat dimodifikasi menjadi persamaan berikut

    d(yL)=nλd\left(\frac{y}{L}\right)=n\lambda

    dy=nλLdy=n\lambda L

    kemudian

    dydy=nλ1L1nλ2L2\frac{dy}{dy}=\frac{n\lambda_1L_1}{n\lambda_2L_2}

    1=λL(2λ)L21=\frac{\lambda L}{\left(2\lambda\right)L_2}

    (2λ)L2=λL\left(2\lambda\right)L_2=\lambda L

    L2=L2L_2=\frac{L}{2}

    Jadi jarak layar ke kisi yang baru (L2) agar jarak garis terang pertama dengan terang pusat konstan apabila panjang gelombang diubah menjadi 2λ2\lambda adalah L/2 atau 0,5L.

    Daftar dan dapatkan akses ke puluhan ribu soal lainnya!

    Buat Akun Gratis