Contoh Soal

Fluida Statik – Fisika SMA

Sampel materi untuk guru yang ingin cari soal latihan. Temukan bank soal lengkap dan update dengan cara mendaftar gratis. Kirim soal-soal ini ke murid di kelas Bapak/Ibu Guru lewat Google Classroom, dalam bentuk kuis online, tautan kuis, file kuis, atau cetak langsung!

    1.

    Air dialirkan secara perlahan dari keran air ke dalam pipa terbuka yang memiliki kolom pipa berbentuk seperti pada gambar. Jika air mengisi pipa terbuka hingga ketinggian air naik ke kolom pipa terbuka A, B, dan C, bagaimana perbandingan ketinggian air antara kolom pipa A, B, dan C?

    A

    hA=hB=hCh_{\text{A}}=h_{\text{B}}=h_{\text{C}}

    B

    hA>hB>hCh_{\text{A}}>h_{\text{B}}>h_{\text{C}}

    C

    hA<hB<hCh_{\text{A}}<h_{\text{B}}<h_{\text{C}}

    D

    hA=hC>hBh_{\text{A}}=h_{\text{C}}>h_{\text{B}}

    E

    hA=hC<hBh_{\text{A}}=h_{\text{C}}<h_{\text{B}}

    Pembahasan:

    Pada soal ini berlaku hukum pokok hidrostatik yang menyatakan bahwa semua titik yang terletak pada bidang datar yang sama di dalam zat cair yang sejenis memiliki tekanan mutlak yang sama. Berdasarkan konsep hidrostatik berlaku suatu kesetimbangan hidrostatik yang menyatakan bahwa jika suatu pipa terbuka terhubung dengan cairan yang sama, maka cairan tersebut akan naik dan mengisi setiap ruang pada pipa terbuka dengan ketinggian yang sama karena memiliki tekanan yang sama di semua titik.

    Karena semua pipa kolom merupakan pipa terbuka, maka ketinggian air pada setiap pipa kolom adalah sama meskipun bentuknya berbeda-beda.

    Jadi, perbandingan ketinggian air antara kolom pipa A, B, dan C adalah hA=hB=hCh_{\text{A}}=h_{\text{B}}=h_{\text{C}}.

    2.

    Naiknya cairan ke xilem batang pohon dipengaruhi oleh:

    (1) diameter xilem

    (2) tekanan atmosfer

    (3) sudut kontak cairan

    (4) massa jenis cairan

    Pernyataan yang benar ditunjukkan oleh nomor ....

    A

    (1), (2), dan (3)

    B

    (1), (2), dan (4)

    C

    (1), (3) dan (4)

    D

    (2),(3), dan (4)

    E

    (1), (2), (3), dan (4)

    Pembahasan:

    Naiknya cairan ke xilem batang pohon merupakan contoh dari gejala kapilaritas. Kapilaritas adalah peristiwa naik/turunnya permukaan fluida di dalam pipa kapiler (pipa sempit) yang disebabkan oleh gaya kohesi dan gaya adesi. Gaya kohesi adalah gaya tarik antar molekul sejenis, sedangkan gaya adesi adalah gaya tarik molekul tak sejenis.

    Secara matematis, kenaikan/penurunan zat cair dalam pipa kapiler dinyatakan dengan persamaan:

    h=2γcosθρgrh=\frac{2\gamma\cos\theta}{\rho gr}

    di mana h adalah ketinggian naik/turunnya fluida, γ\gamma adalah tegangan permukaan, θ\theta adalah sudut kontak, ρ\rho adalah massa jenis fluida, dan r adalah jari-jari pipa kapiler.

    Dengan demikian, faktor yang memengaruhi kapilaritas antara lain besarnya tegangan permukaan, massa jenis fluida/zat cair, sudut kontak zat cair, massa jenis, dan jari-jari pipa kapiler.

    Berdasarkan soal, diameter xilem memengaruhi jari-jari xilem. Jadi, pernyataan yang benar ditunjukkan oleh nomor (1), (3), dan (4).

    Ingin coba latihan soal dengan kuis online?

    Kejar Kuis
    3.

    Ketika sebuah benda dijatuhkan ke dalam cairan yang kental, benda tersebut akan memiliki kecepatan terbesar saat bergerak lurus di dalam cairan kental itu. Kecepatan terbesar itu dipengaruhi oleh faktor:

    (1) kekentalan zat cair

    (2) tegangan permukaan zat cair

    (3) massa jenis zat cair

    (4) volume zat cair

    (5) massa jenis benda

    (6) jari-jari benda

    Pernyataan yang benar adalah ....

    A

    (1), (2), (3), dan (4)

    B

    (1), (2), (5), dan (6)

    C

    (1), (3), (5), dan (6)

    D

    (1), (4), (5), dan (6)

    E

    (1), (3), (4), dan (5)

    Pembahasan:

    Ketika sebuah benda dijatuhkan ke dalam cairan yang kental, benda tersebut akan memiliki kecepatan terbesar saat bergerak lurus di dalam cairan kental itu. Kecepatan terbesar itu disebut sebagai kecepatan terminal. Kecepatan terminal adalah kecepatan benda yang paling besar dan konstan. Kecepatan terminal pada umumnya terjadi pada suatu benda yang jatuh bebas dalam zat cair kental dan dinyatakan dengan persamaan:

    vT=2r2g9 η(ρbρf)v_{\text{T}}=\frac{2r^2g}{9\ \eta}\left(\rho_{\text{b}}-\rho_{\text{f}}\right)

    Berdasarkan persamaan di atas, faktor yang memengaruhi kecepatan terminal antara lain:

    • Jari-jari benda
    • Percepatan gravitasi
    • Koefisien viskositas (kekentalan zat cair)
    • Massa jenis benda
    • Massa jenis zat cair

    Jadi, pernyataan yang benar adalah (1), (3), (5), dan (6).

    4.

    See the source image See the source image

    Sumber: https://www.thoughtco.com/

    Fenomena tetes air di atas daun berbentuk bulat dan serangga dapat berjalan di atas air merupakan gejala dari adanya ....

    A

    viskositas

    B

    gaya apung

    C

    tegangan permukaan

    D

    kapilaritas

    E

    kesetimbangan

    Pembahasan:

    Tegangan permukaan merupakan kecenderungan permukaan zat cair menegang, sehingga permukaannya seperti ditutupi oleh suatu lapisan elastis. Akibat resultan gaya yang terjadi pada partikel, cairan akan mengambil bentuk terkecil untuk mendapatkan permukaan tersempit yang seakan membentuk bola yang tertutup lapisan selaput elastis. Karena tegangan permukaan ini, setetes cairan cenderung berbentuk bola.

    Sedangkan pada serangga, tarikan pada permukaan cairan membentuk semacam kulit penutup yang tipis dan serangga dapat berjalan di atas air karena berat nyamuk dapat diatasi oleh kulit tipis ini. Kulit penutup tipis ini adalah tegangan permukaan.

    Jadi, fenomena 'tetes air di atas daun berbentuk bulat' dan 'serangga dapat berjalan di atas air' merupakan gejala dari adanya tegangan permukaan.

    Ingin cari soal-soal HOTS?

    Soal HOTS
    5.

    Sebuah gelas ukur diisi dengan tiga jenis cairan berbeda yang tidak dapat bercampur, yaitu minyak, gliserin, dan raksa seperti pada gambar. Ketinggian masing-masing cairan yaitu raksa 5 cm, gliserin 8 cm, dan minyak 4 cm. Jika massa jenis raksa adalah 13,6 g/cm3, massa jenis gliserin adalah 1,3 g/cm3, dan massa jenis minyak adalah 0,8 g/cm3, maka tekanan hidrostatis di dasar gelas ukur adalah .... (g = 10 m/s2)

    A

    320 Pa

    B

    1.040 Pa

    C

    1.360 Pa

    D

    6.800 Pa

    E

    8.160 Pa

    Pembahasan:

    Diketahui:

    Ketinggian raksa hraksah_{\text{raksa}} = 5 cm = 0,05 m

    Ketinggian gliserin hgliserinh_{\text{gliserin}} = 8 cm = 0,08 m

    Ketinggian minyak hminyakh_{\text{minyak}} = 4 cm = 0,04 m

    Massa jenis raksa ρraksa\rho_{\text{raksa}} = 13,6 g/cm3 = 13.600 kg/m3

    Massa jenis gliserin ρgliserin\rho_{\text{gliserin}} = 1,3 g/cm3 = 1.300 kg/m3

    Massa jenis minyak ρminyak\rho_{\text{minyak}} = 0,8 g/cm3 = 800 kg/m3

    Percepatan gravitasi g = 10 m/s2

    Ditanya:

    Tekanan hidrostatik total Ph (total)P_{\text{h}\ \text{(total)}}= ?

    Dijawab:

    Tekanan hidrostatik merupakan tekanan zat cair yang disebabkan oleh berat zat cair itu sendiri dan dinyatakan dengan persamaan:

    Ph=ρghP_{\text{h}}=\rho gh

    Tekanan hidrostatik tidak dipengaruhi oleh bentuk wadah dan luas permukaan wadah. Tekanan hidrostatik dipengaruhi oleh massa jenis zat cair dan kedalaman zat cair dihitung dari permukaan.

    Untuk menghitung tekanan total di dasar gelas ukur, maka dapat menjumlahkan setiap tekanan dari masing-masing cairan dihitung dari cairan dari permukaan, sehingga

    Ph (total)=Ph (minyak)+Ph (gliserin)+Ph (raksa)P_{\text{h}\ \text{(total)}}=P_{\text{h (minyak)}}+P_{\text{h (gliserin)}}+P_{\text{h (raksa)}}

    Ph (total)=ρminyakghminyak+ρgliseringhgliserin+ρraksaghraksaP_{\text{h}\ \text{(total)}}=\rho_{\text{minyak}}gh_{\text{minyak}}+\rho_{\text{gliserin}}gh_{\text{gliserin}}+\rho_{\text{raksa}}gh_{\text{raksa}}

    Ph (total)=(800)(10)(0,04)+(1.300)(10)(0,08)+(13.600)(10)(0,05)P_{\text{h}\ \text{(total)}}=\left(800\right)\left(10\right)\left(0,04\right)+\left(1.300\right)\left(10\right)\left(0,08\right)+\left(13.600\right)\left(10\right)\left(0,05\right)

    Ph (total)=320+1.040+6.800P_{\text{h}\ \text{(total)}}=320+1.040+6.800

    Ph (total)=8.160P_{\text{h}\ \text{(total)}}=8.160 N/m2

    Ph (total)=8.160P_{\text{h}\ \text{(total)}}=8.160 Pa

    Jadi, tekanan hidrostatis di dasar gelas ukur adalah 8.160 Pa

    6.

    Roni tidak sengaja menjatuhkan benda berjari-jari 0,3 cm ke dalam cairan kental yang memiliki massa jenis 1,3 g/cm3 dan koefisien viskositas 0,08 Pa s. Jika kecepatan terminal benda itu adalah 12 m/s dan percepatan gravitasi adalah 10 m/s2, maka massa jenis benda yang dijatuhkan Roni adalah ....

    A

    19,4 g/cm3

    B

    23,9 g/cm3

    C

    27,9 g/cm3

    D

    33,4 g/cm3

    E

    49,3 g/cm3

    Pembahasan:

    Diketahui:

    Jari-jari benda r = 0,3 cm = 0,003 m

    Massa jenis cairan ρf\rho_{\text{f}} = 1,3 g/cm3 = 1.300 kg/m3

    Viskositas cairan η\eta = 0,08 Pa s

    Kecepatan terminal bola besi vT = 12 m/s

    Percepatan gravitasi g = 10 m/s2

    Ditanya:

    Massa jenis benda ρb\rho_{\text{b}}= ?

    Dijawab:

    Ketika sebuah benda jatuh ke dalam fluida dengan kekentalan tertentu, benda tersebut akan memiliki kecepatan terbesar saat bergerak lurus di dalam cairan kental itu. Kecepatan terbesar itu disebut sebagai kecepatan terminal. Kecepatan terminal adalah kecepatan benda yang paling besar dan konstan. Kecepatan terminal pada umumnya terjadi pada suatu benda yang jatuh bebas dalam zat cair kental dan dinyatakan dengan persamaan:

    vT=2r2g9 η(ρbρf)v_{\text{T}}=\frac{2r^2g}{9\ \eta}\left(\rho_{\text{b}}-\rho_{\text{f}}\right)

    Berdasarkan persamaan di atas, faktor yang mempengaruhi kecepatan terminal antara lain:

    • Jari-jari benda
    • Percepatan gravitasi
    • Koefisien viskositas (kekentalan zat cair)
    • Massa jenis benda
    • Massa jenis zat cair

    sehingga,

    vT=2r2g9 η(ρbρf)v_{\text{T}}=\frac{2r^2g}{9\ \eta}\left(\rho_{\text{b}}-\rho_{\text{f}}\right)

    12=2(0,003)2(10)9 (0,08)(ρb1.300)12=\frac{2\left(0,003\right)^2\left(10\right)}{9\ \left(0,08\right)}\left(\rho_{\text{b}}-1.300\right)

    12=(0,000009)(20)0,72(ρb1.300)12=\frac{\left(0,000009\right)\left(20\right)}{0,72}\left(\rho_{\text{b}}-1.300\right)

    12=0,000180,72(ρb1.300)12=\frac{0,00018}{0,72}\left(\rho_{\text{b}}-1.300\right)

    8,64=0,00018(ρb1.300)8,64=0,00018\left(\rho_{\text{b}}-1.300\right)

    (ρb1.300)=8,640,00018\left(\rho_{\text{b}}-1.300\right)=\frac{8,64}{0,00018}

    (ρb1.300)=48.000\left(\rho_{\text{b}}-1.300\right)=48.000

    ρb=48.000+1.300\rho_{\text{b}}=48.000+1.300

    ρb=49.300\rho_{\text{b}}=49.300 kg/m3

    ρb=49,3\rho_{\text{b}}=49,3 g/cm3

    Jadi, massa jenis benda tersebut adalah 49,3 g/cm3.

    Ingin cari soal-soal AKM?

    Hubungi Kami
    7.

    Sebuah benda bermassa jenis 1,4 g/cm3 jatuh ke dalam cairan kental yang memiliki massa jenis 0,5 g/cm3 dan koefisien viskositas 0,04 Pa s. Jika kecepatan terminal benda itu adalah 20 m/s dan percepatan gravitasi adalah 10 m/s2, maka diameter benda tersebut adalah ....

    A

    10 mm

    B

    20 mm

    C

    30 mm

    D

    40 mm

    E

    50 mm

    Pembahasan:

    Diketahui:

    Massa jenis benda ρb\rho_{\text{b}} = 1,4 g/cm3 = 1.400 kg/m3

    Massa jenis cairan ρf\rho_{\text{f}} = 0,5 g/cm3 = 500 kg/m3

    Viskositas cairan η\eta = 0,04 Pa s

    Kecepatan terminal benda vT = 20 m/s

    Percepatan gravitasi g = 10 m/s2

    Ditanya:

    Diameter benda d = ?

    Dijawab:

    Ketika sebuah benda jatuh ke dalam fluida dengan kekentalan tertentu, benda tersebut akan memiliki kecepatan terbesar saat bergerak lurus di dalam cairan kental itu. Kecepatan terbesar itu disebut sebagai kecepatan terminal. Kecepatan terminal adalah kecepatan benda yang paling besar dan konstan. Kecepatan terminal pada umumnya terjadi pada suatu benda yang jatuh bebas dalam zat cair kental dan dinyatakan dengan persamaan:

    vT=2r2g9 η(ρbρf)v_{\text{T}}=\frac{2r^2g}{9\ \eta}\left(\rho_{\text{b}}-\rho_{\text{f}}\right)

    Berdasarkan persamaan di atas, faktor yang mempengaruhi kecepatan terminal antara lain:

    • Jari-jari benda
    • Percepatan gravitasi
    • Koefisien viskositas (kekentalan zat cair)
    • Massa jenis benda
    • Massa jenis zat cair

    sehingga,

    vT=2r2g9 η(ρbρf)v_{\text{T}}=\frac{2r^2g}{9\ \eta}\left(\rho_{\text{b}}-\rho_{\text{f}}\right)

    20=2(r)2(10)9 (0,04)(1.400500)20=\frac{2\left(r\right)^2\left(10\right)}{9\ \left(0,04\right)}\left(1.400-500\right)

    20=r2(20)0,36(900)20=\frac{r^2\left(20\right)}{0,36}\left(900\right)

    20=18.000r20,3620=\frac{18.000r^2}{0,36}

    18.000r2=(20)(0,36)18.000r^2=\left(20\right)\left(0,36\right)

    18.000r2=7,218.000r^2=7,2

    r2=7,218.000r^2=\frac{7,2}{18.000}

    r2=0,0004r^2=0,0004

    r=0,0004r=\sqrt{0,0004}

    r=0,02r=0,02 m

    r=20r=20 mm

    Karena jari-jari adalah setengah dari diameter, maka diameter adalah dua kali jari jari.

    d=2rd=2r

    d=(2)(20)d=\left(2\right)\left(20\right)

    d=40d=40 mm

    Jadi, diameter benda yang dijatuhkan tersebut adalah 40 mm.

    8.

    Bola besi dengan volume 3,27 m3 dan berat 25 N dicelupkan ke dalam cairan X yang massa jenisnya belum diketahui. Ketika bola besi dicelupkan pada cairan X, beratnya menjadi 19 N. Jika percepatan gravitasi g = 10 m/s2, maka massa jenis cairan X tersebut adalah ... kg/m3.

    A

    5,65

    B

    5,50

    C

    5,45

    D

    5,25

    E

    5,00

    Pembahasan:

    Diketahui:

    Volume bola besi V = 3,27 m3

    Berat benda di udara wudaraw_{\text{udara}} = 25 N

    Berat benda di dalam air wdalam airw_{\text{dalam air}} = 19 N

    Percepatan gravitasi g = 10 m/s2

    Ditanya:

    Massa jenis cairan X ρX\rho_{\text{X}}= ?

    Dijawab:

    Untuk menentukan massa suatu zat cair dapat menggunakan hukum Archimedes. Hukum archimedes atau gaya apung yang bekerja pada suatu benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhnya ke dalam suatu fluida sama dengan berat fluida yang dipindahkan oleh benda tersebut.

    Gaya apung = berat benda di udara - berat benda dalam zat cair

    FA=wudarawdalam airF_{\text{A}}=w_{\text{udara}}-w_{\text{dalam air}}

    atau secara matematis diturunkan menjadi

    FA=ρfgVbfF_{\text{A}}=\rho_{\text{f}}gV_{\text{bf}}

    keterangan:

    FAF_{\text{A}} = gaya apung/ gaya Archimedes (N)

    ρf\rho_{\text{f}} = massa jenis fluida (kg/m3)

    VbfV_{\text{bf}} = Volume benda dalam fluida (m3)

    gg = percepatan gravitasi (m/s2)

    Sehingga,

    FA=wudarawdalam airF_{\text{A}}=w_{\text{udara}}-w_{\text{dalam air}}

    FA=2519F_{\text{A}}=25-19

    FA=6F_{\text{A}}=6 N

    Maka berdasarkan persamaan lain dari hukum Archimedes

    FA=ρfgVbfF_{\text{A}}=\rho_{\text{f}}gV_{\text{bf}}

    6=ρX(10)(3,27)6=\rho_{\text{X}}\left(10\right)\left(3,27\right)

    ρX=(10)(3,27)6\rho_{\text{X}}=\frac{\left(10\right)\left(3,27\right)}{6}

    ρX=32,76\rho_{\text{X}}=\frac{32,7}{6}

    ρX=5,45\rho_{\text{X}}=5,45 kg/m3

    Jadi, massa jenis cairan X adalah 5,45 kg/m3.

    Ingin tanya tutor?

    Tanya Tutor
    9.

    Perhatikan gambar di bawah ini!

    Penghisap A yang memiliki luas penampang 0,4 cm2 bergerak bebas tanpa gesekan hingga menekan pegas sejauh 0,04 cm. Penghisap A terhubung dengan wadah berisi zat cair yang memiliki massa jenis sebesar 1,2 g/cm3 dengan kedalaman zat cair adalah 65 cm. Jika percepatan gravitasi adalah g = 10 m/s2, maka konstanta pegas pada sistem adalah sebesar ....

    A

    0,78 N/m

    B

    7,8 N/m

    C

    78 N/m

    D

    780 N/m

    E

    7.800 N/m

    Pembahasan:

    Diketahui:

    Kedalaman zat cair h = 65 cm = 0,65 m

    Massa jenis zat cair ρ\rho = 1,2 g/cm3 = 1.200 kg/m3

    Luas penampang A = 0,4 cm2 = 0,00004 m2

    Perpindahan pegas Δx\Delta x = 0,04 cm = 0,0004 m

    Percepatan gravitasi g = 10 m/s2

    Ditanya:

    Konstanta pegas k = ?

    Dijawab:

    Berdasarkan ilustrasi gambar, gaya yang diberikan oleh zat cair sama dengan gaya yang diterima oleh pegas. Gaya yang diberikan oleh zat cair merupakan gaya hidrostatis. Berdasarkan konsep, tekanan adalah gaya yang bekerja pada suatu bidang per satuan luas bidang dan dirumuskan dengan

    P=FAP=\frac{F}{A}

    Sementara tekanan hidrostatik merupakan tekanan zat cair yang disebabkan oleh berat zat cair itu sendiri dan dinyatakan dengan persamaan:

    Ph=ρghP_{\text{h}}=\rho gh

    Sehingga, gaya hidrostatis merupakan tekanan hidrostatik yang bekerja pada suatu luasan bidang dan dapat dinyatakan dengan

    Ph=FhAP_{\text{h}}=\frac{F_{\text{h}}}{A} \rightarrow Fh=PhAF_{\text{h}}=P_{\text{h}}A

    Sedangkan gaya yang diterima oleh pegas adalah gaya pegas. Gaya pegas adalah gaya pada pegas yang mengalami perubahan panjang dan dinyatakan dengan

    Fpegas=kΔxF_{\text{pegas}}=k\Delta x

    Maka, berdasarkan sistem pada soal

    Fh=FpegasF_{\text{h}}=F_{\text{pegas}}

    PhA=kΔxP_{\text{h}}A=k\Delta x

    k=PhAΔxk=\frac{P_{\text{h}}A}{\Delta x}

    k=ρghAΔxk=\frac{\rho ghA}{\Delta x}

    k=(1.200)(10)(0,65)(0,00004)(0,0004)k=\frac{\left(1.200\right)\left(10\right)\left(0,65\right)\left(0,00004\right)}{\left(0,0004\right)}

    k=0,3120,0004k=\frac{0,312}{0,0004}

    k=780k=780 N/m

    Jadi, konstanta pegas pada sistem adalah sebesar 780 N/m.

    10.

    Sebuah mutiara dijatuhkan ke dalam gelas yang berisi gliserin yang memiliki koefisien viskositas 1,5 Pa s. Jika volume mutiara yang berbentuk bola adalah 3,6π×1083,6\pi\times10^{-8} m3 dan kelajuan mutiara di dalam gliserin adalah 0,04 m/s, maka besar gaya viskositas gliserin pada mutiara mendekati ....

    A

    34×10334\times10^3 N

    B

    3,4×1033,4\times10^3 N

    C

    34×10334\times10^{-3} N

    D

    3,4×1033,4\times10^{-3} N

    E

    0,34×1040,34\times10^{-4} N

    Pembahasan:

    Diketahui:

    Koefisien viskositas gliserin η\eta = 1,5 Pa s

    Volume mutiara V = 3,6π×1083,6\pi\times10^{-8} m3

    Kelajuan mutiara di dalam gliserin v = 0,04 m/s

    Ditanya:

    Gaya viskositas FvF_{\text{v}} = ?

    Dijawab:

    Viskositas pada aliran fluida kental sama saja dengan gesekan pada gerak benda padat. Jika benda padat bergerak dengan kelajuan tertentu di dalam fluida kental tersebut, gerak benda akan dihambat oleh gaya gesekan fluida pada benda tersebut. Gaya gesekan fluida tersebut disebut dengan gaya viskositas dan dinyatakan melalui hukum Stokes dalam persamaan

    Fv=6πηrvF_{\text{v}}=6\pi\eta rv

    dengan π=3,14\pi=3,14

    Sebelum menentukan gaya viskositas pada mutiara, terlebih dahulu menentukan jari-jari mutiara melalui volume mutiara. Secara matematis, volume bola dinyatakan dengan

    V=43πr3V=\frac{4}{3}\pi r^3

    sehingga

    3,6π×108=43πr33,6\pi\times10^{-8}=\frac{4}{3}\pi r^3

    3,6×108=43r33,6\times10^{-8}=\frac{4}{3}r^3

    4r3=(3,6×108)(3)4r^3=\left(3,6\times10^{-8}\right)\left(3\right)

    r3=(3,6×108)(3)4r^3=\frac{\left(3,6\times10^{-8}\right)\left(3\right)}{4}

    r3=10,8×1084r^3=\frac{10,8\times10^{-8}}{4}

    r3=2,7×108r^3=2,7\times10^{-8}

    r= 32,7×108r=\ ^3\sqrt{2,7\times10^{-8}}

    r= 0,003r=\ 0,003 m

    Maka, gaya viskositasnya

    Fv=6πηrvF_{\text{v}}=6\pi\eta rv

    Fv=6(3,14)(1,5)(0,003)(0,04)F_{\text{v}}=6\left(3,14\right)\left(1,5\right)\left(0,003\right)\left(0,04\right)

    Fv=0,0034F_{\text{v}}=0,0034 N

    Fv=3,4×103F_{\text{v}}=3,4\times10^{-3} N

    Jadi, gaya viskositas gliserin pada mutiara mendekati 3,4×1033,4\times10^{-3} N.

    Daftar dan dapatkan akses ke puluhan ribu soal lainnya!

    Buat Akun Gratis