Contoh Soal

Teori Kinetik Gas – Fisika SMA

Sampel materi untuk guru yang ingin cari soal latihan. Temukan bank soal lengkap dan update dengan cara mendaftar gratis. Kirim soal-soal ini ke murid di kelas Bapak/Ibu Guru lewat Google Classroom, dalam bentuk kuis online, tautan kuis, file kuis, atau cetak langsung!

    1.

    Berikut ini adalah persamaan yang tepat untuk menentukan energi dalam gas diatomik pada suhu ruang yaitu ....

    A

    12nRT\frac{1}{2}nRT

    B

    nRTnRT

    C

    32nRT\frac{3}{2}nRT

    D

    52nRT\frac{5}{2}nRT

    E

    72nRT\frac{7}{2}nRT

    Pembahasan:

    Energi dalam suatu gas ideal adalah jumlah energi kinetik seluruh molekul gas yang terdapat di dalam wadah tertutup. Untuk gas diatomik, energi dalam sistem menggunakan persamaan berikut:

    U=32NkT=32nRTU=\frac{3}{2}NkT=\frac{3}{2}nRT untuk suhu rendah

    U=52NkT=52nRTU=\frac{5}{2}NkT=\frac{5}{2}nRT untuk suhu kamar

    U=72NkT=72nRTU=\frac{7}{2}NkT=\frac{7}{2}nRT untuk suhu tinggi

    Jadi, untuk gas diatomik pada suhu ruang memiliki persamaan energi dalam U=52NkTU=\frac{5}{2}NkT atau U=52nRTU=\frac{5}{2}nRT

    2.

    Berikut ini adalah persamaan yang tepat untuk menentukan energi dalam gas diatomik pada suhu tinggi yaitu ....

    A

    12NkT\frac{1}{2}NkT

    B

    NkTNkT

    C

    32NkT\frac{3}{2}NkT

    D

    52NkT\frac{5}{2}NkT

    E

    72NkT\frac{7}{2}NkT

    Pembahasan:

    Energi dalam suatu gas ideal adalah jumlah energi kinetik seluruh molekul gas yang terdapat di dalam wadah tertutup. Untuk gas diatomik, energi dalam sistem menggunakan persamaan berikut:

    U=32NkTU=\frac{3}{2}NkT untuk suhu rendah

    U=52NkTU=\frac{5}{2}NkT untuk suhu kamar

    U=72NkTU=\frac{7}{2}NkT untuk suhu tinggi

    Jadi, untuk gas diatomik pada suhu tinggi memiliki persamaan energi dalam U=72NkTU=\frac{7}{2}NkT.

    Ingin coba latihan soal dengan kuis online?

    Kejar Kuis
    3.

    Penyataan berikut yang tepat tentang asumsi untuk gas ideal adalah ....

    A

    gas terdiri atas molekul-molekul yang sangat banyak dan jarak pisah antarmolekul lebih pendek daripada ukurannya

    B

    molekul-molekul tidak memenuhi hukum gerak Newton

    C

    molekul-molekul mengalami tumbukan lenting sempurna satu sama lain dan dengan dinding bejana

    D

    gaya-gaya antarmolekul tidak dapat diabaikan, terutama selama satu tumbukan yang berlangsung sangat singkat

    E

    gas yang dipertimbangkan adalah suatu zat yang heterogen

    Pembahasan:

    Gas ideal merupakan model dari partikel gas yang dianggap memiliki seluruh sifat gas yang ada di alam semesta. Berikut ini asumsi untuk gas ideal adalah:

    1. Gas terdiri atas molekul-molekul yang sangat banyak dan jarak pisah antarmolekul jauh lebih besar daripada ukurannya
    2. Molekul-molekul memenuhi hukum gerak Newton
    3. Molekul-molekul mengalami tumbukan lenting sempurna satu sama lain dan dengan dinding bejana
    4. Gaya-gaya antarmolekul dapat diabaikan, kecuali selama satu tumbukan yang berlangsung sangat singkat
    5. Gas yang dipertimbangkan adalah suatu zat tunggal

    Jadi, pernyataan yang tepat adalah molekul-molekul mengalami tumbukan lenting sempurna satu sama lain dan dengan dinding bejana.

    4.

    Besaran di bawah ini bukan merupakan variabel keadaan adalah ....

    A

    volume

    B

    tekanan

    C

    suhu

    D

    massa zat

    E

    gaya

    Pembahasan:

    Kondisi suatu gas biasanya dinyatakan dengan beberapa besaran yang disebut variabel keadaan. Adapun besaran-besaran yang termasuk dalam variabel keadaan diantaranya tekanan, volume, suhu dan massa zat.

    Jadi, yang tidak termasuk ke dalam variabel keadaan pada soal diatas adalah gaya.

    Ingin cari soal-soal HOTS?

    Soal HOTS
    5.

    Massa molekul gas A adalah 4 kali lebih besar dari molekul gas B. Pada suhu ruang, perbandingan laju efektif (vRMSv_{\text{RMS}}) antara massa molekul gas A dan gas B adalah ....

    A

    1 : 2

    B

    2 : 1

    C

    1 : 4

    D

    4 : 1

    E

    1 : 8

    Pembahasan:

    Diketahui:

    Massa molekul gas A m0A = 4 m0B

    Ditanya:

    Perbandingan laju efektif antara massa molekul gas A dan gas B vRMS,A:vRMS,B=?v_{\text{RMS,A}}:v_{\text{RMS,B}}=?

    Jawaban:

    Kelajuan efektif didefinisikan sebagai akar dari rata-rata kuadrat kelajuan. Jika dihubungkan dengan suhu mutlaknya, maka berkaitan berhubungan pula terhadap energi kinetik rata-rata partikel gas dengan energi kinetik rata-rata molekul gas. Sehingga, diperoleh kelajuan efektif pada keadaan akhir ditentukan menggunakan persamaan berikut:

    vRMS,AvRMS,B=3kTm0A3kTm0B\frac{v_{\text{RMS,A}}}{v_{\text{RMS,B}}}=\sqrt{\frac{\frac{3kT}{m_{0\text{A}}}}{\frac{3kT}{m_{0\text{B}}}}}

    vRMS,AvRMS,B=m0Bm0A=m0B4m0B\frac{v_{\text{RMS,A}}}{v_{\text{RMS,B}}}=\sqrt{\frac{m_{0\text{B}}}{m_{0\text{A}}}}=\sqrt{\frac{m_{0\text{B}}}{4m_{0\text{B}}}}

    vRMS,AvRMS,B=14=12\frac{v_{\text{RMS,A}}}{v_{\text{RMS,B}}}=\sqrt{\frac{1}{4}}=\frac{1}{2}

    Jadi, perbandingan laju efektif antara massa molekul gas A dan gas B adalah 1 : 2.

    6.

    Sebuah bejana 10 liter berisi gas pada tekanan 4 atm. Jika suhu gas dalam bejana tersebut adalah 27 oC, maka jumlah partikel gas dalam bejana tersebut adalah .... (k=1,4×1023 J/K)\left(k=1,4\times10^{-23}\text{ J/K}\right)

    A

    6,5×1023 partikel6,5\times10^{23}\text{ partikel}

    B

    7,5×1023 partikel7,5\times10^{23}\text{ partikel}

    C

    8,5×1023 partikel8,5\times10^{23}\text{ partikel}

    D

    9,5×1023 partikel9,5\times10^{23}\text{ partikel}

    E

    10,5×1023 partikel10,5\times10^{23}\text{ partikel}

    Pembahasan:

    Diketahui:

    Volume bejana V=V= 10 liter = 10-2 m3

    Tekanan gas P=P= 4 atm

    Suhu gas T=T= 27 oC =27+273==27+273= 300 K

    Tetapan Boltzmann k=1,4×1023 J/Kk=1,4\times10^{-23}\text{ J/K}

    Ditanya:

    Jumlah partikel gas dalam bejana N=?N=?

    Jawaban:

    Jumlah partikel gas dalam bejana dapat dihitung menggunakan persamaan umum gas ideal. Untuk menyelesaikan soal-soal suatu gas yang jumlah molnya tetap (massanya tetap) maka dapat digunakan persamaan keadaan gas sebagai berikut.

    PV=nRT=NNART=NkTPV=nRT=\frac{N}{N_A}RT=NkT

    N=PVkT=(4×105)(102)(1,4×1023)(300)=40004,2×1021=952,4×1021=9,5×1023 partikelN=\frac{PV}{kT}=\frac{\left(4\times10^5\right)\left(10^{-2}\right)}{\left(1,4\times10^{-23}\right)\left(300\right)}=\frac{4000}{4,2\times10^{-21}}=952,4\times10^{21}=9,5\times10^{23}\text{ partikel}

    Jadi, jumlah partikel gas dalam bejana adalah 9,5×1023 partikel9,5\times10^{23}\text{ partikel}.

    Ingin cari soal-soal AKM?

    Hubungi Kami
    7.

    Sebuah bejana berisi 5×1025 partikel5\times10^{25}\text{ partikel} gas pada tekanan 4 atm. Jika suhu gas dalam bejana tersebut adalah 27 oC, maka volume gas yang menempati bejana tersebut adalah .... (k=1,4×1023 J/K)\left(k=1,4\times10^{-23}\text{ J/K}\right)

    A

    0,925 m3

    B

    0,825 m3

    C

    0,725 m3

    D

    0,625 m3

    E

    0,525 m3

    Pembahasan:

    Diketahui:

    Jumlah partikel gas N=5×1025 partikelN=5\times10^{25}\text{ partikel}

    Tekanan gas P=P= 4 atm =4×105 N/m2=4\times10^5\ \text{N/m}^2

    Suhu gas T=T= 27 oC =27+273==27+273= 300 K

    Tetapan Boltzmann k=1,4×1023 J/Kk=1,4\times10^{-23}\text{ J/K}

    Ditanya:

    Volume gas yang menempati bejana V=?V=?

    Jawaban:

    Untuk menyelesaikan soal-soal suatu gas yang jumlah molnya tetap (massanya tetap) maka dapat digunakan persamaan keadaan gas sebagai berikut.

    PV=nRT=NNART=NkTPV=nRT=\frac{N}{N_A}RT=NkT

    V=NkTP=(5×1025)(1,4×1023)(300)(4×105)=2.1×105(4×105)=0,525 m3V=\frac{NkT}{P}=\frac{\left(5\times10^{25}\right)\left(1,4\times10^{-23}\right)\left(300\right)}{\left(4\times10^5\right)}=\frac{2.1\times10^5}{\left(4\times10^5\right)}=0,525\text{ m}^3

    Jadi, volume gas yang menempati bejana adalah 0,525 m3.

    8.

    Karbon dioksida (CO2) adalah salah satu gas buang dari hasil pembakaran kendaraan bermotor. Jika massa molar atom C adalah 12 g/mol sedangan atom O adalah 16 g/mol, maka massa sebuah molekul karbon dioksida adalah .... (NA=6×1023 molekul/mol)\left(N_A=6\times10^{23}\text{ molekul/mol}\right)

    A

    6,3×1023 g/molekul6,3\times10^{-23}\text{ }\text{g/molekul}

    B

    7,3×1023 g/molekul7,3\times10^{-23}\text{ }\text{g/molekul}

    C

    8,3×1023 g/molekul8,3\times10^{-23}\text{ }\text{g/molekul}

    D

    9,3×1023 g/molekul9,3\times10^{-23}\text{ }\text{g/molekul}

    E

    10,3×1023 g/molekul10,3\times10^{-23}\text{ }\text{g/molekul}

    Pembahasan:

    Diketahui:

    Massa molar atom C MC=M_{\text{C}}= 12 g/mol

    Massa molar atom O MO=M_{\text{O}}= 16 g/mol

    Bilangan Avogadro NA=N_A= 6×1023 molekul/mol6\times10^{23}\text{ molekul/mol}

    Ditanya:

    Massa sebuah molekul karbon dioksida m0=?m_0=?

    Jawaban:

    Massa molekul atau massa atom suatu zat adalah massa dalam kilogram dari suatu kilomol zat atau dalam gram dari suatu mol zat. Mol didefinisikan sebagai jumlah zat yang mengandung partikel zat tersebut sebanyak atom yang terdapat pada 12 gram atom C-12. Jumlah ini disebut sebagai bilangan Avogadro.

    Massa sebuah molekul karbon dioksida dapat dihitung menggunakan persamaan berikut ini

    m0=MNAm_0=\frac{M}{N_A}, dengan MCO2=MC+MO2M_{\text{CO}_2}=M_{\text{C}}+M_{\text{O}_2}

    =12+(2(16))6×1023 =\frac{12+\left(2\left(16\right)\right)}{6\times10^{23}\text{ }}

    =446×1023 =\frac{44}{6\times10^{23}\text{ }}

    =7,3×1023 g/molekul=7,3\times10^{-23}\text{ }\text{g/molekul}

    Jadi, massa sebuah molekul karbon dioksida adalah 7,3×1023 g/molekul7,3\times10^{-23}\text{ }\text{g/molekul}.

    Ingin tanya tutor?

    Tanya Tutor
    9.

    Sejumlah gas ideal dalam tabung tertutup dipanaskan dari suhu 27 oC menjadi 127 oC. Presentase perubahan energi kinetik rata-rata molekul gas ideal ( ΔEK)\left(\ \Delta EK\right) pada kondisi ini adalah ....

    A

    20%

    B

    25%

    C

    27%

    D

    30%

    E

    33%

    Pembahasan:

    Diketahui:

    Suhu awal T1T_1 = 27 oC = 27 ++ 273 = 300 K

    Suhu akhir T2T_2 = 127 oC = 127 ++ 273 = 400 K

    Ditanya:

    Presentase perubahan energi kinetik rata-rata molekul gas ideal ( ΔEK)\left(\ \Delta EK\right) = ?

    Jawaban:

    Persamaan energi kinetik rata-rata molekul gas menyatakan bahwa suhu gas hanya berhubungan dengan gerak molekul (energi kinetik atau kecepatan molekul). Dimana semakin cepat gerak molekul gas maka semakin tinggi suhu gas. Adapun persamaan energi kinetik rata-rata molekul gas adalah sebagai berikut:

    EK=32kTEK=\frac{3}{2}kT

    Dengan EK adalah energi kinetik rata-rata molekul gas, k adalah tetapan Boltzmann dan T adalah suhu.

    Presentase perubahan energi kinetik rata-rata molekul gas ideal dapat ditemukan dengan perbandingan dibawah ini.

    EK2EK1=32kT232kT1=400300=43\frac{EK_2}{EK_1}=\frac{\frac{3}{2}kT_2}{\frac{3}{2}kT_1}=\frac{400}{300}=\frac{4}{3}

    EK2=43EK1EK_2=\frac{4}{3}EK_1

    dimana perubahan energi kinetik rata-rata molekul gas ideal adalah:

    ΔEK=EK2EK1=43EK1EK1=13EK1\Delta EK=EK_2-EK_1=\frac{4}{3}EK_1-EK_1=\frac{1}{3}EK_1

    Sehingga presentase perubahannya adalah:

    Presentase=13EK1EK1×100%=33%\text{Presentase}=\frac{\frac{1}{3}EK_1}{EK_1}\times100\%=33\%

    Jadi, presentase perubahan energi kinetik rata-rata molekul gas ideal adalah 33%.

    10.

    Laju efektif molekul-molekul suatu gas ideal pada suhu tertentu adalah v. Suhu gas diubah pada volume tetap sedemikian sehingga tekanan menjadi sepertiganya. Kelajuan efektif pada kondisi ini adalah ....

    A

    433v\frac{4}{3}\sqrt{3}v

    B

    233v\frac{2}{3}\sqrt{3}v

    C

    133v\frac{1}{3}\sqrt{3}v

    D

    143v\frac{1}{4}\sqrt{3}v

    E

    183v\frac{1}{8}\sqrt{3}v

    Pembahasan:

    Diketahui:

    Laju efektif awal vRMS,1 = v

    Tekanan awal P1 = P

    Tekanan akhir P2 = 1/3P

    Ditanya:

    Kelajuan efektif pada keadaan akhir vRMS,2=?v_{\text{RMS,2}}=?

    Jawaban:

    Untuk menyelesaikan soal di atas, pertama kita harus menemukan perubahan suhu gas. Perubahan suhu gas dapat ditentukan menggunakan persamaan Boyle-Gay Lussac. Adapun persamaannya adalah sebagai berikut:

    P1V1T1=P2V2T2\frac{P_1V_1}{T_1}=\frac{P_2V_2}{T_2}

    PT1=(13P)T2\frac{P}{T_1}=\frac{\left(\frac{1}{3}P\right)}{T_2}

    T2=13T1T_2=\frac{1}{3}T_1

    Kelajuan efektif didefinisikan sebagai akar dari rata-rata kuadrat kelajuan. Untuk mendapatkan suhu gas akhir yang harus dicapai dapat menggunakan persamaan kelajuan efektif berbagai gas berikut ini:

    vRMS=3RTMv_{\text{RMS}}=\sqrt{\frac{3RT}{M}}

    Kemudian dilakukan perbandingan kelajuan efektif gas pada keadaan awal dan akhir.

    vRMS,1vRMS,2=3RT1M3RT2M\frac{v_{\text{RMS},1}}{v_{\text{RMS},2}}=\frac{\sqrt{\frac{3RT_1}{M}}}{\sqrt{\frac{3RT_2}{M}}} di mana R adalah konstanta dan besaran M atau massa molar juga tidak berubah sehingga dapat kita hilangkan menjadi:

    vRMS,1vRMS,2=T1T2\frac{v_{\text{RMS},1}}{v_{\text{RMS},2}}=\frac{\sqrt{T_1}}{\sqrt{T_2}}

    vRMS,1vRMS,2=T113T1\frac{v_{\text{RMS},1}}{v_{\text{RMS},2}}=\frac{\sqrt{T_1}}{\sqrt{\frac{1}{3}T_1}}

    vRMS,1vRMS,2=3\frac{v_{\text{RMS},1}}{v_{\text{RMS},2}}=\sqrt{3}

    vRMS,2=13vRMS,1=133vv_{\text{RMS},2}=\frac{1}{\sqrt{3}}v_{\text{RMS},1}=\frac{1}{3}\sqrt{3}v

    Jadi, kelajuan efektif pada keadaan akhir adalah 133v\frac{1}{3}\sqrt{3}v.

    Daftar dan dapatkan akses ke puluhan ribu soal lainnya!

    Buat Akun Gratis