Contoh Soal

Pembahasan:

Langkah-langkah pementasan drama yang benar adalah:

4. Mengenali unsur-unsur pementasan drama

2. Menentukan unsur drama yang dianggap menonjol

1.Menjiwai watak tokoh dalam pementasan drama

3. Membagi peran sesuai dengan keahlian 

Sehingga urutan pementasan drama yang benar adalah 4 - 2 - 1 - 3

Pembahasan:

Drama adalah salah satu jenis karya sastra yang menggambarkan suatu cerita, menggunakan dialog dan gerakan, serta dipentaskan. 

Jenis-jenis drama antara lain:

• Tragedi adalah drama yang dalam penyajiannya menonjolkan unsur kesedihan dan kemalangan.
• Komedi adalah drama yang menonjolkan hal-hal yang mengandung unsur jenaka dan bermaksud untuk menghibur.
• Tragekomedi adalah drama yang merupakan perpaduan drama tragedi dan drama komedi.
• Opera atau drama musikal adalah drama yang penyajiannya menggunakan nyanyian atau musik dalam membacakan atau menyampaikan dialognya. Musik atau nyanyian tersebut juga bisa sebagai pengiring percakapan.
• Melodrama adalah drama yang memiliki unsur cerita yang sangat sentimental. Sentimental berarti bersifat menyentuh perasaan. Drama ini ditampilkan dalam suasana yang mengharukan dan mendebarkan yang perbedaan antara tokoh protagonis dan antagonis nya digambarkan secara drastis.
• Farce atau dagelan atau komedi picisan adalah drama yang dalam penyajiannya menggunakan unsur yang ringan dan lucu serta adegannya dibuat berlebihan dengan komedi yang melibatkan fisik.
• Tablo adalah drama yang menonjolkan aspek gerakan (tarian) dalam penyajiannya. Drama ini tidak menggunakan dialog dengan ucapan melainkan melalui gerakan yang memiliki banyak arti.
• Sendratari adalah drama yang dalam penyajiannya menggabungkan seni tari dan seni drama. Drama jenis ini biasanya dibawakan dalam bentuk berkelompok. 

Sehingga berdasarkan keterangan di atas, jenis drama yang menonjolkan aspek gerakan (tarian) dalam penyajiannya dan di dalam drama ini tidak menggunakan dialog dengan ucapan melainkan melalui gerakan yang memiliki banyak arti merupakan jenis drama tablo.

Pembahasan:

Di dalam sebuah dialog drama terdapat petunjuk tingkah laku dan ucapan yang harus diucapkan oleh pemain drama. Percakapan tersebut disebut wawancang dan petunjuk tingkah laku tersebut disebut kramagung.

Kalimat percakapan atau wawancang tersebut harus diucapkan oleh pemain drama yang terlibat. Percakapan ini ditulis tanpa menggunakan tanda kurung.

Sedangkan petunjuk tingkah laku atau kramagung tersebut biasanya ditulis menggunakan tanda kurung dan berisi arahan yang harus dilakukan oleh pemain drama. 

Sehingga, pengertian kramagung yang benar adalah petunjuk tingkah laku yang harus dilakukan oleh pemain drama yang tertulis di dalam naskah drama.

Pembahasan:

Langkah-langkah menyusun sebuah naskah drama adalah:

3. Menciptakan tokoh

4. Menciptakan konflik yang menjadi inti cerita

6. Menciptakan latar yang mendukung

2. Menyusun alur

1.Membuat kerangka

5. Mengembangkan kerangka menjadi sebuah naskah drama yang utuh

Sehingga dapat disimpulkan bahwa urutan menyusun naskah drama yang tepat berdasarkan urutan pilihan di soal adalah: 3 - 4 - 6 - 2 - 1 - 5

Pembahasan:

Untuk menentukan isi naskah drama, kita harus membaca naskah drama dengan saksama. Isi naskah drama pada soal menggambarkan keadaan pagi hari di kelas. Hal tersebut dibuktikan pada narasi di bagian awal naskah drama.

(Bel sekolah berbunyi, siswa-siswi memasuki kelas)

Pembahasan:

Kata sifat atau adjektiva dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah kata yang menerangkan nomina (kata benda) dan secara umum dapat bergabung dengan kata lebih dan sangat. Sehingga bisa disimpulkan kata sifat adalah kata yang menerangkan kata benda, memberikan kata benda tersebut sebuah gambaran perasaan sehingga memberikan penekanan dan membuatnya lebih spesifik.

Kata sifat atau adjektiva adalah salah satu unsur yang sangat penting dalam kaidah kebahasaan di dalam drama karena tanpa kata sifat tidak mungkin tercapai penggambaran suatu tokoh atau suasana.

Mari kita mencari kata-kata sifat yang terdapat di dalam penggalan paragraf tersebut.

Pada zaman dahulu di kawasan ujung timur Provinsi Jawa Timur terdapat sebuah kerajaan yang diperintah oleh seorang Raja yang adil dan bijaksana. Raja tersebut mempunyai seorang putra yang gagah bernama Raden Banterang. Kegemaran Raden Banterang adalah berburu.

Raden Banterang : Pagi ini aku akan berburu. Siapkan alat berburu.

Pengawal 1 dan 2: Baik Raden. Peralatan sudah kami siapkan.

Raden Banterang : Menurutmu kemana kita ini akan berburu?

Pengawal 1 dan 2: Bagaimana kalau ke hutan saja? Karena pasti di hutan banyak kijang melintas.

Raden Banterang: Kalau begitu kita berangkat sekarang.

Pengawal 1 dan 2: Siap Raden.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa kata sifat yang terdapat di dalam penggalan naskah drama tersebut adalah adil, bijaksana, gagah.

Pembahasan:

Drama adalah: salah satu jenis karya sastra yang menggambarkan suatu cerita, menggunakan dialog dan gerakan, serta dipentaskan. Salah satu unsur yang terdapat di dalam drama adalah watak.

Watak menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah sifat batin manusia yang mempengaruhi segenap pikiran dan tingkah laku; budi pekerti; tabiat. Sehingga watak memiliki pengertian sebuah karakter yang dimiliki oleh tokoh dalam drama tersebut.

Mari kita mencermati tokoh Vinny pada penggalan naskah drama tersebut.

Dita tidak sengaja berjalan melewati lapangan belakang sekolah dan mendengar suara Vinny berbicara dengan orang lain.

Dita: (setelah mendengar beberapa saat apa yang dibicarakan Vinny dengan orang lain) Jadi benar dugaanku selama ini?! Kamu memang diam-diam tidak menyukaiku dan menyebarkan keburukan-keburukanku kepada orang lain?! (bertanya dengan marah) → kalimat yang dicetak miring tersebut menunjukkan sikap Vinny yang sedang membicarakan tentang keburukan orang lain.

Vinny: (menoleh ketakutan dan terkejut mengetahui Dita berada di sana) Dit... Dit... Maaf.. tapi, aku.. aku... (Berkata terbata-bata.) → kalimat yang dicetak tebal ini menunjukkan bahwa Vinny tidak mampu mengelak dan sekaligus membenarkan tudingan Dita.

Dita: (tertawa mencibir dengan keras) Hahaha oke, baiklah aku cukup tahu, Vin! Sudah muak aku dengan tingkahmu! Mulai detik ini aku tidak akan menganggapmu sebagai teman lagi! Tidak usah datang kepadaku lagi kalau kamu lagi dikucilkan dari teman-teman kelas! (menatap tajam sebelum berlalu dari sana dengan kesal)

Kalimat-kalimat yang dicetak miring tersebut menunjukkan bahwa tokoh Vinny adalah sosok yang suka membicarakan keburukan orang di belakang dan tidak berani mengungkapkan di depan orangnya. Sifat seperti ini adalah sifat pengecut. Pengecut sendiri dalam KBBI adalah: 1 penakut; 2 munafik.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa watak tokoh Vinny berdasarkan penggalan naskah drama tersebut adalah pengecut.

Pembahasan:

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mencaci maki berarti: menghina dengan kata yang kurang sopan; memaki-maki.

Sehingga, melihat konteks yang terdapat di dalam penggalan naskah drama tersebut, mencaci maki berarti: menghina dengan kata-kata kasar

Pembahasan:

Di dalam sebuah dialog terdapat petunjuk tingkah laku dan ucapan yang harus diucapkan oleh pemain drama. Kalimat percakapan tersebut harus diucapkan oleh pemain drama yang terlibat. Percakapan ini ditulis tanpa menggunakan tanda kurung. 

Mari kita mengamati penggalan naskah drama tersebut!

Lina: (menangis tersedu-sedu) (..)1

Yani: (mendengar minta tolong Lina langsung menghampiri Lina) Mengapa kau bisa terjatuh dari pohon? (membantu Lina berdiri) → Kalimat yang dicetak tebal tersebut menunjukkan bahwa Lina sebelumnya sudah meminta tolong kepada Yani.

Lina: (masih menangis sambil mengusap air matanya) Aku tadi ingin mengambil mangga yang sudah matang, lalu kakiku terpeleset dan aku jatuh.

Berdasarkan analisis tersebut maka pilihan jawaban seharusnya yang terdapat unsur meminta tolong kepada Yani. Sehingga, jawaban yang benar adalah Yani! Tolong aku!

Apabila kita masukkan jawaban tersebut ke dalam penggalan naskah drama tersebut maka akan menjadi:

Lina: (menangis tersedu-sedu) Yani! Tolong aku!

Yani: (mendengar minta tolong Lina langsung menghampiri Lina) Mengapa kau bisa terjatuh dari pohon? (membantu Lina berdiri)

Lina: (masih menangis sambil mengusap air matanya) Aku tadi ingin mengambil mangga yang sudah matang, lalu kakiku terpeleset dan aku jatuh.

Pembahasan:

Mari kita cermati penggalan naskah drama tersebut!

Cinderella: Oh, tidak! Jam sudah menunjukkan pukul 12 tepat! (...) 1 → Percakapan yang dicetak tebal tersebut menunjukkan keterkejutan.

Pangeran: Ah! Kemana kau akan pergi, Cinderella? (mencoba mengejar Cinderella namun terhalang oleh kerumunan orang-orang di lantai dansa) → Keterangan yang dicetak tebal tersebut menunjukkan bahwa Cinderella meninggalkan Pangeran.

Sehingga berdasarkan analisis singkat di atas, petunjuk tingkah laku yang sesuai adalah (terkejut dan berlari keluar dari ruang dansa meninggalkan pangeran).

Sehingga apabila kita memasukkannya ke dalam penggalan naskah drama tersebut akan menjadi

Cinderella: Oh, tidak! Jam sudah menunjukkan pukul 12 tepat! (terkejut dan berlari keluar dari ruang dansa meninggalkan pangeran)

Pangeran: Ah! Kemana kau akan pergi, Cinderella? (mencoba mengejar Cinderella namun terhalang oleh kerumunan orang-orang di lantai dansa)