Contoh Soal

Pembahasan:

Pantun adalah puisi rakyat yang berfungsi sebagai sarana untuk mendidik atau sarana untuk hiburan. 

Ciri-ciri pantun adalah sebagai berikut.

1. Terdapat empat baris dalam satu bait.
2. Setiap baris memiliki 8-12 suku kata.
3. Rima akhir bersajak a-b-a-b.
4. Baris pertama dan kedua merupakan sampiran.
5. Baris ketiga dan keempat merupakan isi.

Dari pengertian dan ciri-ciri pantun di atas, dapat dipastikan bahwa baris yang menunjukkan bagian isi terdapat di dalam baris tiga dan empat.

Pembahasan:

Untuk mengetahui perbedaan ciri pantun dan syair, perhatikan tabel berikut.

Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa pernyataan yang menyatakan perbedaan pantun dan syair yang benar adalah akhir baris pantun berima a-b-a-b, sedangkan akhir baris syair berima a-a-a-a.

Pembahasan:

Gurindam adalah puisi lama yang berasal dari India.

Ciri gurindam:

• terdiri atas dua baris dalam sebait
• tiap baris memiliki jumlah kata sekitar 10-14 kata
• memiliki rima akhir setiap baris a-a, b-b, c-c dan seterusnya
• baris pertama berisi soal atau masalah, sedangkan baris kedua berisi jawaban atau akibat dari masalah (isi)
• isi gurindam biasanya berupa nasihat, filosofi hidup atau kata-kata mutiara

Oleh karena itu, pernyataan di atas termasuk ke dalam ciri gurindam.

Pembahasan:

Pantun adalah puisi rakyat yang berfungsi sebagai sarana untuk mendidik atau sarana untuk hiburan. 

Ciri-ciri pantun adalah sebagai berikut.

1. Terdapat empat baris dalam satu bait.
2. Setiap baris memiliki 8-12 suku kata.
3. Rima akhir bersajak a-b-a-b.
4. Baris pertama dan kedua merupakan sampiran.
5. Baris ketiga dan keempat merupakan isi.

Dari pengertian dan ciri-ciri pantun di atas, dapat dipastikan bahwa baris pertama dan kedua dari pantun di soal merupakan sampiran.

Pembahasan:

Puisi rakyat di atas termasuk syair. Semua baris pada syair merupakan isi. Oleh karena itu, untuk mengetahui isi syair, kita harus memahami semua baris syair.

Syair di atas berisi tentang penantian terhadap seseorang. Penulis syair merasa rindu dengan seseorang yang sudah lama tidak ditemuinya. Karena lamanya penantian, penulis mempertanyakan apakah orang yang dicarinya masih hidup atau tidak.

Pembahasan:

Berikut ini adalah penelaahan puisi rakyat tersebut secara lengkap.

A-nak i-tik di da-lam du-lang

A-nak ang-sa bel-a-jar me-nga-ji

Si-ang ma-lam a-syik ter-ba-yang

Bi-la jum-pa ke-na-pa la-ri

Puisi rakyat tersebut terdiri dari empat baris. Baris pertama dan kedua berupa sampiran, sedangkan baris ketiga dan keempat berupa isi. Persajakan puisi tersebut adalah a-b-a-b. Bunyi akhir baris pertama sama dengan baris ketiga, ang. Sementara itu, bunyi akhir baris kedua sama dengan baris keempat, i. Untuk jumlah suku kata, baris pertama ada 9 suku kata, baris kedua ada 10 suku kata, baris ketiga ada 9 suku kata, dan baris keempat ada 9 suku kata.

Dari penelaahan di atas dapat disimpulkan bahwa puisi rakyat tersebut termasuk pantun.

Jadi, penelaahan yang tepat untuk puisi rakyat tersebut adalah bersajak a-b-a-b.

Pembahasan:

Kata yang dicetak miring di soal adalah lisan. Lisan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah lidah; kata-kata yang diucapkan; berkenaan dengan kata-kata yang diucapkan. Di dalam gurindam tersebut, lisan diartikan sebagai ucapan. Manusia mengeluarkan ucapan melalui mulut dan mulut termasuk ke dalam indra pengecapan.

Sehingga, kata yang dicetak miring tersebut berkaitan dengan indra manusia, yaitu indra pengecapan.

Pembahasan:

Puisi rakyat di atas termasuk gurindam. Persajakan pada gurindam adalah a-a. Artinya, bunyi akhir baris pertama sama dengan baris kedua.

Bunyi akhir pada baris pertama gurindam di atas adalah ah pada kata masalah. Oleh karena itu, kata yang tepat untuk melengkapi bagian rumpang adalah tabah.

Hidup memang penuh dengan masalah

Kita harus menghadapinya dengan tabah

Pembahasan:

Struktur batin merupakan salah satu struktur pembangun puisi lama dan tidak nampak secara langsung seperti struktur fisik. Yang termasuk kategori struktur batin tersebut adalah tema, nada, suasana, amanat hingga rasa.

Di soal ditanyakan mengenai suasana yang terdapat di dalam syair tersebut. Suasana yang tercipta dari syair tersebut dapat berupa perasaan maupun emosi dari penyair. Untuk mengetahui suasana yang terdapat dalam syair tersebut, kita harus mengetahui isi dari syair itu.

Isi syair tersebut adalah memberitahu kita bahwa apabila kita sedang berduka, berdiam dan menangis tidak akan ada gunannya. Melainkan, kita harus segera bangun dan kembali memulai aktivitas kita, kembali menumbuhkan harapan yang diibaratkan dalam syair tersebut tumbuhkan asa.

Dari isi tersebut, dapat diketahui bahwa penyair mencoba menggugah semangat kita. Ada kobaran semangat menggebu yang penulis coba salurkan melalui perintah bangunlah dari kubangan duka.

Sehingga, dapat kita simpulkan bahwa suasana yang tergambar dalam syair tersebut adalah menggebu-gebu. Menggebu-gebu dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti berkobar-kobar; menyala-nyala (tentang semangat dan sebagainya).

Pembahasan:

Untuk mengetahui pilihan jawaban yang benar, kita harus terlebih dahulu mengetahui ciri-ciri gurindam.

1. Terdapat dua baris dalam satu bait.
2. Setiap baris memiliki 10-14 suku kata.
3. Rima akhir bersajak a-a.
4. Baris pertama berisi masalah, soal, atau perjanjian.
5. Baris kedua mengandung isi yang berisi jawaban dari masalah atau perjanjian dari baris pertama.
6. Isi gurindam berupa nasihat, kata mutiara, hingga filosofi hidup.

Dari larik kedua, dapat kita ketahui bahwa gurindam tersebut memiliki akhiran rima -ak, sehingga larik pertama seharusnya memiliki akhiran rima -ak pula.

Selain itu dijelaskan pada larik kedua bahwa makan tidur tak nyenyak. Manusia yang tidak bisa makan dan tidur dengan nyenyak berarti hidupnya sedang memiliki atau suka membuat masalah.

Berdasar analisis tersebut, pilihan jawaban yang tepat adalah

Barangsiapa suka memalak

Apabila gurindam tersebut dijadikan utuh menjadi satu akan menjadi sebagai berikut.

Barangsiapa suka memalak

Makan tidur pun tak nyenyak