Upacara Nahunan dari Suku Dayak

Suku Dayak merupakan salah satu suku yang mendiami tanah Borneo atau Kalimantan. Hingga saat ini, suku Dayak masih melestarikan berbagai budaya yang dimiliki, tidak terkecuali upacara adat. Upacara adat suku Dayak sangat beragam. Salah satunya adalah upacara Nahunan. Upacara Nahunan menjadi salah satu ritual besar suku Dayak di Kalimantan Tengah.

Kata nahunan berasal dari kata nahun yang berarti ‘tahun’. Upacara Nahunan digelar saat prosesi pemberian nama anak. Upacara tersebut merupakan bagian dari ritual dalam kepercayaan Kaharingan, kepercayaan suku Dayak. Upacara Nahunan digelar setelah anak berusia setahun atau lebih. Selain untuk memberikan nama, upacara tersebut dilakukan juga untuk membayar jasa bidan yang telah membantu persalinan.

Penyelenggaraan upacara Nahunan dilakukan sesuai kemampuan ekonomi dari keluarga yang mengadakan. Pasalnya, dalam upacara tersebut harus menyediakan berbagai macam sajen dan konsumsi untuk tamu yang diundang. Selain sajen dan makanan, disediakan juga berbagai perlengkapan untuk si bayi. Perlengkapan tersebut, antara lain, keranjang pakaian, tuyang atau ayunan untuk menidurkan, sangku atau tempat memandikan bayi, dan garantung untuk pijakan bayi.

Selain sebagai ritual adat, upacara ini juga menjadi sarana sosialisasi. Melalui penyelenggaraan upacara Nahunan, penyelenggara upacara bisa bertegur sapa dengan masyarakat sekitar. Oleh karena itu, upacara tersebut tetap dijaga dan dilestarikan karena memiliki manfaat yang baik untuk mempererat hubungan sosial.

(Sumber: pustakaborneo.id dengan penyesuaian)