Contoh Soal

Puisi dan Prosa – Bahasa Indonesia SD

Sampel materi untuk guru yang ingin cari soal latihan. Temukan bank soal lengkap dan update dengan cara mendaftar gratis. Kirim soal-soal ini ke murid di kelas Bapak/Ibu Guru lewat Google Classroom, dalam bentuk kuis online, tautan kuis, file kuis, atau cetak langsung!

    1.

    Majas yang menjadikan benda mati seolah-olah memiliki sifat seperti makhluk hidup adalah ….

    A

    metafora

    B

    simile

    C

    personifikasi

    D

    hiperbola

    Pembahasan:

    Majas adalah gaya bahasa yang digunakan penulis untuk menyampaikan pesan dengan kiasan. Majas dibedakan menjadi beberapa macam sebagai berikut.

    1. Simile adalah majas yang membandingkan dua hal yang berbeda. Biasanya, ditandai dengan kata seperti, bak, atau bagai.
    2. Metafora adalah majas yang menggunakan objek lain yang bersifat sama untuk mengungkapkan pesan. Contohnya, matahari digantikan dengan ungkapan raja siang.
    3. Personifikasi adalah majas yang menjadikan benda mati seolah-olah memiliki sifat seperti makhluk hidup. Contohnya, daun melambai-lambai memanggilku.
    4. Hiperbola adalah majas yang digunakan untuk mengungkapkan sesuatu secara berlebih-lebihan. Contohnya, perasaanku teriris-iris melihat kesedihannya.

    Jadi, majas yang menjadikan benda mati seolah-olah memiliki sifat seperti makhluk hidup adalah personifikasi.

    2.

    Puisi tersebut diambil dari ....

    A

    biografi seorang penyair

    B

    buku kumpulan puisi

    C

    website

    D

    buku cerita anak

    Pembahasan:

    Untuk mengetahui asal puisi tersebut diambil, kita dapat mengamati keterangan yang terletak di bawah teks puisi tersebut, yaitu

    (Puisi karya Wiyatmi dalam buku kumpulan puisi Suara dari Balik Kabut)

    Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa puisi tersebut diambil dari buku kumpulan puisi.

    Ingin coba latihan soal dengan kuis online?

    Kejar Kuis
    3.

    Puisi diubah menjadi prosa dengan tujuan ....

    A

    agar lebih mudah memahami isi puisi

    B

    agar lebih mudah menentukan judul puisi

    C

    agar puisi lebih mudah dibacakan

    D

    agar puisi lebih mudah dihafalkan

    Pembahasan:

    Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, puisi adalah ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait. Sedangkan prosa adalah karangan bebas (tidak terikat oleh kaidah yang terdapat dalam puisi). Puisi dapat diubah menjadi prosa dengan tujuan agar lebih mudah memahami isi puisi.

    Hal yang membedakan puisi dan prosa adalah:

    • bahasa dalam puisi bersifat padat dan mempunyai makna yang kuat,
    • bahasa dalam prosa lengkap dan jelas.
    4.

    Hal yang harus diperhatikan ketika mengubah puisi menjadi prosa adalah ....

    A

    makna dan isi keduanya boleh berbeda

    B

    prosa harus lebih panjang daripada puisi

    C

    prosa harus memiliki pola rima tertentu

    D

    makna dan isi keduanya tetap sama

    Pembahasan:

    Salah satu cara untuk memahami makna puisi adalah dengan mengubahnya menjadi prosa. Pengubahan bentuk tersebut dinamakan parafrasa. Bahasa puisi bersifat padat dan memiliki makna yang kuat. Pada puisi ada kata dan tanda baca yang sengaja dihilangkan. Ketika puisi diubah menjadi prosa, kata dan tanda baca yang hilang dituliskan kembali. Setiap bait kemudian dirangkai menjadi paragraf yang lengkap dan jelas. Dengan demikian, makna puisi dapat lebih mudah dipahami.

    Prosa adalah karangan bebas yang tidak terikat oleh rima, lirik, bait, dan sebagainya. Hal yang harus diperhatikan ketika mengubah puisi menjadi prosa adalah makna dan isi keduanya tetap sama. Pada prosa, kita boleh menambahkan kata dan tanda baca agar menjadi paragraf yang padu dan lengkap. Kita pun diperbolehkan mengganti kata pada puisi dengan kata yang lebih mudah dipahami. Akan tetapi, makna atau isi dari puisi tidak boleh diubah.

    Ingin cari soal-soal HOTS?

    Soal HOTS
    5.

    Bacalah puisi berikut dengan cermat.

    Bulan bertengger indah di langit gelap

    Bintang bertabur cerah menebar kerlipan

    Sementara angin berhembus pelan membelai

    Bercampur dengan hangatnya sengatan api unggun

    Judul yang sesuai dengan puisi tersebut adalah ….

    A

    Keindahan Malam

    B

    Panasnya Siang

    C

    Kesejukan Pagi

    D

    Ketenangan Senja

    Pembahasan:

    Judul adalah nama yang yang dipakai untuk menggambarkan isi puisi. Cara menentukan judul puisi adalah dengan membaca keseluruhan puisinya terlebih dahulu.

    Puisi tersebut bercerita tentang suasana malam. Suasana malam tergambarkan melalui baris pertama dan kedua.

    Bulan bertengger indah di langit gelap

    Bintang bertabur cerah menebar kerlipan

    Bulan dan bintang hanya terlihat pada malam hari. Oleh karena itu, judul yang sesuai dengan puisi tersebut adalah Keindahan Malam.

    6.

    Taman Bunga

    Oh taman bungaku

    Bersemilah sepanjang waktu

    Jangan pernah layu

    Jangan lupa berkembang


    Oh angin

    Jangan kau sapu taman bungaku

    Biarkan ia mekar

    Menebar harum

    (Karya: Fadilah Rahmayani, dalam Majalah Bobo Edisi 40-45 tahun 2016)

    Baris yang dicetak tebal berisi tentang harapan pengarang agar ....

    A

    taman bunganya menjadi lebih luas dari sebelumnya

    B

    taman bunganya tidak rusak karena angin kencang

    C

    bunga di tamannya terus mekar dan mewangi

    D

    bunga di tamannya tidak layu dan tetap tumbuh

    Pembahasan:

    Puisi di atas berisi tentang kekaguman dan harapan pengarang terhadap taman bunga miliknya. Bait pertama berisi harapan pengarang agar taman bunganya tidak layu dan terus berkembang. Sementara baris yang dicetak tebal berisi harapan pengarang agar taman bunganya tidak rusak karena angin kencang (Oh angin; Jangan kau sapu taman bungaku).

    Ingin cari soal-soal AKM?

    Hubungi Kami
    7.

    Parafrasa bait pertama puisi tersebut adalah ...

    A

    Virus korona ibarat sihir Medusa yang dapat menimbulkan korban jiwa di mana pun ia berada. Virus korona telah menelan jutaan nyawa sebagai korban. Rumah menjadi terasa seperti penjara karena pemerintah mengimbau masyarakat untuk berada di rumah. Akan tetapi, banyak orang yang masih berkeliaran di luar rumah meskipun sudah ada imbauan.

    B

    Sihir Medusa adalah virus korona yang mengular ke setiap daerah, yang memakan banyak nyawa. Virus korona dilepaskan ke jalanan untuk mencari mangsa. Rumah-rumah menjadi seperti penjara. Setiap orang dilarang keluar rumah untuk karantina, seperti yang dianjurkan pemerintah. Namun, narapidana tetap berkeliaran di luar rumah meskipun sudah dilarang.

    C

    Bumi sedang dibersihkan dari populasi manusia dengan sihir Medusa yang mampu memakan nyawa jutaan manusia secara bersamaan. Banyak orang ketakutan dan mengurung diri di rumah masing-masing, mengikuti imbauan pemerintah. Terlepas dari itu, banyak narapidana yang membebaskan diri mereka dari penjara berkedok rumah.

    D

    Virus korona membuat jalanan menjadi sepi karena ia seperti sihir Medusa yang mampu memakan korban jiwa. Banyak nyawa menjadi korban karena virus korona tidak pandang bulu. Siapa pun bisa terkena virus korona. Sembari bersembunyi, virus korona menunggu korban selanjutnya.

    Pembahasan:

    Parafrasa adalah pengungkapan atau penguraian kembali sebuah teks menjadi bentuk susunan kata yang lain. Pengubahan susunan kata ini bertujuan untuk menjelaskan makna yang tersembunyi yang terdapat di dalam teks.

    Cara untuk membuat parafrasa dari sebuah puisi adalah dengan menguraikan kembali isi puisi secara tertulis dalam bentuk prosa dengan menggunakan kalimat sendiri. Selain itu, kita dapat menambah atau mengurangi kata untuk membuat larik puisi tersebut menjadi lebih mudah dipahami.

    Bentuk parafrasa bait pertama puisi di atas dapat digambarkan seperti berikut.

    (virus korona ibarat) sihir medusa,

    (yang menimbulkan korban jiwa di mana pun),

    (hingga jutaan nyawa menjadi korban).

    (rumah menjadi terasa seperti penjara),

    (akan tetapi banyak orang masih keluar rumah),

    (pemerintah mengimbau masyarakat untuk berada di rumah, tetapi banyak orang masih berkeliaran).

    Bentuk parafrasa tersebut apabila digabung akan menjadi

    Virus korona ibarat sihir Medusa yang dapat menimbulkan korban jiwa di mana pun ia berada. Virus korona telah menelan jutaan nyawa sebagai korban. Rumah menjadi terasa seperti penjara karena pemerintah mengimbau masyarakat untuk berada di rumah. Akan tetapi, banyak orang yang masih berkeliaran di luar rumah meskipun sudah ada imbauan.

    8.

    Kosong

    Warna temaram

    Hamparan bintang

    Aroma langit

    Dan gelap bulan

    (Karya Adina Salma dalam Mutiara Tiga Penjuru)

    Makna kata temaram pada bait puisi tersebut adalah ….

    A

    cerah

    B

    terang

    C

    agak gelap

    D

    jernih

    Pembahasan:

    Untuk mengetahui makna kata temaram dalam puisi tersebut, kita cermati dua hal berikut.

    • makna kata yang dimaksud
    • kaitan kata temaram dengan peristiwa di bait puisi tersebut

    Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata temaran bermakna ‘remang-remang’.

    Dalam puisi tersebut, kata temaram digunakan untuk menggambarkan suasana langit malam. Oleh karena itu, kata temaram bermakna agak gelap.

    Ingin tanya tutor?

    Tanya Tutor
    9.

    Balerina

    Oh balerina-balerina sejati

    Menari balet dengan lincah

    Pasti sangat tekun berlatih

    Mengasah diri menjadi terampil

    (Karya: Sofyana Il-Liyin, dalam Majalah Bobo Edisi 40-45 tahun 2016)

    Parafrasa yang tepat dari penggalan puisi di atas adalah ...

    A

    Balerina-balerina sejati selalu menari dengan lincah. Mereka berlatih agar menjadi juara di perlombaan.

    B

    Balerina-balerina sejati selalu menari dengan lincah. Mereka pasti sangat tekun berlatih untuk mengasah diri menjadi terampil.

    C

    Balerina-balerina sejati selalu menari dengan lincah. Mereka tekun berlatih dari pagi hingga malam.

    D

    Balerina-balerina sejati selalu menari dengan lincah. Mereka pasti sangat tekun berlatih, mengasah diri menjadi terampil, dan mengikuti berbagai macam perlombaan.

    Pembahasan:

    Puisi adalah teks atau karangan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan dengan mengutamakan keindahan kata-kata. Sementara prosa adalah karangan bebas yang tidak terikat dengan aturan, seperti rima, larik atau baris, bait, dan sebagainya. Bahasa pada puisi bersifat padat dan memiliki makna yang kuat. Oleh karena itu, pada puisi terdapat kata atau tanda baca yang sengaja dihilangkan.

    Memparafrasakan puisi berarti mengubah bentuk puisi menjadi paragraf yang jelas dan lengkap, tanpa mengubah makna puisi. Caranya adalah dengan menambahkan kata dan tanda baca agar menjadi kalimat yang utuh dan padu satu sama lain. Kata-kata kiasan atau majas pun dideskripsikan terlebih dahulu agar lebih mudah dipahami. Parafrasa yang baik adalah yang mencakup seluruh isi puisi dan sesuai dengan isi puisi.

    Parafrasa yang tepat dari penggalan puisi di atas sebagai berikut:

    Balerina-balerina sejati selalu menari dengan lincah. Mereka pasti sangat tekun berlatih untuk mengasah diri menjadi terampil.

    Memparafrasakan puisi tidak boleh mengubah maknanya. Prosa berikut tidak tepat karena mengubah makna puisi dengan mengurangi, menambahkan, atau mengganti kalimat (ditandai dengan huruf miring):

    • Balerina-balerina sejati selalu menari dengan lincah. Mereka berlatih agar menjadi juara di perlombaan.
    • Balerina-balerina sejati selalu menari dengan lincah. Mereka tekun berlatih dari pagi hingga malam.
    • Balerina-balerina sejati selalu menari dengan lincah. Mereka pasti sangat tekun berlatih, mengasah diri menjadi terampil, dan mengikuti berbagai macam perlombaan.
    10.

    Bundaku

    Kau adalah wanita mulia

    Orang yang pantang menyerah

    Kau telah melahirkan kami

    Bertaruh nyawa untuk kami

    Kau selalu bercahaya di mata kami

    Seperti bintang di malam hari

    Seperti matahari di pagi hari

    Seperti pelangi warna-warni

    (Karya: Angela Eva Alvariani, dalam Majalah Bobo Edisi 40-45 tahun 2016)

    Parafrasa yang tepat dari penggalan puisi di atas adalah ...

    A

    Kami memiliki bunda, seorang wanita mulia. Bunda tidak pernah menyerah melahirkan kami meskipun harus kehilangan nyawa. Bunda adalah cahaya bintang, cahaya matahari, dan pelangi bagi kami.

    B

    Bunda kami adalah wanita yang paling mulia dan pantang menyerah. Bundalah yang melahirkan kami. Bunda adalah cahaya bagi kehidupan kami.

    C

    Bunda adalah wanita yang mulia dan pantang menyerah. Bunda telah melahirkan kami dengan bertaruh nyawa. Di mata kami, bunda selalu bercahaya seperti bintang di malam hari, matahari di pagi hari, dan pelangi yang warna-warni.

    D

    Bunda, kau adalah wanita yang mulia dan tak pernah menyerah. Bunda telah mengandung kami dengan susah payah. Bunda bagaikan cahaya bintang di malam hari, matahari di pagi hari, dan pelangi yang warna-warni.

    Pembahasan:

    Memparafrasakan puisi berarti mengubah bentuk puisi menjadi paragraf yang jelas dan lengkap, tanpa mengubah makna puisi. Caranya adalah dengan menambahkan kata dan tanda baca agar menjadi kalimat yang utuh dan padu satu sama lain. Kata-kata kiasan atau majas pun dideskripsikan terlebih dahulu agar lebih mudah dipahami. Parafrasa yang baik adalah yang mencakup seluruh isi puisi dan sesuai dengan isi puisi.

    Parafrasa yang tepat dari penggalan puisi di atas sebagai berikut:

    Bunda adalah wanita yang mulia dan pantang menyerah. Bunda telah melahirkan kami dengan bertaruh nyawa. Di mata kami, bunda selalu bercahaya seperti bintang di malam hari, matahari di pagi hari, dan pelangi yang warna-warni.

    Memparafrasakan puisi tidak boleh mengubah maknanya. Prosa berikut tidak tepat karena mengubah makna puisi dengan mengurangi, menambahkan, atau mengganti dengan kata/kalimat yang baru (ditandai dengan huruf miring):

    • Bunda, kau adalah wanita yang mulia dan tak pernah menyerah. Bunda telah mengandung kami dengan susah payah. Bunda bagaikan cahaya bintang di malam hari, matahari di pagi hari, dan pelangi yang warna-warni.
    • Kami memiliki bunda, seorang wanita mulia. Bunda tidak pernah menyerah melahirkan kami meskipun harus kehilangan nyawa. Bunda adalah cahaya bintang, cahaya matahari, dan pelangi bagi kami.
    • Bunda kami adalah wanita yang paling mulia dan pantang menyerah. Bundalah yang melahirkan kami. (dengan bertaruh nyawa) Bunda adalah cahaya bagi kehidupan kami. (seperti bintang di malam hari, matahari di pagi hari, dan pelangi yang warna-warni).

    Daftar dan dapatkan akses ke puluhan ribu soal lainnya!

    Buat Akun Gratis