Bank Soal Bahasa Inggris SMA Conjunctions, Transitions, and Prepositions
Soal
Mengetahui LOTS
Rangkuman
Singular & Plural Nouns | Bahasa Inggris | Kelas 7 | KD 3.4. & KD 4.4
Selengkapnya
Soal Populer Hari Ini
Penjabaran yang benar dari adalah ...
Matematika
Level 9
Bilangan
Bilangan Berpangkat dan Bentuk Akar
Bilangan Berpangkat
Kelas IX
Kurikulum 2013
K13
Matematika
Alat kelamin luar pada perempuan terdiri atas ....
IPA
Level 9
Biologi
Sistem Reproduksi Manusia
Struktur dan Fungsi Sistem Reproduksi
Kelas IX
Kurikulum 2013
K13
IPA
Langkah-Langkah Percobaan Membuat Tinta Tidak Terlihat
(1) Peras jus lemon ke dalam mangkuk dan tambahkan beberapa tetes air ke dalam mangkuk tersebut.
(2) Tunggu jus tersebut kering sehingga tidak terlihat.
(3) Untuk membaca pesan tersebut dapat dilakukan dengan memanaskan kertas yang dipegang dengan mendekatkannya ke bola lampu.
(4) Kemudian aduk air dan jus lemon dengan menggunakan sendok.
(5) Celupkan cotton bud ke dalam campuran dan tulis pesan di atas kertas putih.
Urutan langkah-langkah percobaan tersebut yang benar adalah ...
Bahasa Indonesia
Level 9
Menulis
Laporan Percobaan
Menulis Laporan Percobaan
KD4.2
Kelas IX
Kurikulum 2013
K13
Bahasa Indonesia
Negara dengan kepadatan penduduk terendah di Benua Eropa adalah ....
IPS
Level 9
Geografi
Benua-Benua di Dunia
Sumber Daya Manusia Benua-Benua di Dunia
Kelas IX
Kurikulum 2013
K13
IPS
Selain untuk menambah wawasan, membaca teks diskusi juga bermanfaat untuk ....
Bahasa Indonesia
Level 9
Menulis
Teks Diskusi
Menggali Informasi Teks Diskusi
KD3.9
Kelas IX
Kurikulum 2013
K13
Bahasa Indonesia
Baca teks berikut ini dengan cermat.
Bukan Uang, Sekolah Ini Minta Siswanya Bayar Pakai Sampah Plastik
sumber gambar: https://www.iamrenew.com/
Selama ini, plastik selalu dipandang sebagai masalah dan limbah yang mengotori lingkungan. Tapi sebenarnya sampah juga mempunyai nilai guna apabila didaur ulang. Bahkan bagi sebagian orang, sampah adalah barang yang berharga dan menjadi tumpuan hidup. Contohnya, ada sekolah di India yang meminta sampah plastik sebagai pengganti uang sekolah yang harus dibayar oleh siswa.
Akshar Foundation adalah sekolah yang menerapkan program penerimaan limbah plastik untuk didaur ulang. Sekolah yang berada di Desa Pamohi, Guwahati, India tersebut didirikan oleh Parmita Sharma dan Mazin Mukthar. Program daur ulang limbah yang diterapkan oleh sekolah mereka juga mengajak siswa terlibat dalam pengumpulan dan pemisahan sampah.
Ketika awal membuka Akshar Foundation, Parmita dan Mazin mengalami kesulitan. Sebagian besar orangtua tidak mau memasukkan anak-anak mereka ke sekolah. Penyebabnya adalah karena mereka tidak punya biaya untuk membayar uang sekolah anaknya. Para orang tua memilih mengajak anaknya untuk bekerja di pertambangan. Namun Parmita dan Mizan tak patah semangat. Mereka mempunyai satu misi ingin memberikan pendidikan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu.
Parmita dan Mazin pun akhirnya memulai program sekolah gratis untuk semua anak. Lebih tepatnya bukan gratis, melainkan mengganti uang sekolah dengan sampah plastik. Akshar Foundation mewajibkan para siswanya untuk mengumpulkan 25 buah sampah plastik per minggu dan membawanya ke sekolah. Program tersebut berawal ketika mereka menyadari ada masalah sosial dan lingkungan di sekitar sekolah mereka. Di sekolah, anak-anak belajar tentang pentingnya ramah lingkungan dan berperan aktif di masyarakat. Mereka juga belajar keterampilan yang sesuai dengan kesempatan kerja, seperti memasang panel surya, perkayuan, hingga memperbaiki peralatan elektronik.
Gerakan yang dilakukan Parmita dan Mazin didukung oleh masyarakat sekitar. Banyak toko dan rumah tangga yang menyebarkan pesan mereka dan ikut berperan dalam membersihkan daerah itu. Dukungan juga dirasakan dengan banyaknya anak yang mendaftar di Akshar Foundation. Sekolah yang bermula dengan 20 siswa tersebut kini sudah memiliki hampir 100 siswa yang berusia antara 4 - 15 tahun. Parmita dan Mizan berencana untuk membangun 100 sekolah serupa dalam 5 tahun ke depan.
(Sumber: Liputan6.com, dengan penyesuaian)
Ide mengumpulkan sampah plastik yang Parmita dan Mazin jalankan berawal dari ....
Bahasa Indonesia
Level 9
Menulis
Cerita Inspiratif
Menulis Cerita Inspiratif
KD4.12
Kelas IX
Video
Kurikulum 2013
K13
Bahasa Indonesia
Baca teks berikut ini dengan cermat.
Melisa, Siswi SD Berprestasi Meski Menulis dengan Menggunakan Kaki
Melisa Diana Putri adalah seorang siswi difabel di SDN Tukul II Kecamatan Sumber, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Ia tidak masuk Sekolah Luar Biasa karena lokasinya jauh di kota dan keluarganya terbilang kurang mampu. Melisa bercita-cita menjadi guru matematika. Semangatnya sangat tinggi meski ia belajar dan beraktivitas menggunakan kaki.
Untunglah sekolah Melisa menjalankan program pendidikan inklusif. Ini artinya ada penyesuaian agar anak-anak difabel seperti Melisa dapat bersekolah bersama dengan anak-anak lainnya. Contohnya, di sekolah, ia disediakan meja tulis khusus yang lebih rendah dari tubuhnya. Saat menulis di buku tulis, dia menggenggam pensil dengan jari kakinya. Ketika berdiri di depan papan tulis, kaki kirinya menopang tubuh agar seimbang, sementara kaki kanannya lincah menulis di papan tulis. Walaupun ditulis dengan kaki, tulisan Melisa rapi.
Keterbatasan fisiknya ini ternyata tidak menjadi halangan. Melisa sangat tekun dalam belajar. Ia sangat bersemangat meraih prestasi dan nilai baik. Menurut pengakuan gurunya, Melisa memang sangat jago matematika. Selain itu, Melisa juga hobi membaca. Buku apa pun ia baca. Melisa mengaku, ia membaca buku untuk memperluas wawasan.
Menurut Tri Adi Nurfeni, guru bahasa Indonesia, Melisa meraih cukup banyak prestasi. Melisa pernah juara lomba baca, tulis, dan hitung tingkat kecamatan, dan ditunjuk menjadi duta sekolah karena pengetahuannya yang luas. Berkat pencapaian Melisa, Wakil Bupati Timbul Prihanjoko mengunjungi Melisa di sekolah. Joko, panggilan akrab Wakil Bupati Probolinggo, terharu melihat semangat Melisa untuk meraih cita-cita. Joko dan sejumlah pejabat Pemkab Probolinggo memberi sejumlah bantuan untuk kelanjutan belajar Melisa. Tidak hanya itu, kabupaten Probolinggo juga merencanakan untuk meluaskan jangkauan sekolah inklusif dan mengadakan pelatihan bagi guru pembimbing khusus di sekolah inklusif.
Melisa menjadi bukti bahwa keterbatasan fisik tidak menghalangi seseorang dalam meraih prestasi. Berkat ketekunan dalam belajar, Melisa dapat mengatasi keterbatasan yang ada.
(Sumber: Kompas.com, dengan penyesuaian)
Paragraf yang berisi bagian resolusi adalah ....
Bahasa Indonesia
Level 9
Menulis
Cerita Inspiratif
Struktur dan Kaidah Kebahasaan Teks Cerita Inspiratif
KD3.12
Kelas IX
Kurikulum 2013
K13
Bahasa Indonesia
Bayangan dari titik P adalah yang ditranslasikan oleh titik . Titik P adalah ...
Matematika
Level 9
Geometri
Transformasi Geometri
Translasi (Pergeseran)
Kelas IX
Kurikulum 2013
K13
Matematika
Read the following dialog and answer the question.
Narnia : Hey, Judith. Guess what? My article will be published in The MOST magazine this month!
Judith : Wow, what a great achievement! That's cool, Narnia.
Narnia : Thank you. I've worked so hard to write this special article.
Judith : I know it. I can't wait to read your article published in that magazine. I'm sure I'll buy it.
Narnia : Thank you.
The exclamative expression of congratulating that is presented in the dialog is ...
Bahasa Inggris
Level 9
Bahasa Inggris
Appreciation over achievements or happiness
Expressions of Congratulations
Expressions of Congratulating
Kelas IX
Kurikulum 2013
K13
Cermati penggalan cerpen berikut!
Kata ibuku, pagi adalah hari yang paling dinantikan banyak orang di dunia. Tapi, aku dan teman-temanku di sini sepakat, kami benci pagi. Karena di waktu pagi, kami harus berpisah dengan ibu-ibu kami. Berpisah dengan orang yang paling kami sayangi.
Teman-temanku selalu menantikan waktu sore tiba. Atau, kata Mbak Ratih, waktu senja. Tapi, kami lebih suka menyebut sore saja. Kami tak begitu sering mendengar orang mengucapkan kata senja. Di waktu pergantian cerah dan gelap itulah, kami bersukaria. Karena, ada sepasang tangan cantik yang menggendong kami dan membawa kami kembali ke rumah.
Kadang, saking tak sabarnya menunggu dijemput ibu, aku menangis. Seperti sore ini. Mbak Ratih pun selalu tahu apa yang harus dilakukan. Ia memberiku mainan dan permen agar air mataku tak jatuh lagi.
(Dikutip dari cerpen berjudul "Setelah Dibawa ke Ruangan Besar" oleh Wildan Pradistya Putra)
Inti dari paragraf kedua adalah ....
Bahasa Indonesia
Level 9
Menulis
Cerita Pendek
Identifikasi Unsur Cerita Pendek
KD3.5
Kelas IX
Kurikulum 2013
K13
Bahasa Indonesia
Cek Contoh Kuis Online
Kejar Kuis
Cek Contoh Bank Soal
Kejar Soal
Penjabaran yang benar dari adalah ...
Alat kelamin luar pada perempuan terdiri atas ....
Langkah-Langkah Percobaan Membuat Tinta Tidak Terlihat
(1) Peras jus lemon ke dalam mangkuk dan tambahkan beberapa tetes air ke dalam mangkuk tersebut.
(2) Tunggu jus tersebut kering sehingga tidak terlihat.
(3) Untuk membaca pesan tersebut dapat dilakukan dengan memanaskan kertas yang dipegang dengan mendekatkannya ke bola lampu.
(4) Kemudian aduk air dan jus lemon dengan menggunakan sendok.
(5) Celupkan cotton bud ke dalam campuran dan tulis pesan di atas kertas putih.
Urutan langkah-langkah percobaan tersebut yang benar adalah ...
Negara dengan kepadatan penduduk terendah di Benua Eropa adalah ....
Selain untuk menambah wawasan, membaca teks diskusi juga bermanfaat untuk ....
Baca teks berikut ini dengan cermat.
Bukan Uang, Sekolah Ini Minta Siswanya Bayar Pakai Sampah Plastik
sumber gambar: https://www.iamrenew.com/
Selama ini, plastik selalu dipandang sebagai masalah dan limbah yang mengotori lingkungan. Tapi sebenarnya sampah juga mempunyai nilai guna apabila didaur ulang. Bahkan bagi sebagian orang, sampah adalah barang yang berharga dan menjadi tumpuan hidup. Contohnya, ada sekolah di India yang meminta sampah plastik sebagai pengganti uang sekolah yang harus dibayar oleh siswa.
Akshar Foundation adalah sekolah yang menerapkan program penerimaan limbah plastik untuk didaur ulang. Sekolah yang berada di Desa Pamohi, Guwahati, India tersebut didirikan oleh Parmita Sharma dan Mazin Mukthar. Program daur ulang limbah yang diterapkan oleh sekolah mereka juga mengajak siswa terlibat dalam pengumpulan dan pemisahan sampah.
Ketika awal membuka Akshar Foundation, Parmita dan Mazin mengalami kesulitan. Sebagian besar orangtua tidak mau memasukkan anak-anak mereka ke sekolah. Penyebabnya adalah karena mereka tidak punya biaya untuk membayar uang sekolah anaknya. Para orang tua memilih mengajak anaknya untuk bekerja di pertambangan. Namun Parmita dan Mizan tak patah semangat. Mereka mempunyai satu misi ingin memberikan pendidikan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu.
Parmita dan Mazin pun akhirnya memulai program sekolah gratis untuk semua anak. Lebih tepatnya bukan gratis, melainkan mengganti uang sekolah dengan sampah plastik. Akshar Foundation mewajibkan para siswanya untuk mengumpulkan 25 buah sampah plastik per minggu dan membawanya ke sekolah. Program tersebut berawal ketika mereka menyadari ada masalah sosial dan lingkungan di sekitar sekolah mereka. Di sekolah, anak-anak belajar tentang pentingnya ramah lingkungan dan berperan aktif di masyarakat. Mereka juga belajar keterampilan yang sesuai dengan kesempatan kerja, seperti memasang panel surya, perkayuan, hingga memperbaiki peralatan elektronik.
Gerakan yang dilakukan Parmita dan Mazin didukung oleh masyarakat sekitar. Banyak toko dan rumah tangga yang menyebarkan pesan mereka dan ikut berperan dalam membersihkan daerah itu. Dukungan juga dirasakan dengan banyaknya anak yang mendaftar di Akshar Foundation. Sekolah yang bermula dengan 20 siswa tersebut kini sudah memiliki hampir 100 siswa yang berusia antara 4 - 15 tahun. Parmita dan Mizan berencana untuk membangun 100 sekolah serupa dalam 5 tahun ke depan.
(Sumber: Liputan6.com, dengan penyesuaian)
Ide mengumpulkan sampah plastik yang Parmita dan Mazin jalankan berawal dari ....
Baca teks berikut ini dengan cermat.
Melisa, Siswi SD Berprestasi Meski Menulis dengan Menggunakan Kaki
Melisa Diana Putri adalah seorang siswi difabel di SDN Tukul II Kecamatan Sumber, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Ia tidak masuk Sekolah Luar Biasa karena lokasinya jauh di kota dan keluarganya terbilang kurang mampu. Melisa bercita-cita menjadi guru matematika. Semangatnya sangat tinggi meski ia belajar dan beraktivitas menggunakan kaki.
Untunglah sekolah Melisa menjalankan program pendidikan inklusif. Ini artinya ada penyesuaian agar anak-anak difabel seperti Melisa dapat bersekolah bersama dengan anak-anak lainnya. Contohnya, di sekolah, ia disediakan meja tulis khusus yang lebih rendah dari tubuhnya. Saat menulis di buku tulis, dia menggenggam pensil dengan jari kakinya. Ketika berdiri di depan papan tulis, kaki kirinya menopang tubuh agar seimbang, sementara kaki kanannya lincah menulis di papan tulis. Walaupun ditulis dengan kaki, tulisan Melisa rapi.
Keterbatasan fisiknya ini ternyata tidak menjadi halangan. Melisa sangat tekun dalam belajar. Ia sangat bersemangat meraih prestasi dan nilai baik. Menurut pengakuan gurunya, Melisa memang sangat jago matematika. Selain itu, Melisa juga hobi membaca. Buku apa pun ia baca. Melisa mengaku, ia membaca buku untuk memperluas wawasan.
Menurut Tri Adi Nurfeni, guru bahasa Indonesia, Melisa meraih cukup banyak prestasi. Melisa pernah juara lomba baca, tulis, dan hitung tingkat kecamatan, dan ditunjuk menjadi duta sekolah karena pengetahuannya yang luas. Berkat pencapaian Melisa, Wakil Bupati Timbul Prihanjoko mengunjungi Melisa di sekolah. Joko, panggilan akrab Wakil Bupati Probolinggo, terharu melihat semangat Melisa untuk meraih cita-cita. Joko dan sejumlah pejabat Pemkab Probolinggo memberi sejumlah bantuan untuk kelanjutan belajar Melisa. Tidak hanya itu, kabupaten Probolinggo juga merencanakan untuk meluaskan jangkauan sekolah inklusif dan mengadakan pelatihan bagi guru pembimbing khusus di sekolah inklusif.
Melisa menjadi bukti bahwa keterbatasan fisik tidak menghalangi seseorang dalam meraih prestasi. Berkat ketekunan dalam belajar, Melisa dapat mengatasi keterbatasan yang ada.
(Sumber: Kompas.com, dengan penyesuaian)
Paragraf yang berisi bagian resolusi adalah ....
Bayangan dari titik P adalah yang ditranslasikan oleh titik . Titik P adalah ...
Read the following dialog and answer the question.
Narnia : Hey, Judith. Guess what? My article will be published in The MOST magazine this month! Judith : Wow, what a great achievement! That's cool, Narnia. Narnia : Thank you. I've worked so hard to write this special article. Judith : I know it. I can't wait to read your article published in that magazine. I'm sure I'll buy it. Narnia : Thank you.
The exclamative expression of congratulating that is presented in the dialog is ...
Cermati penggalan cerpen berikut!
Kata ibuku, pagi adalah hari yang paling dinantikan banyak orang di dunia. Tapi, aku dan teman-temanku di sini sepakat, kami benci pagi. Karena di waktu pagi, kami harus berpisah dengan ibu-ibu kami. Berpisah dengan orang yang paling kami sayangi.
Teman-temanku selalu menantikan waktu sore tiba. Atau, kata Mbak Ratih, waktu senja. Tapi, kami lebih suka menyebut sore saja. Kami tak begitu sering mendengar orang mengucapkan kata senja. Di waktu pergantian cerah dan gelap itulah, kami bersukaria. Karena, ada sepasang tangan cantik yang menggendong kami dan membawa kami kembali ke rumah.
Kadang, saking tak sabarnya menunggu dijemput ibu, aku menangis. Seperti sore ini. Mbak Ratih pun selalu tahu apa yang harus dilakukan. Ia memberiku mainan dan permen agar air mataku tak jatuh lagi.
(Dikutip dari cerpen berjudul "Setelah Dibawa ke Ruangan Besar" oleh Wildan Pradistya Putra)
Inti dari paragraf kedua adalah ....