Latihan Bahasa Indonesia Kelas VIII Buku Fiksi dan Nonfiksi
# 6
Pilgan

Bacalah penggalan novel berikut!

Pemuda itu—saat pertama kali melihatnya aku merasa seperti sudah pernah melihatnya sebelumnya. Di mana? Entahlah, pokoknya di suatu masa dalam hidupku, wajahnya tak tampak asing di mataku. Ia seorang tukang ojek baru—oh, please jangan langsung skeptis dan mengatakan kalau ceritaku ini tak menarik dulu hanya karena aku meyebutkan profesi tukang ojek sebagai objek ceritaku—di depan lorong komplek perumahanku. Sebenarnya aku kurang sreg juga naik ojeknya, pasalnya ia kurang lincah menyalip kendaraan yang ada di depannya dan terlampau pelan membawa motornya untukku yang sedang memburu waktu. Heran juga, di antara semua tukang ojek langgananku, kelima-limanya, mereka menolak mengantarku ke kampus pagi ini. Tapi, yah, setidaknya aku menghargai mereka, mungkin ini salah satu bentuk solidaritas mereka pada rekan baru mereka yang tengah memboncengku saat ini.

Sementara aku mengoceh di dalam pikiranku, kami sekarang telah sampai di tempat tujuan. Ia kemudian berhenti di depan gerbang kampusku. “Nih!” Aku mengembalikan helm-nya dan mengulurkan selembar lima ribuan sebagai ongkosku. Ia menerima helm-nya, tapi tak mengambil uangku.

“Kenapa? Kurang ya, Bang?” tebakku dengan mimik tak senang. “Biasanya juga saya bayar segitu sama tukang ojek yang lain. Nih, saya tambahin dua kali lipat!”

Ia menggeleng, tersenyum menatapku. “Nama saya Langit,” katanya. “Berikan saja namamu. Itu ongkos yang saya minta.”

“Apa?”

“Saya bukan tukang ojek kok. Saya sengaja menyamar sebagai tukang ojek supaya saya bisa berkenalan denganmu.”

Wow! Kalian dengar itu? Pagi-pagi begini sudah ada yang menggombaliku. Sebelumnya aku bukanlah gadis yang gampang tersanjung, tapi dengannya kali ini, ah, aku merasa berbeda. Aku merasa wajahku sedikit memerah. Maksudku, well—yah, aku rasa aku bisa membuat sedikit pengecualian untuknya. Hanya sedikit kok.

(Dikutip dari novel berjudul "Kisah Langit Jingga" karya Adhi Glory)


Tokoh aku terpaksa menaiki tukang ojek baru itu karena ....

A

ia tidak punya pilihan lain karena semua tukang ojek langganannya tidak ada yang mau mengantarnya ke kampus

B

tukang ojek baru itu memaksanya untuk menaiki ojeknya

C

suasana pagi itu cukup dingin dan tokoh aku tidak ingin berlama-lama menunggu tukang ojek lainnya

D

ia sangat terlambat ke kampus dan tidak ada tukang ojek selain tukang ojek yang baru tersebut