Bank Soal Bahasa Indonesia SMA Teks Informasi

Soal

Esai

Geronimo: Pejuang Suku Apache

Geronimo atau Gooyale (berarti 'orang yang menguap') adalah seorang pemimpin sekaligus dukun dari kelompok Bedonkohe, suku Apache. Dia dikenal karena memimpin pengikutnya dalam mempertahankan wilayah mereka melawan kampanye militer Meksiko dan Amerika Serikat (AS) di Negara Bagian Chiricahua serta Sonora.

Di masa tuanya, Geronimo menjadi selebriti. Namun, dia meninggal dalam keadaan sebagai tahanan perang dan tak diizinkan kembali ke kampung halamannya. Namanya menjadi terkenal, dan digunakan sebagai Resimen Infantri Parasut ke-51 AS serta teriakan Geronimo untuk mengusir rasa takut.

Dilansir dari berbagai sumber, berikut merupakan biografi dari pria yang disebut sebagai pejuang terakhir suku Apache tersebut.

1. Masa Kecil

Geronimo diyakini lahir pada bulan Juni 1829 di Arizpe, Sonora, dekat anak Sungai Turkey, lokasi yang kini masuk ke dalam wilayah Meksiko. Kakeknya, Mahko, merupakan kepala kelompok Bedonkohe Apache. Sejak kecil, Geronimo dibesarkan berdasarkan tata cara dan nilai-nilai Apache. Dia merupakan anggota dari kelompok terkecil. Dengan jumlah 8.000 orang, suku Apache tidak hanya menerima ancaman dari AS maupun Meksiko, tetapi juga suku Navajo dan Comanches.

Setelah ayahnya meninggal, ibunya membawa Geronimo untuk hidup bersama kelompok Tchihende dan pada umur 17 tahun, Geronimo menikah dengan perempuan bernama Alope.

Saat itu, Geronimo sedang melakukan perjalanan dan berdagang, Sementara itu, pada tanggal 5 Maret 1858, 400 orang tentara Meksiko menyerang perkampungannya dekat Jonas (Kas-ki-yeh) di bawah pimpinan Kolonel Jose Maria Carrasco.

Petaka pun terjadi, istri, tiga anak, serta ibunya terbunuh dan tewas saat penyerangan. Kehilangan orang-orang yang disayanginya, membuat Geronimo berubah. Ia menjadi bersikap membenci orang Meksiko hingga akhir hayatnya. Bersama pengikutnya, Geronimo sering menyerang dan melakukan balas dendam kepada setiap orang Meksiko yang mereka temui. Geronimo selalu mengingat insiden pedih yang membuatnya keluarganya terbunuh sehingga jika ada upaya perdamaian menjadi selalu sia-sia.

Kepala suku Tchihende, Mangas Coloradas, segera mengirim Geronimo ke kelompok menantunya, Cochise, untuk membantunya membalas dendam dan memperjuangkan hak suku aslinya terhadap Meksiko. Nama Geronimo pun muncul karena di tengah desingan peluru saat pertempuran, dia selalu berani dan pantang menyerah untuk tetap menerjang dan menyerang pasukan Meksiko hanya dengan menggunakan senjata pisau.

2. Kampanye Geronimo

Pada akhir abad 17, serangan yang dilakukan suku Apache terhadap Meksiko pun masih terjadi. Antara tahun 1820-1835, perlawanan suku Apache di bawah pimpinan Geronimo berhasil menewaskan 5.000 orang Meksiko yang menjadi musuh suku Apache saat itu. Pembantaian pun masih terjadi di Kas-ki-yeh, Geronimo mengumpulkan 200 orang dan kembali memburu pasukan Carrasco yang telah membunuh keluarganya. Perburuan itu memakan waktu 10 tahun. Selama masa itu, Geronimo tetap menentang pemerintah Meksiko yang pernah menewaskan keluarganya dan menindas hak dan kehidupan suku Apache.

Pada awal 1850-an, musuh yang harus dihadapi Geronimo berubah, seiring mulai berakhirnya perang antara Amerika Serikat dan Meksiko pada tahun 1848. Washington mengambil alih teritori Meksiko, termasuk wilayah yang telah dikuasai Apache. Wilayah yang didiami suku Apache mulai terancam dengan kedatangan penambang serta warga Amerika Serikat. Pasalnya, di kawasan Southwest ternyata ditemukan tambang emas. Suku Apache pun kembali melakukan penyerangan dan penyergapan brutal terhadap kereta kuda migran Amerika Serikat.

Cochise, mertua Geronimo, menyerukan penghentian terhadap serangan yang dilakukan oleh Geronimo dan suku Apache. Namun, pada akhirnya Cochise merasakan kekecewaan mendalam setelah menyerukan penghentian serangan tersebut. Cochise pun membuat syarat untuk melindungi hak milik Apache sebagai bukti dari penyesalannya. Namun ternyata, perjanjian itu hanya berlangsung beberapa tahun. Setelah Cochise meninggal, pemerintah federal AS kembali mengingkari janjinya. Pemerintah AS memindahkan Chiricahua ke utara sehingga warga AS bisa mendiami tanah mereka yang dahulu.

Keputusan dan situasi itu membuat marah Geronimo. Dia memberikan perlawanan agresif untuk membela suku Apache dan mempertahankan wilayahnya. Namun, militer AS berhasil menangkapnya pada 1877, dan Geronimo dibawa ke reservasi Apache, San Carlo.

Selama empat tahun, Geronimo berjuang menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya sebelum akhirnya dapat meloloskan diri pada September 1881. Sekali lagi, dia memimpin sekelompok kecil Chiricahua untuk tetap melawan AS. Selama lima tahun, Geronimo dan pengikutnya berjuang dalam masa penyerangan yang disebut-sebut perang Indian terakhir dengan AS.

Persepsi orang tentang Geronimo nyaris serumit orangnya. Bagi suku pendukungnya, dia dianggap sebagai ksatria dan pemimpin, pembela masyarakat suku asli Amerika. Namun, bagi Apache lainnya, Geronimo dipandang sebagai pria keras kepala yang memiliki naluri membalas dendam yang akhirnya membahayakan banyak nyawa lain yang tidak bersalah.

Bersama bawahan setianya, Geronimo bergerilya di Southwest, dan membuat sosoknya berubah dari pemimpin mistis menjadi legenda. Dalam suatu waktu dikatakan, hampir seperempat tentara militer AS, yaitu sebanyak 5.000 personel, telah dikerahkan hanya untuk memburu dan menangkap Geronimo. Puncaknya pada musim panas 1886, Geronimo sepakat menyerah setelah lokasinya ditemukan pasukan AS di bawah pimpinan Jenderal George Crook.

3. Jadi Tahanan Perang dan Kematian

Geronimo bersama orang Apache lain, termasuk yang menjadi pemandu pasukan AS, diperlakukan sebagai tahanan dan dikirim ke Fort Sam Houston di Sant Antonio, Texas. Militer menahan mereka selama enam pekan sebelum dipindahkan ke Fort Pickens di Pensacola, Florida. Keluarga Geronimo ditempatkan di Fort Marion. Pemindahan itu dilakukan guna menghindari manuver pemerintah sipil Arizona yang berniat mengadili mereka atas kejahatan membunuh orang Amerika selama perang.

Ketika Geronimo di tahanan, para pengusaha kemudian mempunyai ide untuk menjadikan pahlawan Apache itu sebagai atraksi wisata. Kurang dari 10 tahun setelah dia menyerah, Geronimo diperlakukan bak selebriti. Pada 1905, Geronimo pun menerbitkan autobiografinya.

Pada tahun yang sama, Geronimo mempunyai kesempatan bertemu Presiden Theodore Roosevelt dan mendesaknya untuk membiarkan rakyat Apache kembali ke Arizona, tetapi pemikiran dan usahanya pun gagal.

Kematian Geronimo diduga terjadi pada Februari 1909. Saat itu, dia terlempar ketika berkuda dan tidak mendapat pertolongan serta menghabiskan malam di udara dingin. Ketika seorang teman menemukannya keesokan paginya, kondisi Geronimo sudah mengkhawatirkan. Dia meninggal akibat penyakit pneumonia yang juga dideritanya pada tanggal 17 Februari 1909 dalam usia 79 tahun.

(Sumber: bangka.tribunnews.com)

Menurutmu, apa konflik utama yang dihadapi oleh Geronimo? Jelaskan jawabanmu dengan menyertakan penyebab dan cara Geronimo mengatasinya!

Pembahasan:

Konflik yang dialami Geronimo berupa konflik batin, yaitu kesedihan dan kemarahan atas penindasan yang dialaminya.

Konflik tersebut terjadi karena melihat sukunya tertindas. Pada akhirnya, Geronimo memperjuangkan sukunya hingga akhir hayat. Berikut ini adalah bukti kutipannya.

Bersama pengikutnya, Geronimo sering menyerang dan melakuan balas dendam kepada setiap orang Meksiko yang mereka temi. Geronimo selalu mengingat insiden pedih yang membuat keluarganya terbunuh.

Panduan Penilaian

Nilai 100% jika jawaban tepat dan tidak ada kesalahan ejaan maupun tanda baca. Jawaban tepat memuat pendapat dengan alasan yang masuk akal.

Kurangi nilai paling banyak 25% jika ada kesalahan ejaan atau tanda baca.

Nilai 50% jika jawaban kurang tepat. Jawaban kurang tepat pendapat tidak disertai alasan.

Nilai 25% jika jawaban salah.

Nilai 0 jika tidak menjawab.

Kunci Jawaban:

Konflik utama yang dihadapi oleh Geronimo adalah amarah dan kesedihan yang dialami karena penindasan yang terjadi pada keluarga dan kaumnya. Penyebabnya adalah masuknya kampanye militer Meksiko dan Amerika Serikat yang menyebabkan keluarganya terbunuh, wilayahnya diambil alih, dan hak sukunya diinjak-injak. Cara Geronimo mengatasinya adalah melawan militer Meksiko dan Amerika Serikat. Geronimo juga sempat bertemu dengan Presiden Roosevelt meskipun usahanya gagal.

Video
19 April 2021
Teks Informasi | Bahasa Indonesia | Kelas XII
Rangkuman
15 Januari 2021
Bab 4 | Gagasan Pokok Teks | Bahasa Indonesia | Kelas 4

Siswa

Ingin latihan soal, nonton, atau unduh materi belajar lebih banyak?

Buat Akun Gratis

Guru

Ingin akses bank soal, nonton, atau unduh materi belajar lebih banyak?

Buat Akun Gratis

Soal Populer Hari Ini

Cek Contoh Kuis Online

Kejar Kuis

Cek Contoh Bank Soal

Kejar Soal