Bank Soal Bahasa Inggris SMA Narrative Text: Indonesian Folktales

Soal

Pilgan

Lihat Pembahasan

Read the text below.

Flooded House Images | Free Vectors, Stock Photos & PSD

It was a rainy season in Banten. The villagers were happy because most of them were farmers. Rain would water their rice field and soon they would harvest their rice. Pak Bong was one of the farmers. He was also very happy and wanted to buy some clothes for himself, his wife, and his beloved daughter, Nyi Banjarsari.

One night, Pak Bong had a terrible dream. An old man came to him and said the rain would never stop. There would be a great flood. He decided to tell all the villagers about his dream and asked them to evacuate on a hill not far from their village.

Everybody was laughing at Pak Bong and said, "Hahaha! Are you kidding, Pak Bong? How can we leave our rice field? We are going to have a great harvest, remember?" Pak Bong did not give up. He kept on asking the villagers to evacuate to the hill. Finally, some villagers believed him. Together with his wife, and his daughter Nyi Banjarsari, Pak Bong and his friends went to the hill.

In the meantime, heavy rain fell days and nights. It continued until water entered the houses. Soon, the village was drowned! Then, they prayed to God and asked how their village could be saved. The answer came in Pak Bong's dream. In his dream, the same old man said, "If you want the water to dry up, you have to sacrifice your daughter. She has to jump into the water!".

Pak Bong was very sad. He told his family about his dream, but his wife did not agree at all. She did not want to lose her lovely daughter. "That's okay, Mother. If this is the only way to save our village, I would jump into the water," said Nyi Banjarsari. Her parents could not say anything. They could not prevent their daughter from jumping into the water.

Slowly, the water dried up. Then, Pak Bong and his friends returned to their village. They built their houses and had their lives back. To show their thankfulness to Nyi Banjarsari, the villagers named their village Banjarsari.

Source: indonesianfolklore.blogspot.com

The resolutions of the story are in ….

A

paragraph 1 and 2

B

paragraph 3, 4, and 5

C

paragraph 4 and 5

D

paragraph 5 and 6

E

paragraph 2, 3, and 4

Pembahasan:

Berikut ini adalah terjemahan dari soal di atas.

Bacalah teks di bawah ini!

Saat itu musim hujan di Banten. Penduduk desa senang karena kebanyakan dari mereka adalah petani. Hujan akan mengairi sawah mereka dan segera mereka akan memanen padi. Pak Bong adalah salah satu petani. Ia juga sangat senang dan berencana untuk membelikan beberapa pakaian untuk dirinya sendiri, istrinya, dan putri kesayangannya, Nyi Banjarsari.

Suatu malam, Pak Bong mengalami mimpi buruk. Seorang lelaki tua mendatanginya dan berkata hujan tidak akan pernah berhenti. Akan ada banjir besar. Dia memutuskan untuk memberi tahu semua penduduk desa tentang mimpinya dan meminta mereka untuk mengungsi di bukit tidak jauh dari desa mereka.

Semua orang menertawakan Pak Bong dan berkata, "Hahaha! Apakah Anda bercanda, Pak Bong? Bagaimana kita bisa meninggalkan sawah kita? Kita akan mendapatkan panen yang bagus, ingat?" Pak Bong tidak menyerah. Dia terus meminta penduduk desa untuk mengungsi ke bukit. Akhirnya, beberapa penduduk desa mempercayainya. Bersama istrinya, dan putrinya Nyi Banjarsari, Pak Bong dan teman-temannya pergi ke bukit.

Sementara itu, hujan deras turun siang dan malam. Hujan berlanjut sampai air masuk ke rumah. Segera, desa itu tenggelam! Kemudian, mereka berdoa kepada Tuhan dan bertanya bagaimana desa mereka bisa diselamatkan. Jawabannya datang dalam mimpi Pak Bong. Dalam mimpinya, orang tua yang sama dengan kemarin berkata, "Jika Anda ingin banjir ini mengering, Anda harus mengorbankan putri Anda. Dia harus melompat ke dalam air!".

Pak Bong sangat sedih. Dia memberi tahu keluarganya tentang mimpinya, tetapi istrinya tidak setuju sama sekali. Dia tidak ingin kehilangan putri kesayangannya. “Tidak apa-apa, Bu. Kalau ini satu-satunya cara untuk menyelamatkan desa kita, saya akan terjun ke air,” kata Nyi Banjarsari. Orangtuanya tidak bisa berkata apa-apa. Mereka tidak dapat mencegah putri mereka melompat ke air.

Perlahan, airnya mengering. Pak Bong dan teman-temannya kemudian kembali ke desa mereka. Mereka membangun rumah mereka dan menjalani kehidupan mereka kembali. Untuk menunjukkan rasa terima kasihnya kepada Nyi Banjarsari, warga desa menamai desanya Banjarsari.

Sumber: indonesianfolklore.blogspot.com

Resolution dalam cerita ini ada di ....

Berikut adalah pilihan jawabannya:

paragraph 1 and 2 – paragraf 1 dan 2
paragraph 3, 4, and 5 – paragraf 3, 4, dan 5
paragraph 4 and 5 – paragraf 4 dan 5
paragraph 5 and 6 – paragraf 5 dan 6
paragraph 2, 3, and 4– paragraf 2, 3, dan 4

Pada soal ini, kita diminta untuk menentukan paragraf yang mengandung bagian 'resolution' sesuai dengan cerita di atas. Untuk dapat menjawabnya dengan benar, kita dapat menganalisis struktur ceritanya terlebih dahulu. Teks di atas merupakan teks naratif yang bercerita tentang asal muasal desa Banjarsari. Strukturnya ialah sebagai berikut:

Perlu kita ketahui jika teks naratif memiliki struktur teks sebagai berikut:

Orientation: Bagian pendahuluan yang mengenalkan kita kepada tokoh dan setting cerita. Terdapat pada paragraf 1.
Complication: Berisi konflik yang mulai muncul dan berkembang hingga klimaks. Terdapat pada paragraf 2, 3, dan 4.
Resolution: Berisi penyelesaian konflik. Terdapat pada paragraf 5 dan 6. Ditunjukkan dengan sikap Banjangsari yang rela berkorban dengan lompat ke air. Lalu, air bah pun mengering dan desa itu selamat.
Coda/Reorientation: Bagian penutup cerita yang mengandung amanat. Bagian ini tidak ada di cerita di atas.

Jadi, jawaban yang tepat adalah "paragraph 5 and 6".