Aldo Sang Penyerang

Aldo sangat senang bisa bergabung dengan tim sepak bola sekolah. Ia mendapat kaos seragam bernomor punggung 12. Setelah menjalani serangkaian latihan, pelatih menentukan posisi setiap pemain. Aldo ditempatkan pada posisi bek belakang. Padahal, ia ingin menjadi penyerang. 

Saat dalam pertandingan, Aldo berencana menunjukkan kemampuannya. Kesempatan itu pun datang. Aldo menerima bola dari lawan.

Aldo memilih menggiring bola sendiri. Ia tidak mau mengoper ke teman setimnya. Padahal, pelatih sudah menyuruhnya. Karena tidak mau mengoper, bola pun direbut tim lawan. Kerja sama tim lawan pun tampak kompak. Akhirnya, lawan bisa mencetak gol di gawang tim Aldo. Aldo tampak menyesal.

Beberapa saat kemudian, Aldo mendapatkan umpan bola. Saat itu, ia tampak kebingungan. Teman-teman setimnya sedang susah untuk menerima bola. Pelatih pun berteriak.

“Giring bolanya ke depan Aldo.”

Aldo pun menurut. Saat ada kesempatan, Aldo pun mengoper ke teman setimnya. Pada akhirnya, tim Aldo bisa mencetak gol.

Pertandingan pun selesai. Tim Aldo bisa meraih kemenangan dengan skor akhir 2-1. Aldo pun tersadar bahwa sepak bola adalah olahraga yang memerlukan kerja sama tim.

(Disadur dari Kudu Bisa karya Zuly Kristanto)