Bank Soal Bahasa Indonesia Teks Sastra

Soal

Pilgan

Di Negeri Amplop

Di negeri amplop

Aladin menyembunyikan lampu wasiatnya, malu

Samson tersipu-sipu, rambut keramatnya ditutupi topi rapi-rapi

David Copperfield dan Houdini bersembunyi rendah diri

Entah andaikata Nabi Musa bersedia datang membawa tongkatnya


Amplop-amplop di negeri amplop

mengatur dengan teratur

hal-hal yang tak teratur menjadi teratur

hal-hal yang teratur menjadi tak teratur

memutuskan putusan yang tak putus

membatalkan putusan yang sudah putus


Amplop-amplop menguasai penguasa

dan mengendalikan orang-orang biasa

Amplop-amplop membeberkan dan menyembunyikan

mencairkan dan membekukan

mengganjal dan melicinkan

Orang bicara bisa bisu

Orang mendengar bisa tuli

Orang alim bisa napsu

Orang sakti bisa mati


Di negeri amplop

amplop-amplop mengamplopi

apa saja dan siapa saja


Puisi karya: A. Mustofa Bisri (Gus Mus)

(Sumber: tinewss.com/puisi-gus-mus-di-negeri-amplop)

(Sumber gambar: normantis.com)

Setelah membaca puisi "Di Negeri Amplop", bagaimana suasana hati yang digambarkan oleh penulis?

A

Marah

B

Bahagia

C

Sedih

D

Syahdu

E

Optimis

Pembahasan:

Puisi tersebut menceritakan sebuah amplop. Amplop di dalam puisi tersebut dimaksudkan sebagai uang. Penulis bermaksud untuk memberikan gambaran bagaimana uang digunakan sebagai alat untuk menyuap dan mengendalikan orang-orang lainnya.

Kesimpulan tersebut dapat ditarik dari kutipan di dalam puisi tersebut.

Amplop-amplop menguasai penguasa

dan mengendalikan orang-orang biasa

Informasi yang memuat bahwa uang dapat mengendalikan siapapun juga ditemukan pada bait terakhir.

Di negeri amplop

amplop-amplop mengamplopi

apa saja dan siapa saja


Uang tersebut membuat setiap orang yang bersangkutan menjadi bungkam dan menjadi takluk. Orang-orang biasa pun akhirnya dapat dikendalikan karena uang. Hal ini dapat kita simpulkan dari beberapa kutipan berikut.

Orang bicara bisa bisu artinya, orang tidak angkat bicara ketika suatu yang tidak pantas atau adil terjadi.

Orang mendengar bisa tuli artinya, orang seperti tidak mendengar ketidakadilan atau permintaan tolong sehingga tidak membela kaum yang salah atau dizalimi.

Orang alim bisa napsu artinya, orang yang seharusnya tidak mementingkan materi (uang), seperti rohaniwan atau polisi, jadi mengejar materi.

Orang sakti bisa mati artinya, orang yang membela kebenaran disalahkan atau dikalahkan.


Dari penjelasan kutipan-kutipan tersebut, disimpulkan bahwa pihak yang salah akan terus merasakan kemenangan dan kejayaan. Hal ini berbanding terbalik dengan pihak yang benar yang akan terus merasakan penindasan dan kekalahan dari pihak yang memiliki uang. Penulis mengutarakan kemarahannya melihat ketidakadilan yang terjadi melalui puisi ini.

Oleh karena itu, suasana hati yang digambarkan oleh penulis adalah marah.



Video
03 Mei 2020
Kehidupan Dunia Laut Dalam
Rangkuman
15 Januari 2021
Bab 4 | Gagasan Pokok Teks | Bahasa Indonesia | Kelas 4

Siswa

Ingin latihan soal, nonton, atau unduh materi belajar lebih banyak?

Buat Akun Gratis

Guru

Ingin akses bank soal, nonton, atau unduh materi belajar lebih banyak?

Buat Akun Gratis

Soal Populer Hari Ini

Cek Contoh Kuis Online

Kejar Kuis

Cek Contoh Bank Soal

Kejar Soal