Bank Soal Kimia SMA Larutan Elektrolit dan Non-Elektrolit

Air dapat terionisasi sesuai persamaan reaksi berikut:

$\text{H}_2\text{O}\left(l\right)\ \leftrightarrow\text{ H}^+\left(aq\right)\ +\ \text{OH}^-\left(aq\right)\$

Air murni biasanya digolongkan sebagai non-elektrolit karena jumlah ion yang sangat sedikit. Namun, air yang biasa kita temui sehari-hari bukan dalam bentuk air murni karena adanya zat lain yang terlarut, misalnya garam atau mineral.

Pada pengujian elektrolit atau daya hantar listrik, semakin terang nyala lampu dan semakin banyak atau cepat gelembung terbentuk, maka semakin kuat daya hantar listriknya.

Berikut analisis dari masing-masing air pada soal.

• Air sumur

Pada uji elektrolit, air sumur tidak dapat menyalakan lampu dan membentuk gelembung dengan lambat. Hal ini menandakan bahwa air sumur bersifat elektrolit lemah karena hanya sedikit ion yang terlarut dalam air.

• Air laut

Pada uji elektrolit, air laut menghasilkan nyala lampu yang terang dan membentuk gelembung dengan cepat. Hal ini menandakan bahwa air laut bersifat elektrolit kuat. Air laut mengandung garam NaCl yang terionisasi sempurna di dalam air sehingga menghasilkan banyak ion yang bergerak bebas.

• Air sungai

Pada uji elektrolit, air sungai tidak dapat menyalakan lampu dan membentuk gelembung agak cepat. Hal ini menandakan bahwa air sungai bersifat elektrolit lemah.

• Air hujan

Pada uji elektrolit, air hujan tidak dapat menyalakan lampu dan membentuk gelembung dengan lambat. Hal ini menandakan bahwa air hujan bersifat elektrolit lemah.

Jadi, kesimpulan yang tepat terkait uji elektrolit tersebut adalah daya hantar listrik paling kuat terjadi pada air laut.