Bank Soal Bahasa Indonesia SMA Membandingkan Isi Berbagai Resensi

Soal

Pilgan

Resensi Buku: Bumi Manusia

Bumi Manusia by Pramoedya Ananta Toer'

(Sumber: goodreads.com)

Judul buku : Bumi Manusia

[1] Pengarang : Pramoedya Ananta Toer

Penerbit : Hasta Mitra

Tahun terbit : 2002

Tebal buku  : 408 halaman

ISSBN : 978-979-97312-3-4


[2] Novel Bumi Manusia merupakan salah satu mahakarya dalam bidang sastra Indonesia. Novel tersebut ditulis oleh Pramoedya Ananta Toer. Pramoedya adalah satu-satunya sastrawan asal Indonesia yang enam kali dinominasikan sebagai peraih nobel perdamaian. Bumi Manusia merupakan novel pertama dalam tetralogi Pulau Buru dan ditulis ketika ia menjadi tahanan politik pada masa orde baru. Novel ini mendapatkan sambutan yang baik, tetapi novel ini sempat dilarang beredar di pasaran. Hal ini dikarenakan novel tersebut mengandung sebuah ajaran yang dilarang pada masa pemerintahan Orde Baru. Meski sempat dilarang beredar, novel Bumi Manusia mendapatkan banyak sekali apresiasi setelah pertama kali terbit pada tahun 1980. Bahkan, novel ini telah diterjemahkan ke dalam empat puluh bahasa di dunia.

[3] Bumi Manusia merupakan sebuah buku bergenre fiksi dengan latar belakang kehidupan pada masa penjajahan Belanda. Novel ini menceritakan seorang pemuda pribumi bernama Minke. Minke adalah anak bupati. Ia disekolahkan agar dia bisa menjadi bupati seperti ayahnya. Minke menurut meskipun dia tidak menyukai keputusan ayahnya. Saat bersekolah, Minke merupakan anak yang cerdas dan pandai menulis. Kemampuan menulisnya membawa dia menjadi seorang yang cukup dikenal di Jawa. Ia menggunakan nama samaran Max Tollenar dan tulisannya banyak diterbitkan di koran berbahasa Belanda.

[4] Kepribadian Minke perlahan-lahan berubah. Minke sangat menyanjung Eropa dan tidak lagi mengindahkan budaya Jawa. Cerita berawal ketika Minke yang ditantang oleh seorang teman ke Wonokromo untuk mengunjungi seorang wanita bernama Annelies Mellema. Annelies tinggal di sebuah rumah besar yang indah bersama Nyai Ontosoroh. Masuknya Minke ke dalam kehidupan Nyai Ontosoroh dan Annelies disambut baik oleh kedua perempuan itu. Namun, banyak yang membenci kedekatan Minke dengan keluarga Nyai karena status Nyai yang dianggap rendahan. Meski mendapati diri dalam tantangan yang panjang, Minke dan Annelies akhirnya menikah.

[5] Semuanya berubah saat Tuan Mellema meninggal secara misterius. Anak sah Tuan Mellema dari Belanda menuntut harta Tuan Mellema yang dikelola Nyai Ontosoroh. Annelies turut menjadi korban. Ia dipaksa pulang ke Eropa meninggalkan Minke dan ibunya karena merupakan anak sah Tuan Mellema. Anak sah Tuan Mellema merebut perusahaan yang telah ia rintis dengan Annelies karena status Nyai yang tidak dianggap karena tidak pernah menikah secara sah dengan Tuan Mellema. Minke dan Nyai Ontosoroh tidak berdaya di hadapan hukum Belanda yang menjatuhkan pribumi sehingga harus merelakan semua harta benda mereka.

[6] Buku Bumi Manusia ini ditulis dengan sangat apik. Ceritanya runtut dan penuh makna. Pembagian babnya sangat rapi. Setiap bab memiliki ruang dan waktu dalam membahas permasalahannya tersendiri dengan tiga orang pencerita atau sudut pandang orang pertama. Pergantiannya pun begitu halus mulai dari sudut pandang Minke kemudian menuju sudut pandang Annelies, lalu ke sudut pandang Nyai Ontorsoroh. Pergantian sudut pandang ini menambah pemahaman terhadap bagaimana pembangunan karakter dalam novel Bumi Manusia. Selain dari segi penceritaannya, buku ini juga memberi pengetahuan kepada pembaca tentang hukum pada masa dan diskriminasi pada zaman penjajahan Belanda. Ini cocok dibaca mereka yang ingin menambah pengetahuan tentang Indonesia pada masa kolonial. Kemudian, nilai kemanusiaan yang diberikan buku ini menekankan bahwa manusia hidup memiliki derajat yang sama dan tidak bisa didiskriminasi karena perbedaan warna kulit atau suku. Meskipun demikian, novel Bumi Manusia ini mengisahkan zaman kolonial sehingga cukup banyak menggunakan istilah yang kurang akrab bagi pembaca. Selain itu, terdapat beberapa kata yang menggunakan kaidah bahasa Indonesia ejaan lama sehingga pembaca sedikit kesusahan dalam memahami kalimat.

[7] Novel ini sangat direkomendasikan untuk siapa pun yang menyukai cerita sejarah yang mengandung penuh nilai-nilai kemanusiaan. Novel ini mampu mengajak pembaca untuk menambah pembendaharaan pengetahuan karena setiap kutipan yang disampaikan Pramoedya sangat bermakna dan menginspirasi.

(Sumber: pusdimafis.blogspot.com, dengan penyesuaian)

Bagian orientasi pada teks resensi ditandai dengan informasi ...

A

Kelebihan penggunaan sudut pandang dari novel Bumi Manusia.

B

Penghargaan yang didapatkan oleh penulis novel Bumi Manusia.

C

Informasi tahun terbit, penerbit dan tebal buku dari novel Bumi Manusia.

D

Saran yang ditulis agar pembaca tertarik membaca novel Bumi Manusia.

E

Ringkasan masalah dan konflik yang diangkat dalam novel Bumi Manusia.

Pembahasan:

Bagian orientasi pada teks resensi di atas ditandai dengan informasi penghargaan yang didapatkan oleh penulis novel Bumi Manusia. 

Orientasi adalah salah satu bagian dalam resensi buku. Orientasi berisi pengenalan pencipta karya dan penghargaan yang didapatkan oleh pencipta karya atau karya yang diulas.

K13 Kelas XI Bahasa Indonesia Menilai Karya Melalui Resensi Membandingkan Isi Berbagai Resensi Skor 2
LOTS
Video
03 Mei 2020
Kehidupan Dunia Laut Dalam
Rangkuman
15 Januari 2021
Bab 4 | Gagasan Pokok Teks | Bahasa Indonesia | Kelas 4

Siswa

Ingin latihan soal, nonton, atau unduh materi belajar lebih banyak?

Buat Akun Gratis

Guru

Ingin akses bank soal, nonton, atau unduh materi belajar lebih banyak?

Buat Akun Gratis

Soal Populer Hari Ini

Cek Contoh Kuis Online

Kejar Kuis

Cek Contoh Bank Soal

Kejar Soal