Bank Soal Sejarah Indonesia SMA Kekuasaan Kongsi Dagang VOC

Soal

Pilgan

Lihat Pembahasan

Menjelang runtuhnya VOC di Hindia Belanda, terjadi penyuburan praktik feodalisme oleh Gubernur Jenderal Henricus Zwaardecroon dalam bentuk ....

A

adanya praktik penghormatan kepada para anggota De Heeren Zeventien

B

mengeluarkan ordonansi (peraturan pemerintah) untuk mengatur secara rinci cara penghormatan terhadap gubernur jenderal, beserta istri dan anak-anaknya

C

penggelapan pajak dari hasil upeti wilayah kekuasaan VOC

D

mempercantik rumah dinas milik Gubernur Jenderal VOC setara istana raja-raja Jawa

E

pemberian gelar kehormatan kepada Gubernur Jenderal setara raja-raja Jawa

Pembahasan:

Pada abad ke-17 hingga awal abad ke-18, VOC mengalami puncak kejayaan. Penguasa dan kerajaan-kerajaan lokal di Nusantara umumnya berhasil dikuasai melalui praktik devide et impera. Jalur perdagangan yang dikendalikan VOC menyebar luas membentang dari Amsterdam, Tanjung Harapan, India sampai Irian/Papua. Namun, menjelang keruntuhan VOC, praktik feodalisme tumbuh subur karena gila jabatan dan kehormatan.

Pada tanggal 24 Juni 1719 Gubernur Jenderal Henricus Zwaardecroon mengeluarkan ordonansi (peraturan pemerintah) untuk mengatur secara rinci cara penghormatan terhadap gubernur jenderal, kepada Dewan Hindia beserta istri dan anak-anaknya. Misalnya, semua orang harus turun dari kendaraan bila berpapasan dengan para pejabat tinggi tersebut, warga keturunan Eropa harus menundukkan kepala, dan warga bukan orang Eropa harus menyembah. Praktik ini kemudian dilanjutkan oleh Gubernur Jenderal Jacob Mosel yang mengeluarkan ordonansi (peraturan pemerintah) baru tahun 1754 mengenai kendaraan kebesaran Gubernur Jenderal dan Dewan Hindia.

Jadi, menjelang runtuhnya VOC di Hindia Belanda, terjadi penyuburan praktik feodalisme oleh Gubernur Jenderal Henricus Zwaardecroon dalam bentuk ”mengeluarkan ordonansi (peraturan pemerintah) untuk mengatur secara rinci cara penghormatan terhadap gubernur jenderal, beserta istri dan anak-anaknya”.