Perhatikan teks berikut ini!
Tedi sedang belajar menulis. Saat pertama kali belajar menulis, Tedi menulis namanya sendiri. Setelah lancar menulis namanya sendiri, Tedi mulai belajar menulis kalimat sederhana. Tedi bisa menulis sedikit demi sedikit. Tedi selalu minta bantuan kepada ibu jika dia menemukan kesulitan saat belajar menulis.
Jika menemukan kesulitan saat belajar menulis, Tedi selalu minta bantuan kepada ....
A
ayah
B
ibu
C
kakak
Pembahasan:
Jika menemukan kesulitan saat belajar menulis, Tedi selalu minta bantuan kepada ibu.
Jawaban ada di kalimat kelima.
Tedi sedang belajar menulis. Saat pertama kali belajar menulis, Tedi menulis namanya sendiri. Setelah lancar menulis namanya sendiri, Tedi mulai belajar menulis kalimat sederhana. Tedi bisa menulis sedikit demi sedikit. Tedi selalu minta bantuan kepada ibu jika dia menemukan kesulitan saat belajar menulis.
Ingin latihan soal-soal dengan topik yang sama?
Ingin cari soal-soal dengan topik yang sama?
Ayo daftar untuk mendapatkan 40.537 soal latihan!
Soal Populer Hari Ini
Hasil dari
Baca teks berikut ini dengan cermat.
Akibat adanya virus corona, segala jenis kegiatan belajar mengajar dalam lembaga pendidikan formal diliburkan untuk sementara waktu. Format pengajaran pun harus berubah. Sebagai gantinya guru dan siswa melakukan kegiatan belajar mengajar secara daring/online. Namun kegiatan tersebut seringkali mengalami kendala. Hal itulah yang membuat seorang guru di Sumenep memutuskan datang ke rumah masing-masing siswa.
Guru tersebut adalah Avan Fathurrahman. Avan merupakan guru di Sekolah Dasar Negeri Batuputih Laok 3, Sumenep, Madura, Jawa Timur. Melalui unggahan di akun Facebook pribadinya, ia menceritakan perjuangannya mengajar di masa pandemi.
Pembelajaran dari rumah mewajibkan Avan memberikan instruksi dan materi pelajaran melalui gawai. Namun hal itu tidak semudah yang diharapkan. Penyebabnya adalah karena tak semua siswa memiliki gawai untuk belajar dari rumah. Jika pun mereka memiliki gawai, tak semua siswa tahu cara pemakaiannya. Selain itu, orangtua siswa sibuk bekerja di sawah, sehingga mereka tak memiliki waktu untuk membimbing anaknya.
Karena kendala tersebut, Avan mengaku terpaksa melanggar imbauan dari pemerintah. Ia berkeliling ke rumah-rumah siswa tiga kali dalam seminggu. Avan harus rela menempuh jarak yang lumayan jauh dan trek yang lumayan sulit karena masuk ke desa-desa. "Bahkan jika hujan, saya harus jalan kaki ke rumah siswa," ungkapnya ketika ditanyai mengenai kesulitannya dalam mengajar. "Saya sadar ini melanggar imbauan pemerintah, tapi mau gimana lagi?"
Unggahan Avan di Facebooknya tersebut kemudian viral. Banyak warganet yang tersentuh dan mendukung Avan. Sebuah akun yang bernama Uti Nyiut memberi komentar, "Semoga selalu diberi kesehatan, ya, Pak. Semoga ilmu yang diajarkan menjadi berkah." Akun lain yang bernama Rubi Rubiarsih juga memberi komentar, "Guru teladan, baik dijadikan contoh untuk semua guru di Indonesia."
Avan adalah guru yang sangat peduli terhadap keberlangsungan belajar siswanya. Semangatnya dalam mengajar bagaikan matahari yang senantiasa menyinari bumi. Ia rela mengorbankan waktu dan tenaganya agar siswanya bisa mendapat pelajaran yang layak. Inisiatifnya tersebut juga tetap ia sertai dengan kesadaran mematuhi protokol kesehatan.
(Sumber: Liputan6.com, dengan penyesuaian)
Penggunaan kata ekspresif dalam teks di atas terdapat pada paragraf ....
Hasil dari adalah ....
Cermati penggalan pidato persuasif berikut!
(1) Maraknya pemberitaan hoax dalam masyarakat seharusnya membuat kita semakin waspada. (2) Hoax atau berita bohong merupakan manipulasi media untuk menguntungkan pihak yang berkepentingan. (3) Dengan berkembangnya teknologi informasi, pembuatan berita bohong tersebut dapat dilakukan kapanpun dan di manapun. (4) Sehingga kita dapat menarik kesimpulan bahwa tidak semua berita yang kita dapatkan dari internet adalah benar adanya.
Kalimat yang mengandung kosakata emotif ditunjukkan oleh kalimat bernomor ....
Penulisan huruf kapital yang tepat adalah ...