Bank Soal Bahasa Indonesia SD Mengaitkan dengan Pengalaman Pribadi

Soal

Pilgan

Legenda Batu Keramat - Cerita Rakyat Papua

Pada dahulu kala, tersebutlah Desa Kamboi Rama dan Desa Aroempi di atas Gunung Kamboi Rama. Desa Kamboi Rama dihuni oleh manusia. Desa Aroempi dipenuhi tanaman sagu milik Dewa Iriwonawani. Sehari-harinya, kaum laki-laki Desa Kamboi Rama berburu binatang. Kaum wanita mencari sagu di Desa Aroempi. Sagu di Desa Aroempi seiring waktu berkurang banyak karena terus diambili. Dewa Iriwonawani marah dan memindahkan tanaman sagunya ke tempat lain. Rakyat Desa Kamboi Rama ketakutan. Mereka segera pindah ke daerah pantai. Berdirilah desa baru bernama Desa Randuayaivi. Semua penduduk pindah ke sini, kecuali sepasang suami istri bernama Irimiami dan Isoray.

Suatu hari sepulang dari ladang, keduanya istirahat sejenak di tengah hutan. Irimiami istirahat di bawah pohon, sedangkan Isoray duduk di atas sebuah batu besar. Tak lama, Isoray berteriak karena merasa pantatnya panas. Sang Suami yang penasaran pun memegang batu itu. Ajaib! batunya memang panas. Irimiami lalu mengambil daging rusa dan meletakkan di atasnya. Daging rusa itu pun lalu matang bagai dibakar. Sembari ketakutan, berdoalah keduanya pada Dewa Iriwonawani agar tak terjadi kebakaran hutan. Beruntung, Dewa Iriwonawani mengabulkannya.

Keesokannya, Irimiami dan sang Istri kembali mendatangi batu panas. Mereka meletakkan dedaunan kering di atasnya. Dedaunan itu mengering, lalu terbakar. Berdoalah mereka pada Dewa Iriwonawani untuk memadamkan api. Namun, Dewa Iriwonawani kali ini tak mengabulkannya. Api makin membesar hingga terlihat dari Desa Randuayaivi. Bergegaslah para penduduk ke Desa Kamboi Rama untuk memadamkan api. Berhasil juga api dipadamkan. Irimiami kemudian bercerita tentang batu panas. Para penduduk lalu mencoba meletakkan daging di atasnya. Seperti sebelumnya, daging itu matang. Penduduk pun menyebut batu panas itu sebagai batu keramat.

Irimiami mengusulkan agar diadakan pesta adat di sekitar batu keramat setahun sekali. Ketua Adat Desa Randuayaivi menyetujuinya. Esoknya, penduduk datang dengan berbagai macam makanan ke lokasi batu keramat. Mereka mengadakan pesta di sekelilingnya. Hingga kini, masyarakat Kepulauan Yapen masih melestarikan budaya tersebut. 

(Dikutip dari caritasato.blogspot.com, dengan penyesuaian)

Apa yang seharusnya dilakukan oleh penduduk Desa Kamboi Rama agar Dewa Iriwonawani tidak marah?

A

Membeli lahan milik Dewa Iriwonawani supaya tanaman sagu resmi menjadi hak sendiri.

B

Mencuri secara diam-diam tanaman sagu milik Dewa Iriwonawani agar tidak ketahuan.

C

Melakukan lebih banyak pemujaan dan persembahan kepada Dewa Iriwonawani.

D

Mengambil tanaman sagu secukupnya dan berusaha membudidayakan tanaman sagu sendiri.

Pembahasan:

Perhatikan penggalan paragraf pertama dalam cerita di atas:

Sagu di Desa Aroempi seiring waktu berkurang banyak karena terus diambili. Dewa Iriwonawani marah dan memindahkan tanaman sagunya ke tempat lain. 

Dari kedua kalimat ini, dapat disimpulkan kalau Dewa Iriwonawani marah karena sagunya berkurang banyak. Supaya ia tidak marah, sebaiknya sagunya tidak berkurang sebanyak itu. Supaya sagu tidak berkurang banyak, penduduk desa Kamboi Rama dapat mengambil tanaman sagu secukupnya dan berusaha membudidayakan tanaman sagu sendiri.

K13 Kelas VI Bahasa Indonesia Teks Fiksi - Mengaitkan dengan Pengalaman Pribadi Mengaitkan dengan Pengalaman Pribadi Skor 2
LOTS
Video
15 November 2021
Mengaitkan dengan Pengalaman Pribadi | Bahasa Indonesia | Kelas VI
Rangkuman
15 Januari 2021
Bab 4 | Gagasan Pokok Teks | Bahasa Indonesia | Kelas 4

Siswa

Ingin latihan soal, nonton, atau unduh materi belajar lebih banyak?

Buat Akun Gratis

Guru

Ingin akses bank soal, nonton, atau unduh materi belajar lebih banyak?

Buat Akun Gratis

Soal Populer Hari Ini

Cek Contoh Kuis Online

Kejar Kuis

Cek Contoh Bank Soal

Kejar Soal