Bank Soal Bahasa Indonesia SD Mengaitkan dengan Pengalaman Pribadi

Soal

Pilgan

Asal-Usul Danau Toba

Alkisah, di bumi Sumatra Utara hiduplah seorang pemuda bernama Toba. Sehari-hari ia bekerja di ladang. Sesekali ia juga mencari ikan di sungai yang tak jauh dari rumahnya.

Suatu hari, Toba pergi memancing sepulang dari ladang. Tak lama setelah melempar pancing ke sungai, umpannya disambar ikan. Betapa gembiranya Toba saat menemukan seekor ikan besar yang tersangkut di kailnya. Saat ia melepas mata kail dari mulut ikan, terjadilah keajaiban. Ikan besar bersisik keemasan itu seketika menjelma menjadi seorang wanita yang cantik jelita.

Toba terkejut bukan kepalang. ”Terima kasih, Tuan. Engkau telah membebaskanku dari kutukan Dewa,” ucap sang Wanita Ikan. Tergagap-gagap, Toba memperkenalkan dirinya,"N... namaku Toba, Putri yang cantik." Ternyata Toba sudah jatuh cinta pada pandangan pertama pada Sang Putri. Ia lantas menyampaikan keinginannya untuk memperistri sang Putri. Sang Putri bersedia dengan syarat Toba merahasiakan asal-usulnya sebagai seekor ikan. Toba pun menyetujuinya.

Mereka akhirnya menikah dan dikaruniai seorang anak laki-laki bernama Samosir. Keduanya sangat bahagia. Samosir pun tumbuh menjadi anak yang sehat dan kuat. Sayangnya, ia agak nakal dan pemalas.

Suatu ketika, Samosir diminta ibunya untuk mengantarkan bekal makan siang ayahnya ke ladang. Samosir menolak dan memilih tidur. Setelah dipaksa ibunya, akhirnya ia berangkat juga.

Di tengah perjalanan, Samosir merasa lapar. Ia pun melahap makanan sang Ayah hingga tinggal sedikit. Setibanya di ladang, sang Ayah langsung menghampirinya dan membuka bekal makanan. Betapa terkejutnya Toba saat itu. “Kenapa makananku hanya ada sedikit?” “Tadi di jalan aku sangat lapar, Ayah. Jadi jatah makanan Ayah kumakan sebagian,” jawab Samosir tanpa rasa bersalah. “Anak tak tahu diuntung. Dasar keturunan ikan!” ujar Toba dengan berang. Samosir sangat terkejut mendengarnya. Ia langsung lari ke rumah dan mengadu pada ibunya. Ibu Samosir menjadi sangat sedih karena Toba telah melanggar janji.

Sembari terisak, Ibu Samosir meraih tangan anaknya. Dalam sekejap, keduanya menghilang. Sungguh ajaib. Menyemburlah air yang sangat deras di bekas pijakan kaki Samosir dan ibunya. Tanah di sekitarnya tergenang dan terbentuklah sebuah danau yang sangat luas. Penduduk lalu menamainya Danau Toba. Pulau yang muncul di tengah danau pun kemudian dikenal sebagai Pulau Samosir. 

Dari tokoh-tokoh di atas, siapa yang karakternya cukup sering kamu jumpai dalam kehidupanmu? Sebutkan alasannya!

A

Samosir, karena hampir selalu ada teman yang malas belajar dan suka menjahili temannya. 

B

Toba, karena ada banyak orang yang bekerja ladang dan perlu bekal makanan.

C

Ibu Samosir, karena ada banyak orang yang memiliki banyak rahasia yang mencurigakan.

D

Tidak ada, karena karakter Toba, Ibu Samosir, dan Samosir hanya ada dalam cerita ini saja. 

Pembahasan:

Karakter adalah watak atau sifat seseorang. Dari cerita di atas, watak ketiga tokohnya adalah sebagai berikut.

  • Toba --> pekerja keras dan sederhana, tetapi bisa melanggar janji jika dibuat kesal sedikit saja.

Hal itu terlihat ketika ia kesal kepada Samosir yang telah memakan jatah makan siangnya. Karena kesal, ia pun melanggar janjinya secara tidak langsung dengan mangatai Samosir sebagai anak keturunan ikan.

“Anak tak tahu diuntung. Dasar keturunan ikan!” ujar Toba berang.

  • Ibu Samosir --> orang yang tahu membalas budi dan sederhana.

Ibu Samosir tidak pernah menuntut kehidupan yang lebih baik dari Toba. Meski ia cantik jelita dan bisa menikah dengan orang yang lebih berada, ia tetap memilih Toba yang telah menyelamatkannya dari kutukan.

  • Samosir --> anak yang agak nakal dan pemalas.

Karakternya yang pemalas tampak pada kutipan berikut.

Suatu ketika, Samosir diminta ibunya untuk mengantarkan bekal makan siang ayahnya ke ladang. Samosir menolak dan memilih tidur. Setelah dipaksa ibunya, akhirnya ia berangkat juga.

Meski pemalas, Samosir akhirnya mau juga untuk mengantarkan bekal makanan. Sifatnya yang nakal terlihat ketika ia memutuskan untuk melahap bekal makan siang ayahnya dan hanya menyisakannya sedikit.

“Tadi di jalan aku sangat lapar, Ayah. Jadi jatah makanan Ayah kumakan sebagian,” jawab Samosir tanpa rasa bersalah.

Bagaimanapun juga, Samosir masih anak-anak. Dalam kehidupan sehari-hari, kita cukup sering menjumpai anak-anak yang memiliki karakter seperti Samosir, yaitu agak nakal dan pemalas. Sangatlah mungkin kalau kita setidaknya pernah bertemu dengan satu teman yang malas belajar dan suka menjahili temannya.

Jadi, jawaban yang benar adalah Samosir, karena hampir selalu ada teman yang malas belajar dan suka menjahili temannya


K13 Kelas VI Bahasa Indonesia Teks Fiksi - Mengaitkan dengan Pengalaman Pribadi Mengaitkan dengan Pengalaman Pribadi Skor 5
Video Teks Fiksi-Mengaitkan dengan Pengalaman Pribadi Mengevaluasi HOTS
Video
15 November 2021
Mengaitkan dengan Pengalaman Pribadi | Bahasa Indonesia | Kelas VI
Rangkuman
15 Januari 2021
Bab 4 | Gagasan Pokok Teks | Bahasa Indonesia | Kelas 4

Siswa

Ingin latihan soal, nonton, atau unduh materi belajar lebih banyak?

Buat Akun Gratis

Guru

Ingin akses bank soal, nonton, atau unduh materi belajar lebih banyak?

Buat Akun Gratis

Soal Populer Hari Ini

Cek Contoh Kuis Online

Kejar Kuis

Cek Contoh Bank Soal

Kejar Soal