Bank Soal Bahasa Inggris SMP Narrative Text

Soal

Pilgan

Read the following text and answer the question.

Malin Kundang

A long time ago, there lived a poor widow named Mande Rubayah and her only son, Malin Kundang. To support her family, Mande Rubayah worked to help fishermen move their catches to the mainland. When Malin grew up, he left to work abroad. He promised to return to his village when he became a wealthy merchant who could make his mother happy.

In a foreign country, Malin succeeded in developing his trading business and finally became a rich merchant. He also married the daughter of a respected local elder. But out of shame, he did not dare to confess to his wife's family that he was a poor orphan.

One day, Malin and his wife sailed to Malin's home village because of their business affairs. Mande Rubayah was still alive and recognized Malin from afar. He also felt very happy and ran towards Malin, but sadly Malin insisted not to recognize Mande Rubayah as his mother.

Mande Rubayah was very sad to hear Malin's lies. Then, she prayed to God to punish his child. After praying, the sky was suddenly cloudy and it was rained very hard. Suddenly there was lightning that struck at Malin's feet. Instantly Malin's feet hardened into stone. How shocked Malin and the people around him. He immediately kneeled to apologize to his mother. Unfortunately, what's done is done. Malin's body slowly turned hardened until his entire body became a stone statue.

The moral value of the story is ...

A

Do not forget where we belong.

B

Be rich to get a better life.

C

Work hard never betrays.

D

Marry them who are rich.

Pembahasan:

Terjemahan dari teks dan soal di atas adalah:

Bacalah teks berikut dan jawablah pertanyaannya!

Malin Kundang

Dahulu kala, hiduplah seorang janda miskin bernama Mande Rubayah dan putra satu-satunya, Malin Kundang. Untuk menyokong keluarganya, Mande Rubayah bekerja dengan membantu nelayan memindahkan hasil tangkapan mereka ke daratan. Ketika Malin tumbuh dewasa, ia pergi bekerja di luar negeri. Dia berjanji untuk kembali ke desanya ketika dia menjadi pedagang kaya yang bisa membuat ibunya bahagia.

Di negara asing, Malin berhasil mengembangkan bisnis perdagangannya dan akhirnya menjadi pedagang kaya. Dia juga menikahi putri seorang tetua setempat yang disegani. Tetapi karena malu, dia tidak berani mengaku kepada keluarga istrinya bahwa dia adalah anak yatim yang miskin.

Suatu hari, Malin dan istrinya berlayar ke desa asal Malin karena urusan bisnis mereka. Mande Rubayah masih hidup dan mengenali Malin dari kejauhan. Dia juga merasa sangat senang dan berlari ke arah Malin, tetapi sayangnya Malin bersikeras untuk tidak mengakui Mande Rubayah sebagai ibunya.

Mande Rubayah sangat sedih mendengar kebohongan Malin. Kemudian, dia berdoa kepada Tuhan untuk menghukum anaknya. Setelah berdoa, langit tiba-tiba berawan dan hujan turun sangat deras. Tiba-tiba ada kilat yang menghantam kaki Malin. Seketika kaki Malin mengeras menjadi batu. Betapa terkejutnya Malin dan orang-orang di sekitarnya. Dia segera berlutut untuk meminta maaf kepada ibunya. Sayangnya, nasi sudah menjadi bubur (apa yang terjadi tidak bisa diubah lagi). Tubuh Malin perlahan berubah mengeras sampai seluruh tubuhnya menjadi patung batu.

Pesan moral dari cerita di atas adalah ...

Terjemahan dari pilihan jawaban di atas adalah:

  • Do not forget where we belong — Jangan melupakan dari mana kita berasal 
  • Be rich to get a better life — Jadilah kaya untuk hidup yang lebih baik
  • Work hard never betrays — Kerja keras tidak akan berkhianat
  • Marry them who are rich — Menikahlah dengan mereka yang kaya raya

Soal di atas menanyakan kita tentang pesan moral dari cerita di atas. Cerita di atas merupakan cerita Malin Kundang, anak yang durhaka kepada ibunya setelah dia sukses dan kaya raya. Malin Kundang tidak mau mengakui ibunya di hadapan istri dan masyarakat di desanya.

Dalam cerita di atas, kita bisa menyimpulkan pesan moral dari melihat kalimat "Malin insisted not to recognize Mande Rubayah as his mother" yang menyatakan bahwa dia tidak mengakui Mande Rubayah sebagai ibunya. Karena dia tidak mengakui Mande Rubayah sebagai ibunya, ibunya pun sedih dan berdoa kepada Tuhan agar Malin mendapat hukuman. Hal ini bisa dilihat dari kalimat "Then, she prayed to God to punish his child" yang pada akhir cerita, Malin harus menerima hukuman dari Tuhan yaitu dia berubah menjadi patung batu. Dari penjelasan ini, kita bisa menyimpulkan bahwa kita tidak boleh durhaka atau melupakan seorang yang sudah melahirkan kita dan dari mana kita berasal.

Jadi jawaban dari soal di atas adalah "Do not forget where we belong".

K13 Kelas IX Bahasa Inggris Bahasa Inggris Fairy tales Narrative Text Skor 3
LOTS Mengaplikasikan
Video
17 Maret 2023
Narrative Text | Bahasa Inggris | Kelas IX
Rangkuman
08 April 2021
Bab 3 | Narrative Text | Bahasa Inggris | Kelas 11

Siswa

Ingin latihan soal, nonton, atau unduh materi belajar lebih banyak?

Buat Akun Gratis

Guru

Ingin akses bank soal, nonton, atau unduh materi belajar lebih banyak?

Buat Akun Gratis

Soal Populer Hari Ini

Cek Contoh Kuis Online

Kejar Kuis

Cek Contoh Bank Soal

Kejar Soal