Bank Soal Bahasa Indonesia SD Mengaitkan dengan Pengalaman Pribadi

Soal

Pilgan

Cermati teks berikut!

Semut dan Belalang

Ilustrasi by Muhammad Ridlo for kejarcita


Menjelang akhir musim panas, hari masih terasa hangat dan cerah. Belalang merasa gembira karena ia hangat dan kenyang. Ia pun memainkan biola kesayangannya sambil bernyanyi dan menari. Begitulah yang dilakukan Belalang setiap harinya. Tidak pernah terlintas dalam benaknya untuk bekerja dan mengumpulkan bekal musim dingin. Padahal musim panas akan segera berakhir, dan musim dingin akan datang. Makanan akan lebih sulit didapatkan ketika musim dingin.

Di saat Belalang asyik bermain biola, ia melihat Semut melintas di depan rumahnya. Sang semut sedang bersusah payah memanggul makanan yang dikumpulkannya dari hutan. Ia ingin punya bekal musim dingin yang cukup untuk keluarganya. Melihat semut yang sibuk bekerja, Belalang lantas berseru,”Mut, Semut, yuk istirahat dulu! Mari sini, aku jamu dengan makanan dan nyanyian!”

“Maaf Belalang, aku tidak bisa berkunjung ke rumahmu! Aku masih banyak pekerjaan. Sebelum musim dingin mulai, aku ingin menumpuk cadangan makanan sebanyak-banyaknya. Aku juga mesti menyiapkan penghangat di rumahku supaya keluargaku tidak kedinginan. Aku sibuk sekali!”

Belalang terkejut karena Semut menolak undangannya.

“Ah, jangan begitu, Semut! Masih banyak waktu kok! Yang penting kita nikmati dulu hidup ini dengan bernyanyi dan bersenang-senang!”

Semut tetap menolak dengan santun sambil berlalu. Belalang menggeleng-gelengkan kepalanya lalu kembali bersenang-senang seperti sebelumnya.

Ternyata tahun ini musim panas berakhir lebih cepat dari biasanya. Tiba-tiba suhu menjadi sangat dingin. Belalang yang belum mempersiapkan apa-apa lantas panik bukan main. Gudangnya kosong tanpa persediaan makanan, dan rumahnya terasa dingin, belum disiapkan untuk ditinggali di musim dingin.

Sembari menggigil, Belalang berjalan menuju ke rumah Semut.

“Mut, Semut, bolehkah aku tinggal di rumahmu dan berbagi makananmu?” tanya Belalang dengan malu-malu.

“Maafkan aku, Belalang, aku tidak bisa membantumu. Rumahku terlalu kecil untukmu, dan bekalku hanya cukup untuk keluargaku saja,” jawab Semut.

Belalang pun meninggalkan rumah Semut dengan rasa sesal dan cemas. Dalam hati ia berpikir,”Andai saja aku mengikuti nasihat Semut saat itu untuk bekerja keras. Pasti saat ini aku sudah kenyang dan tidur nyenyak di dalam rumah.”

(Sumber: woazy.com, dengan penyesuaian)

Dalam cerita fabel di atas, Semut menolak permintaan Belalang untuk tinggal di rumahnya dan berbagi makanannya. Jika temanmu yang sedang kesulitan minta pertolonganmu, sebaiknya kamu ....

A

menolaknya karena ia harus belajar mandiri

B

menolongnya jika masih dalam batas kemampuanmu

C

menasihatinya untuk selalu rajin dan berusaha

D

menyuruhnya untuk minta bantuan kepada orang lain

Pembahasan:

Dalam cerita di atas, Semut menolak permintaan tolong Belalang karena makanan dan rumahnya hanya cukup untuk ia dan keluarganya.

“Maafkan aku, Belalang, aku tidak bisa membantumu. Rumahku terlalu kecil untukmu, dan bekalku hanya cukup untuk keluargaku saja,” jawab Semut.

Jika makanannya berlebih dan rumahnya lebih besar, Semut mungkin akan menolong temannya, si Belalang. Demikian juga jika ada temanmu yang minta tolong, sebaiknya kamu menolongnya jika masih dalam batas kemampuanmu. Ini karena menolong teman adalah perbuatan baik yang harus diteladani. Namun bantuan yang diberikan tentunya harus sesuai dengan kemampuan yang kita miliki.


Video
15 November 2021
Mengaitkan dengan Pengalaman Pribadi | Bahasa Indonesia | Kelas VI
Rangkuman
15 Januari 2021
Bab 4 | Gagasan Pokok Teks | Bahasa Indonesia | Kelas 4

Siswa

Ingin latihan soal, nonton, atau unduh materi belajar lebih banyak?

Buat Akun Gratis

Guru

Ingin akses bank soal, nonton, atau unduh materi belajar lebih banyak?

Buat Akun Gratis

Soal Populer Hari Ini

Cek Contoh Kuis Online

Kejar Kuis

Cek Contoh Bank Soal

Kejar Soal