Bank Soal Bahasa Indonesia SMP Menulis Cerita Imajinasi

Soal

Pilihan Ganda

Putri yang Tersihir

Pada suatu masa, hiduplah seorang prajurit yang setia. Ia telah mengabdi kepada kerajaan selama berpuluh-puluh tahun. Suatu hari, sang Prajurit ingin pulang ke kampung halamannya.

Namun, saat di perjalanan pulang sang Prajurit kehabisan bekal. Padahal, rumahnya masih begitu jauh. Untunglah, tak lama kemudian ia melihat sebuah kastil di hutan rimba. Ia bergegas menuju ke sana sambil berharap ada yang akan membantunya.

Saat mendekat, terlihat kalau kastil itu sangat sunyi seolah-olah tidak berpenghuni. Pintunya pun tak terkunci. Prajurit membuka pintu dan masuk ke kastil itu hingga ke ruang makan. Di situ, ia melihat berbagai hidangan lezat di atas meja. Prajurit yang sangat lapar pun makan hingga kenyang. Tiba-tiba, datang seekor beruang mendekati prajurit tersebut.

“Jangan takut,” ujar Beruang itu. “Aku adalah putri yang disihir. Aku bisa kembali menjadi manusia jika ada pemuda yang tulus menginap di kastil ini selama tiga hari. Sekarang, tinggallah di sini selama tiga hari.” pinta Beruang itu.

Prajurit ketakutan. Ia berusaha kabur dari kastil itu. Namun, ia tidak berhasil menemukan jalan keluar kastil. Terpaksalah ia tinggal di kastil itu. Setelah tiga hari berakhir, ia menemukan seorang gadis jelita di dalam kastil. Ternyata, gadis itu adalah putri yang yang terbebas dari sihir. Putri berterima kasih pada prajurit karena telah membebaskannya dari pengaruh sihir. Mereka berdua pun menikah dan hidup bahagia.

Suatu hari, Prajurit pamit ke kampung halamannya. Putri memberikan sekantung biji kepada suaminya itu. Jika ditaburkan ke tanah, biji ajaib itu akan tumbuh menjadi pohon bunga indah yang dihinggapi burung-burung. Prajurit menerimanya. Ia pun bertolak ke rumahnya di desa.

Di perjalanan, Prajurit melihat beberapa pria berjubah di tepi hutan. Para pria itu sedang merebus air, tapi anehnya tanpa menggunakan api! Prajurit mendekat untuk memeriksa kejadian ini. Prajurit tidak tahu kalau para pria itu ternyata adalah para penyihir yang mengutuk putri di kastil.

“Hebat sekali kalian, bisa merebus air tanpa menggunakan api. Tapi lihatlah, aku juga punya kesaktian yang tidak kalah menakjubkan,” ujar Prajurit.

Prajurit itu pun menaburkan biji ajaib yang dibawanya. Saat biji tersebut berubah menjadi pohon bunga yang indah, para pria itu terkejut. Mereka sadar kalau Prajurit adalah pemuda yang menyelamatkan putri yang tersihir. Lalu, para penyihir itu mengutuk prajurit. Kutukan mereka membuat Prajurit tidur tak bisa bangun lagi.

Satu bulan berlalu dan Prajurit tidak kunjung kembali. Putri merasa cemas. Ia pun pergi mencari suaminya itu. Di tepi hutan, ia melihat suaminya tidur di bawah pohon bunga yang bermekaran. Putri berusaha membangunkan suaminya itu. Sayangnya, suaminya tak kunjung bangun. Putri merasa kecewa. "Semoga angin badai membawamu ke tempat yang jauh!" ujarnya dengan berlinang air mata.

Beberapa saat kemudian, badai betulan muncul dan membawa Prajurit. Putri terkejut dan tak menyangka kalau ucapannya menjadi kenyataan. Ia menangis. Putri ingin suaminya kembali. Sayangnya, yang terjadi sudah terjadi.

Sementara itu, Prajurit terombang-ambing dihembus badai selama bertahun-tahun. Pada suatu ketika, ia tertiup hingga tiba di suatu tempat terpencil. Prajurit pun terbangun dari tidurnya. Ia berada di sebuah pulau di tengah-tengah laut. Prajurit kebingungan. Ia pun sadar kalau ia telah tertidur sangat lama. Lalu, Prajurit bertanya kepada angin yang lewat.

“Wahai Angin, pernahkah kau mendengar tentang putri jelita yang tinggal di kastil di tengah-tengah hutan?”

“Aku mendengar kisah putri di kastil yang suaminya hilang selama bertahun-tahun. Apakah kau suaminya?”

“Ya, bisakah kau menolongku ke sana? Aku akan memberikan apapun yang kau minta.”

“Kalau begitu, bolehkah aku bertiup di kastilmu selama tiga hari?” tanya Angin.

Prajurit menyetujuinya. Kemudian, Angin membawa Prajurit kembali ke kastil. Perjalanan yang sangat jauh dapat ditempuh dalam waktu singkat. Sesampainya di sana, Angin berpamitan kepada Prajurit. “Selamat tinggal. Aku tidak jadi bertiup di kastilmu. Jika aku bertiup di sana, seluruh kastil dan wilayah di sekitarnya akan porak-poranda,” kata Angin sembari berlalu.

“Terima kasih banyak Angin!” seru Prajurit.

Prajurit pun menuju ke kastil. Sang Putri ternyata masih menunggunya dengan setia di kastil. Begitu melihat suaminya dari kejauhan, Putri segera berlari menyambutnya. Ia memeluk suaminya dan meminta maaf. Lalu, mereka kembali hidup bahagia selama-lamanya.

(Diadaptasi dari The Enchanted Princess karya Laure Claire Foucher)

Sayangnya, yang terjadi sudah terjadi.

Peribahasa yang sesuai dengan kalimat ini adalah ....

A

nasi sudah menjadi bubur

B

ke langit tak sampai, ke bumi tak nyata

C

air tenang menghanyutkan

D

anjing menggonggong, kafilah berlalu

Pembahasan:

Berikut arti peribahasa dalam pilihan jawaban.

*Nasi sudah menjadi bubur: Sudah terlanjur, tak dapat diubah lagi.

*Ke langit tak sampai, ke bumi tak nyata: Tanggung dalam menyelesaikan pekerjaan.

*Air tenang menghanyutkan: Orang pendiam yang banyak ilmu.

*Anjing menggonggong, kafilah berlalu: Tidak peduli pada omongan dan cibiran orang lain.

Jawaban yang benar adalah nasi sudah menjadi bubur karena artinya serasi dengan kutipan Sayangnya, yang terjadi sudah terjadi.



Video
03 Mei 2020
Kehidupan Dunia Laut Dalam
Rangkuman
15 Januari 2021
Gagasan Pokok Teks | Bahasa Indonesia | Kelas 4 | Tema 1 Indahnya Kebersamaan | Subtema 1 Keragam...

Siswa

Ingin latihan soal, nonton, atau unduh materi belajar lebih banyak?

Buat Akun Gratis

Guru

Ingin akses bank soal, nonton, atau unduh materi belajar lebih banyak?

Buat Akun Gratis

Soal Populer Hari Ini

Cek Contoh Kuis Online

Kejar Kuis

Cek Contoh Bank Soal

Kejar Soal