Bank Soal Bahasa Indonesia SD Cerita Rakyat

Soal

Pilgan

Cermati teks berikut!

Jaka Tarub

Suatu malam, Jaka Tarub bermimpi makan daging rusa yang lezat. Paginya Jaka Tarub pergi ke hutan untuk berburu rusa. Alih-alih rusa, yang ditemukan malah tujuh bidadari cantik yang sedang mandi di telaga. Dengan mengendap-endap, Jaka Tarub mengambil salah satu selendang bidadari yang ada di pinggir telaga. Karena tidak dapat pulang ke kahyangan tanpa selendangnya, Nawang Wulan terpaksa ditinggal oleh kakak-kakaknya.

Nawang Wulan yang bersedih hati karena ditinggal pun bersedia ikut Jaka Tarub pulang ke rumahnya. Tak lama kemudian, mereka pun menikah. Anak perempuan pertama mereka, Nawangsih, terlahir setelahnya. Sejak adanya Nawang Wulan dan Nawangsih, Jaka Tarub merasa hidupnya bahagia kembali. 

Sejak pernikahannya dengan Nawang Wulan, Jaka Tarub merasakan adanya satu keanehan. Hal ini yaitu lumbung padinya tidak pernah berkurang meskipun selalu diambil berasnya untuk memasak nasi. Meski diminta berjanji untuk tidak mencari tahu, Jaka Tarub melanggar janjinya sendiri dengan mengintip periuk nasi yang sedang dimasak Nawang Wulan. Akibatnya, kekuatan Nawang Wulan pun hilang. Sejak itu ia harus menumbuk dan menampi beras seperti manusia lainnya. Akibatnya lumbung padi Jaka Tarub terus berkurang.

Suatu hari Nawang Wulan menemukan selendangnya yang sudah lama hilang di dalam lumbung. Nawang Wulan lalu memutuskan kembali ke kahyangan dengan selendangnya. Sebelum berangkat ke kahyangan, Nawang Wulan berpesan pada Jaka Tarub untuk meninggalkan Nawangsih di dekat rumahnya tiap malam. Setiap malam Nawang Wulan turun menghampiri Nawangsih dan kembali ke kahyangan menjelang pagi. Demikian hal ini terus berlanjut hingga Nawangsih beranjak dewasa. Setelahnya, Nawang Wulan tidak pernah lagi turun ke bumi dan Jaka Tarub tidak pernah bertemu dengannya lagi.

Watak tokoh Jaka Tarub dan Nawang Wulan dalam cerita di atas adalah ....

A

pemalas (Jaka Tarub); setia (Nawang Wulan)

B

licik (Jaka Tarub); mudah percaya (Nawang Wulan)

C

penyayang (Jaka Tarub); pemarah (Nawang Wulan)

D

penurut (Jaka Tarub); penyayang (Nawang Wulan)

Pembahasan:

Watak/penokohan adalah cara pengarang melukiskan tokoh-tokoh yang ada di dalam cerita. Menentukan watak tokoh dapat melalui cara langsung dan tidak langsung. Penyampaian watak secara langsung adalah melalui deskripsi watak tokoh oleh pengarang itu sendiri. Deskripsi ini berupa kalimat-kalimat penjelasan mengenai watak tokoh dalam teks. Penyampaian watak secara tidak langsung adalah melalui percakapan antartokoh, pikiran tokoh, tindakan tokoh, serta pendapat tokoh lain.

Dalam cerita di atas, watak Jaka Tarub disampaikan lewat tindakannya yang mencuri selendang Nawang Wulan dan berpura-pura menawarkan bantuan supaya Nawang Wulan pulang bersamanya dan menjadi istrinya. Ini adalah tindakan licik, yang artinya banyak akal yang buruk; pandai menipu; culas; curang, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Jaka Tarub juga ingkar janji, karena melanggar janjinya pada Nawang Wulan untuk tidak mencari tahu penyebab lumbung padinya tidak pernah berkurang.

Di lain hal, watak Nawang Wulan disampaikan lewat tindakannya yang mudah percaya pada Jaka Tarub yang menawarkan bantuan di telaga dan berjanji untuk tidak akan mencari tahu tentang lumbung padinya. Jaka Tarub kemudian terbukti tidak dapat dipercaya karena telah menipu dan mengingkari janjinya kepada Nawang Wulan.

Jadi jawaban yang tepat adalah licik (Jaka Tarub); mudah percaya (Nawang Wulan).

Video
13 Mei 2020
Cerita Rakyat | Bahasa Indonesia | Kelas IV
Rangkuman
15 Januari 2021
Bab 4 | Sudah Besar | Bahasa Indonesia | Kelas 4

Siswa

Ingin latihan soal, nonton, atau unduh materi belajar lebih banyak?

Buat Akun Gratis

Guru

Ingin akses bank soal, nonton, atau unduh materi belajar lebih banyak?

Buat Akun Gratis

Soal Populer Hari Ini

Cek Contoh Kuis Online

Kejar Kuis

Cek Contoh Bank Soal

Kejar Soal