Lima Cerita Hantu dari Thailand

Thailand dikenal sebagai Negara Penuh Senyum. Memang warganya murah senyum dan ramah, serta budayanya beragam dan khas. Salah satu dari warisan budaya di negeri Gajah Putih ini adalah cerita hantu tradisional. Cerita-cerita ini banyak dipopulerkan lewat film hantu, yang terkenal tak hanya di negaranya sendiri, tapi juga di seluruh Asia. Berikut lima cerita hantu tradisional asal Thailand.

1. Mae Nak

Mae Nak adalah salah satu hantu yang paling populer di Thailand hingga kini. Walaupun menyeramkan, cerita ini sebenarnya sangat menyentuh hati. Ini karena kisah tersebut melambangkan rasa cinta seorang istri yang terlalu kuat, hingga ia ingin tetap bersama suaminya walaupun ia sendiri telah meninggal.

Cerita ini konon bermula pada masa pemerintahan Raja Mongkut (1851—1868). Hiduplah sepasang suami istri muda yang saling mencintai di bantaran Sungai Phra Khanong. Ketika sedang hamil, Nak ditinggal suaminya, Mak, yang dipanggil bertempur di medang perang. Celakanya, kelahirannya sulit hingga Nak meninggal bersama bayinya. Namun, arwahnya tidak ingin pergi meninggalkan rumahnya. Ketika pulang dari perang, Mak disambut oleh istri dan anaknya yang tanpa diketahuinya telah menjadi hantu. Mereka pun hidup bahagia untuk sementara waktu. Tetangga-tetangga mereka menjadi cemas akan keberadaan hantu-hantu itu. Akan tetapi, siapa pun yang berusaha memberitahu Mak dibunuh oleh Nak. Hingga suatu hari, Mak tak sengaja melihat tangan Nak menjulur panjang sekali untuk mengambil jeruk nipis yang terjatuh ketika memasak. Saat itu juga, ia pun tahu kalau ia telah hidup bersama hantu. Mak lalu lari ke sebuah kuil dengan penuh ketakutan. Hantu Nak tidak bisa menyusul masuk ke kuil untuk menghampiri suaminya. Kesedihan istrinya berubah menjadi amarah. Nak membunuh penduduk desa tanpa pandang bulu, hingga akhirnya ia ditangkap oleh seorang biksu. Setelah berhasil melarikan diri, ia ditangkap terakhir kalinya dan dikurung dalam sabuk yang hingga sekarang masih disimpan oleh keluarga kerajaan Thailand. Sebuah kuil khusus pun akhirnya dibangun di Bangkok untuk menghormati Mae (Ibu) Nak.

2. Phi lang kluang

Phi lang kluang artinya hantu punggung berongga dalam bahasa Thailand. Hantu ini konon terkenal di wilayah pantai di Thailand bagian selatan. Phi lang kluang sekilas seperti manusia pada umumnya yang berbaur dengan masyarakat lokal. Ia dikabarkan muncul di malam hari, dan sering minta bergabung dengan grup orang yang sedang berkemah dan bertukar cerita. Ketika gilirannya tiba, ia akan meminta seseorang untuk menggaruk punggungnya. Alangkah kagetnya semua orang ketika ternyata punggungnya ternyata bolong besar! Saking besar lubang itu, organ-organ dalamnya terlihat. Tidak hanya itu, ternyata banyak serangga yang menggeliat di dalamnya. Penampakan phi lang kluang mirip dengan sundal bolong di Indonesia.

3. Phi kong koi

Menurut cerita rakyat Thailand, phi kong koi digambarkan sebagai hantu berkaki satu yang tinggal di hutan Thailand. Sembari melompat-lompat, ia berseru “Koi, koi, koi!”. Konon, phi kong koi akan mengisap darah dari jari kaki orang yang sedang tidur di kemahnya dalam hutan. Supaya hal ini tidak terjadi, orang tersebut harus menyilangkan kaki atau menutup kakinya saat tidur. Menurut orang-orang yang pernah menjumpainya, hantu ini buruk rupa. Ada yang mengatakan kalau phi kong koi seperti monyet tapi tidak bisa memanjat. Ada juga yang menggambarkannya seperti anak-anak berusia sekitar 13—14 tahun. Perawakannya kurus dan perutnya buncit dengan kulit cokelat tua, rambut hitam, dan hidung lebar. Namun, ada juga yang berpendapat bahwa sebenarnya phi kong koi adalah sebuah kelompok etnis atau suku yang sudah lama tidak terlihat.

4. Krasue

Krasue mirip dengan kuyang di Indonesia. Hantu ini berwujud wanita cantik yang terlihat letih di siang hari. Di malam hari, kepalanya terbang terpisah dari badannya, dengan organ dalam menggantung di bawah lehernya. Sosok di udara ini bersinar temaram di kegelapan, mencari makanannya yaitu darah dan daging mentah, atau organ dalam tubuh. Konon, krasue paling suka mendekati wanita hamil atau bayi yang baru lahir. Selain itu, ia juga mencari hewan ternak dan bangkai, hingga kotoran. Setelah selesai makan, ia akan menyeka wajahnya di jemuran yang ditemuinya. Ia dahulunya diceritakan sebagai wanita yang berbuat dosa yang sangat berat. Ketika terlahir kembali, ia menjadi makhluk yang terkutuk, selalu merasa haus dan lapar tapi hanya bisa makan makanan yang busuk atau kotor. Di Thailand, ungkapan untuk orang yang makan terlalu cepat atau terlalu banyak adalah 'makan seperti Krasue' atau 'rakus seperti Krasue'.

5. Phi pret

Phi pret dikenal juga sebagai hantu lapar. Cerita mengenai phi pret banyak beredar di masyarakat yang menganut kepercayaan Buddha atau Hindu. Penampakannya adalah hantu kurus setinggi pohon kelapa tapi mulutnya hanya sebesar lubang jarum. Dahulunya, phi pret adalah orang yang banyak berbuat dosa dengan berkata kasar, berbohong, serta suka menyakiti orang lain. Ketika terlahir kembali, ia dihukum dengan rasa lapar yang menjadi-jadi tapi tidak bisa makan karena mulutnya kecil. Ia menghabiskan hari-harinya dengan memohon pengampunan. Konon, masyarakat setempat mengetahui kehadiran phi pret dari teriakan penyesalannya. Suaranya digambarkan seperti tiupan angin yang menyapu pepohonan. Ada festival tahunan di Thailand bagian selatan untuk memeringati phi pret. Di Thailand, ungkapan untuk orang yang sangat tinggi atau sangat kurus adalah 'setinggi phi pret' atau 'sekurus phi pret'.

(Disarikan dari berbagai sumber)