Bank Soal Bahasa Indonesia SD Penuturan dan Pengalaman Tokoh

Soal

Pilgan

Gadis Rajin dan Gadis Pemalas

Alkisah, hiduplah dua gadis bersaudara dan ayahnya di suatu desa. Gadis pertama adalah gadis yang amat rajin. Tidak hanya itu, ia juga penyayang dan menuruti perintah orang tuanya. Akan tetapi, saudarinya bertolak belakang dengan dirinya. Saudarinya itu senang bermalas-malasan dan jarang mematuhi orang tua.

Suatu hari, ayah mereka berdua jatuh sakit. Tubuh ayahnya menjadi lemah sehingga ia tidak bisa mencari nafkah. Gadis Rajin merasa iba melihat kondisi ayahnya. Ia meminta izin ayahnya untuk pergi mencari kerja. Ayahnya pun akhirnya merestui keinginan Gadis Rajin setelah melihat kegigihan putrinya.

 Saat itu juga Gadis Rajin pergi mencari pekerjaan ke luar desa. Di jalan, ia bertemu dengan seorang kakek yang gerobaknya terperosok kubangan lumpur. Gadis Rajin lalu membantu kakek tersebut menarik gerobak. Si Kakek pun berterima kasih dan berlalu.

Beberapa saat kemudian, Gadis Rajin menemukan rumah yang besar di pinggir hutan. Ia terpikir untuk mencari pekerjaan di rumah itu. Begitu tiba, ia disambut oleh nyonya pemilik rumah. Nyonya Rumah menyetujui permintaan Gadis Rajin untuk bekerja di rumahnya. Namun, sang Nyonya melarang si Gadis untuk memasuki kamar tengah di rumah itu. Gadis Rajin yang senang mendapat pekerjaan pun bekerja dengan giat. Ia rajin membersihkan seisi rumah. Ia juga tak pernah membantah perintah majikannya. Hingga pada suatu hari, Gadis Rajin meminta izin kepada Nyonya Rumah untuk mengunjungi ayahnya. “Tentu boleh, Nak. Sebelum pergi, coba kamu masuk ke kamar tengah."

Saat Gadis Rajin masuk, ia kaget! Ternyata, ada banyak harta di dalam kamar tengah itu. Gadis Rajin lebih kaget lagi saat Nyonya Rumah memintanya untuk mengambil berapa pun harta yang ia mau. “Waah… betul boleh saya ambil, Bu?” tanya sang gadis. “Iya, Nak. Kamu kan sudah bekerja keras dan selalu mendengarkan permintaanku,” jawab Si Nyonya. Gadis Rajin amat gembira. Ia segera mengambil sejumlah emas. Kemudian, ia berterima kasih kepada majikannya yang baik hati itu.

Di perjalanan, ia bertemu kakek yang dulu pernah ia tolong. Ternyata, kakek itu adalah seorang petani. Kini, Kakek baru selesai panen. Ketika melihat Gadis Rajin, Kakek memberikan banyak sekali buah sebagai rasa terima kasih karena dulu pernah ditolong. Gadis Rajin sangat senang. Sekarang, ia juga memiliki buah untuk dibawa pulang dan dibagikan kepada keluarganya. Gadis Rajin mengucapkan terima kasih kepada Kakek. Gadis Rajin pun melanjutkan perjalanannya ke rumah.

Sesampainya di rumah, Gadis Rajin disambut oleh saudari dan ayahnya. Saudarinya iri melihat si Gadis Rajin membawa banyak benda berharga. Kemudian, Gadis Pemalas itu bertekad untuk mengunjungi Nyonya Rumah untuk mencari kerja seperti saudarinya.

Keesokan paginya, Gadis Pemalas berangkat dari rumahnya dengan percaya diri. Di perjalanan, ia juga bertemu dengan kakek petani yang gerobaknya terperosok ke kubang lumpur. Sang Kakek meminta pertolongan tapi tidak dihiraukan oleh sang gadis yang terus berjalan. Setelah beberapa waktu, ia pun sampai di rumah yang dituju.

Gadis Pemalas menyampaikan keinginannya untuk bekerja di rumah itu. Nyonya Rumah pun menerimanya dengan syarat yang sama, yaitu tidak boleh memasuki kamar tengah. Gadis Pemalas menyanggupi permintaan tersebut. Namun saat mulai bekerja, Gadis Pemalas bekerja sangat lamban. Ia malas-malasan dan tidak mendengarkan perintah majikannya. Bahkan, ia tidak menghiraukan larangan majikannya untuk tidak memasuki kamar tengah.

Suatu hari, Gadis Pemalas memasuki kamar tengah karena penasaran. Nahas, bukannya mendapati emas, ia justru mendapati serangan banyak lebah. Lebah-lebah di kamar itu menyengat Gadis Pemalas hingga tubuhnya bengkak. “Dasar gadis tak tahu diuntung! Sudah kuberi pekerjaan, malah kau langgar perintahku. Pergi kau dari rumah ini!” seru Nyonya Rumah dengan berang.

Gadis Pemalas lalu pulang menuju rumahnya. Di jalan, ia kembali bertemu dengan kakek petani yang membawa gerobak penuh buah. Ia meminta beberapa buah untuk dibawa pulang. Namun, si Kakek hanya memberinya buah-buahan yang sudah busuk. Setelah berlalu dari Kakek, Gadis Pemalas segera membuang buah-buahan tadi. Gadis Pemalas pulang dengan tangan hampa dan hati yang sedih. Ia sadar kalau semua kesialan yang terjadi adalah karena perbuatan buruknya. Ia menyesali perbuatannya.

(Disarikan dari berbagai sumber)

Pengalaman tokoh yang dapat dijadikan pelajaran untuk pembaca adalah ....

A

Gadis Pemalas bekerja dengan sangat lamban di rumah majikannya

B

Gadis Pemalas bekerja dengan malas-malasan dan lamban

C

Ayah Gadis Rajin meminta putrinya untuk pergi bekerja

D

Gadis Pemalas disengat lebah karena melanggar perintah majikannya

Pembahasan:

Pengalaman tokoh yang dapat dijadikan pelajaran untuk pembaca adalah Gadis Pemalas disengat lebah karena melanggar perintah majikannya.

Dalam cerita tersebut, Gadis Pemalas disengat lebah karena memasuki kamar tengah. Padahal, majikannya sudah pernah melarang Gadis Pemalas untuk memasuki kamar tengah. Karena melanggar perintah majikannya, Gadis Pemalas harus menanggung akibatnya, yaitu disengat lebah.


K13 Kelas VI Bahasa Indonesia Teks Fiksi - Mengaitkan dengan Pengalaman Pribadi Penuturan dan Pengalaman Tokoh Skor 2
Video LOTS
Video
19 Desember 2021
Penuturan dan Pengalaman Tokoh | Bahasa Indonesia | Kelas VI
Rangkuman
15 Januari 2021
Bab 4 | Gagasan Pokok Teks | Bahasa Indonesia | Kelas 4

Siswa

Ingin latihan soal, nonton, atau unduh materi belajar lebih banyak?

Buat Akun Gratis

Guru

Ingin akses bank soal, nonton, atau unduh materi belajar lebih banyak?

Buat Akun Gratis

Soal Populer Hari Ini

Cek Contoh Kuis Online

Kejar Kuis

Cek Contoh Bank Soal

Kejar Soal