Bank Soal Bahasa Indonesia SMA Struktur dan Kebahasaan Teks Laporan Hasil Observasi

Soal

Pilgan

Museum Nyamuk

Museum Nyamuk berlokasi di Jalan Pangandaran, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, tepatnya di kompleks perkantoran Loka Penelitian dan Pengembangan Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang (Litbang P2B2). Museum Nyamuk merupakan tempat wisata ilmiah yang digagas oleh Sugiono yang saat itu menjabat sebagai Kepala Loka Litbang P2B2. Museum ini menjadi satu-satunya di Indonesia yang memiliki fasilitas lengkap agar masyarakat waspada terhadap bahaya nyamuk. Latar belakang berdirinya museum tersebut adalah penyakit menular dengan vektor nyamuk yang hingga kini masih menjadi beban berat bagi sebagian besar negara tropis termasuk Indonesia.

Museum Nyamuk dibangun di atas tanah seluas 2.000 meter persegi. Di museum tersebut terdapat gedung sinema. Selain itu, ada juga ruang multimedia dan ruang cendera mata. Pembangunan museum ini dilakukan selama tiga tahun sejak tahun 2006 hingga 2008. Peresmian museum ini dilakukan oleh Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, pada 19 Agustus 2009.

Museum Nyamuk memiliki 80 koleksi nyamuk vektor penyebab penyakit yang berasal dari Indonesia. Koleksi nyamuk tersebut dapat dibagi menjadi enam genus, yaitu Aedes, Culex, Anopheles, Mansonia, Armigeres, dan Toxor. Setiap genus terdiri dari spesimen, stadium telur, larva, pupa, dan nyamuk. Selain koleksi nyamuk, museum tersebut juga punya koleksi tanaman pengusir nyamuk dan tanaman obat untuk gejala penyakit yang dibawa nyamuk. Tidak hanya disuguhkan koleksi nyamuk, pengunjung juga dapat mengenal fase perkembangan nyamuk. Museum tersebut juga menayangkan film dokumenter siklus kehidupan nyamuk.

Museum Nyamuk memberikan banyak wawasan kepada masyarakat tentang serangga yang dekat dengan kehidupan sehari-hari ini. Jadi, selain dapat melepas penat, berkunjung ke Museum Nyamuk juga dapat memberikan pengetahuan baru yang berharga.

(Sumber: ayobandung.com dengan penyesuaian)

Kalimat kompleks ditunjukkan oleh ….

A

kalimat ketiga paragraf pertama

B

kalimat pertama paragraf kedua

C

kalimat kedua paragraf kedua

D

kalimat ketiga paragraf ketiga

E

kalimat keenam paragraf ketiga

Pembahasan:

Kalimat dapat dibedakan berdasarkan jumlah klausa. Klausa merupakan satuan kebahasaan yang predikatif. Kalimat berdasarkan jumlah klausa dibedakan menjadi dua sebagai berikut.

  • Kalimat simpleks atau tunggal adalah kalimat yang terdiri dari satu klausa. Contohnya, Guru mengadakan ulangan dadakan.
  • Kalimat kompleks atau majemuk adalah kalimat yang terdiri dari dua klausa atau lebih. Kalimat kompleks dibedakan menjadi kalimat kompleks setara dan bertingkat. Kalimat kompleks setara terdiri dari dua klausa yang setara. Contohnya, Ibu menanak nasi dan ayah menyalakan televisi. Kalimat kompleks bertingkat terdiri dari dari klausa yang tidak setara atau sering dikenal dengan anak dan induk kalimat. Contohnya, Ia tidak masuk sekolah karena sakit.

Kalimat kompleks pada teks di atas ditunjukkan oleh kalimat ketiga paragraf pertama.

Museum ini menjadi satu-satunya di Indonesia yang memiliki fasilitas lengkap agar masyarakat waspada terhadap bahaya nyamuk. 

Kalimat tersebut termasuk kalimat kompleks bertingkat karena menggunakan kata hubung agar. Klausa museum ini menjadi satu-satunya di Indonesia yang memiliki fasilitas lengkap merupakan induk kalimat. Klausa  masyarakat waspada terhadap bahaya nyamuk merupakan anak kalimat.

K13 Kelas X Bahasa Indonesia Teks Laporan Hasil Observasi Struktur dan Kebahasaan Teks Laporan Hasil Obse... Skor 2
Memahami LOTS
Video
03 Mei 2020
Kehidupan Dunia Laut Dalam
Rangkuman
15 Januari 2021
Bab 4 | Gagasan Pokok Teks | Bahasa Indonesia | Kelas 4

Siswa

Ingin latihan soal, nonton, atau unduh materi belajar lebih banyak?

Buat Akun Gratis

Guru

Ingin akses bank soal, nonton, atau unduh materi belajar lebih banyak?

Buat Akun Gratis

Soal Populer Hari Ini

Cek Contoh Kuis Online

Kejar Kuis

Cek Contoh Bank Soal

Kejar Soal