Cermatilah dongeng berikut!
Gadis Kecil
Lina adalah gadis kecil yang tinggal di loteng asrama sekolah. Dulu ia anak dari keluarga kaya raya. Suatu hari, keluarganya bangkrut dan ayahnya meninggal dunia. Lina pun jatuh miskin dan menjadi pembantu di asrama sekolahnya.
Lina dulu siswa populer di sekolahnya. Saat keluarganya bangkrut, ia dikucilkan oleh teman-temannya yang kaya. Namun, Lina tetap berbuat baik meski ia sedang kesusahan. Sahabatnya yang bernama Riri pun setia menemani Lina.
Suatu hari, datang pemuda yang mengaku sebagai penjaga harta keluarga Lina. Lina kembali menjadi gadis kaya. Ia pun pulang ke kampung halamannya. Lina tak lupa mengajak Riri untuk ikut bersamanya.
(Sumber: Dongeng Gadis Kecil oleh Aesop dan Shogi Hirata, dengan penyesuaian)
Lina dikucilkan oleh teman-temannya karena ....
A
ia anak yang sombong
B
keluarganya bangkrut
C
ia gadis yang baik
Pembahasan:
Lina dikucilkan oleh teman-temannya karena keluarganya bangkrut.
Jawabannya ada di kalimat dua paragraf kedua.
Lina dulu siswa populer di sekolahnya. Saat keluarganya bangkrut, ia dikucilkan oleh teman-temannya yang kaya. Namun, Lina tetap berbuat baik meski ia sedang kesusahan. Sahabatnya yang bernama Riri pun setia menemani Lina.
Ingin latihan soal-soal dengan topik yang sama?
Ingin cari soal-soal dengan topik yang sama?
Ayo daftar untuk mendapatkan 43.886 soal latihan!
Soal Populer Hari Ini
Bagian cerita inspiratif yang berisi amanat dan pesan-pesan positif yang bisa kita petik dari teks adalah ....
Yang merupakan faktorisasi bentuk aljabar 2x + 2y adalah ….
Jika sekolah dimulai pukul dan berakhir pukul , berapa bagian dari satu hari waktu sekolah tersebut?
Cermati hal-hal berikut!
- Salam penutup
- Salam pembuka
- Isi pidato
- Ucapan sapaan
- Ucapan terima kasih
- Ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa
- Harapan-harapan dan permohonan maaf
Urutan di atas agar menjadi kerangka pidato persuasif yang tepat adalah ...
Baca teks berikut ini dengan cermat.
Seorang remaja asal Thailand yang tinggal di timur laut Provinsi Kalasin sedang menjadi buah bibir. Remaja tersebut menjadi buah bibir lantaran menjual lukisannya, mayoritas bergambar pemandangan desa, untuk memenuhi tanggungan biaya kuliahnya.
Remaja bernama Krittamet Saisaen, atau yang akrab disapa Earth tersebut bercita-cita menjadi seorang arsitek. Remaja berusia 18 tahun tersebut mengenang kesukaannya melukis pertama kali, yaitu ketika menemani ibunya saat dirawat di rumah sakit. Hobi menggambarnya memang sudah dimulai sejak ia masih kecil. Oleh karena itu, ia sangat berkeinginan menjadi seorang arsitek yang ahli mendesain bangunan.
Earth ingin mendaftar kuliah di Arsom Silp Institute of The Arts, Bangkok. Namun, biaya yang harus ia bayar untuk bisa menempuh kuliah di sana sebesar 60 ribu baht atau lebih dari 27 juta untuk satu semesternya. Untuk meraih gelar sarjana, ia harus menyelesaikan 10 semester atau memerlukan biaya sekitar 270 juta. Biaya kuliah yang sangat tinggi tersebut tak mampu ia penuhi. Apalagi orangtua Earth sudah tidak ada. Ibunya telah meninggal dunia dan ayahnya meninggalkannya beserta adiknya.
Earth tak patah semangat. Ia berharap bisa mendapatkan uang dengan menjual lukisannya. Ia menjual lukisannya kepada tetangga dengan harga 20 sampai 50 baht, atau sekitar 10 ribu sampai 23 ribu rupiah. Meskipun dibayar sedikit, ia tak patah semangat. Ia terus memoles keterampilannya lewat guru seninya dan video tutorial di Youtube.
Kehidupan Earth membaik setelah kisahnya tersebar di berbagai media sosial. Akibat hal tersebut, ia kemudian kebanjiran pesanan membuat lukisan. Pesanan lukisan tersebut dibayar dengan harga 1000 sampai 2000 bath.
Kerja keras Earth mengasah keterampilan dan gigih menjual lukisan akhirnya menuai hasil. Earth menjadi bukti sebagai anak muda yang berjuang meraih cita-citanya meskipun banyak halangan. Dari penghasilan yang ia dapatkan tersebut ia juga bercita-cita membangun pondok ramah lingkungan untuk mengajari anak-anak melukis.
(Sumber: Liputan6.com, dengan penyesuaian)
Bagian komplikasi dalam cerita inspiratif di atas terdapat pada paragraf ....