Bank Soal Bahasa Inggris SMA Recount Text: Biography

Soal

Pilgan

B. J. Habibie

Source: habibiecentre.or.id

B.J. Habibie, full name Bacharuddin Jusuf Habibie, (born June 25, 1936, Parepare, Indonesia—died September 11, 2019, Jakarta) was an Indonesian aircraft engineer and a leader in the country’s technological and economic development in the late 20th and early 21st century. Throughout his life, his work in the technology industry is doubtlessly excellent.

Brilliant in science and mathematics from childhood, Habibie received his education at the Bandung Institute of Technology in Bandung, Indonesia, and furthered his studies at the Institute of Technology of North Rhine–Westphalia in Aachen, West Germany. After graduating in 1960, he remained in West Germany as an aeronautics researcher and production supervisor.

When Suharto became a president of Indonesia, in 1974, he asked Habibie—whom he had known for 25 years—to return to the country to help build advanced industries. Suharto assured him that he could do whatever was needed to accomplish that goal. Initially assigned to the state oil company, Pertamina, Habibie became a government adviser and chief of a new aerospace company in 1976. Two years later he became research minister and head of the Agency for Technology Evaluation and Application. In these roles, he oversaw a number of ventures involving the production and transportation of heavy machinery, steel, electronics, and telecommunications equipment, and arms and ammunition.

Adapted from britannica.com

The text implies that ....

A

B.J. Habibie passed away at the age of 86

B

B.J. Habibie had became head of the Agency for Technology Evaluation and Application for 25 years

C

It had been about 14 years before Habibie took a charge in Indonesia technology industries

D

Suharto appointed B.J. Habibie as the research minister in 1976

E

It took 3 years later before Suharto assigned B.J. Habibie to become research minister

Pembahasan:

Terjemahan dari soal di atas adalah sebagai berikut.

B.J. Habibie

B.J. Habibie, secara lengkap Bacharuddin Jusuf Habibie, (lahir 25 Juni 1936, Parepare, Indonesia - meninggal 11 September 2019, Jakarta) adalah seorang insinyur pesawat terbang Indonesia dan pemimpin dalam perkembangan teknologi dan ekonomi negara di akhir abad ke-20 dan awal abad ke-21. Sepanjang hidupnya, kiprahnya di industri teknologi tidak diragukan lagi.

Cemerlang dalam sains dan matematika sejak masa kanak-kanak, Habibie menerima pendidikan pascasarjana di Institut Teknologi Bandung di Bandung, Indonesia, dan melanjutkan studinya di Institut Teknologi Rhine-Westphalia Utara di Aachen, Jerman Barat. Setelah lulus pada tahun 1960, ia tetap di Jerman Barat sebagai peneliti penerbangan dan pengawas produksi.

Ketika Soeharto menjadi presiden Indonesia, pada 1974, ia meminta Habibie — yang sudah dikenalnya selama 25 tahun — kembali ke Tanah Air untuk membantu membangun industri yang maju. Suharto meyakinkannya bahwa dia bisa melakukan apa saja yang diperlukan untuk mencapai tujuan itu. Awalnya ditugaskan di perusahaan minyak negara, Pertamina, Habibie menjadi penasihat pemerintah dan kepala perusahaan dirgantara baru pada tahun 1976. Dua tahun kemudian ia menjadi menteri riset dan kepala Badan Evaluasi dan Penerapan Teknologi. Dalam perannya ini, dia mengawasi sejumlah usaha yang melibatkan produksi dan transportasi mesin berat, baja, peralatan elektronik dan telekomunikasi, serta senjata dan amunisi.

Teks tersebut menyiratkan bahwa ....

Sedangkan, terjemahan dari pilihan jawaban adalah:

  • B.J. Habibie passed away at the age of 86 B.J. Habibie meninggal pada umur 86 tahun
  • B.J. Habibie had became head of the Agency for Technology Evaluation and Application for 25 years B.J. Habibie menjadi kepala Badan Evaluasi dan Penerapan Teknologi selama 25 tahun
  • It had been about 14 years before Habibie took a charge in Indonesia technology industries Sudah sekitar 14 tahun sebelum B.J. Habibie mengambil alih industri teknologi Indonesia
  • Suharto appointed B.J. Habibie as the research minister in 1976 Suharto menunjuk B.J. Habibie sebagai menteri riset pada tahun 1976
  • It took 3 years later before Suharto assigned B.J. Habibie to become research minister Sudah 3 tahun sebelum Suharto menugaskan B.J. Habibie menjadi menteri riset.

Soal ini menanyakan pesan tersirat manakah yang sesuai dengan biografi B.J. Habibie tersebut. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, mari kita lihat potongan teks berikut ini.

  • After graduating in 1960, he remained in West Germany as an aeronautics researcher and production supervisor Setelah lulus pada tahun 1960, ia tetap di Jerman Barat sebagai peneliti penerbangan dan pengawas produksi.
  • When Suharto became a president of Indonesia, in 1974, he asked Habibie—whom he had known for 25 years—to return to the country to help build advanced industries Ketika Soeharto menjadi presiden Indonesia, pada 1974, ia meminta Habibie — yang sudah dikenalnya selama 25 tahun — kembali ke Tanah Air untuk membantu membangun industri yang maju.

Pada potongan teks pertama, menunjukkan bahwa pada tahun 1960, B.J. Habibie masih berada di Jerman Barat sebagai peniliti. Kemudian, pada potongan teks kedua, B.J. Habibie pulang ke Indonesia atas permintaan Suharto pada tahun 1974 untuk memajukan teknologi industri Indonesia. Apabila kita hitung, jarak antara tahun 1960 sampai 1974 berjumlah sekitar 14 tahun.

Sehingga, jawaban yang tepat adalah "It had been about 14 years before Habibie took a charge in Indonesia technology industries".

K13 Kelas X Bahasa Inggris Information About Historical Events Recount Text: Biography Skor 3
KurMer Kelas X Bahasa Inggris Teks recount Skor 3
Mengaplikasikan LOTS
Video
12 Desember 2021
Biography | Bahasa Inggris | Kelas X
Rangkuman
14 Oktober 2020
Bab 2 | Singular & Plural Nouns | Bahasa Inggris | Kelas 7

Siswa

Ingin latihan soal, nonton, atau unduh materi belajar lebih banyak?

Buat Akun Gratis

Guru

Ingin akses bank soal, nonton, atau unduh materi belajar lebih banyak?

Buat Akun Gratis

Soal Populer Hari Ini

Cek Contoh Kuis Online

Kejar Kuis

Cek Contoh Bank Soal

Kejar Soal