Rangkuman IPA SMP Teknologi Ramah Lingkungan
Teknologi Ramah Lingkungan | IPA | Kelas 9 | KD 3.10 & KD 4.10 pdf
Soal Populer Hari Ini
Baca teks berikut ini dengan cermat.
Akibat adanya virus corona, segala jenis kegiatan belajar mengajar dalam lembaga pendidikan formal diliburkan untuk sementara waktu. Format pengajaran pun harus berubah. Sebagai gantinya guru dan siswa melakukan kegiatan belajar mengajar secara daring/online. Namun kegiatan tersebut seringkali mengalami kendala. Hal itulah yang membuat seorang guru di Sumenep memutuskan datang ke rumah masing-masing siswa.
Guru tersebut adalah Avan Fathurrahman. Avan merupakan guru di Sekolah Dasar Negeri Batuputih Laok 3, Sumenep, Madura, Jawa Timur. Melalui unggahan di akun Facebook pribadinya, ia menceritakan perjuangannya mengajar di masa pandemi.
Pembelajaran dari rumah mewajibkan Avan memberikan instruksi dan materi pelajaran melalui gawai. Namun hal itu tidak semudah yang diharapkan. Penyebabnya adalah karena tak semua siswa memiliki gawai untuk belajar dari rumah. Jika pun mereka memiliki gawai, tak semua siswa tahu cara pemakaiannya. Selain itu, orangtua siswa sibuk bekerja di sawah, sehingga mereka tak memiliki waktu untuk membimbing anaknya.
Karena kendala tersebut, Avan mengaku terpaksa melanggar imbauan dari pemerintah. Ia berkeliling ke rumah-rumah siswa tiga kali dalam seminggu. Avan harus rela menempuh jarak yang lumayan jauh dan trek yang lumayan sulit karena masuk ke desa-desa. "Bahkan jika hujan, saya harus jalan kaki ke rumah siswa," ungkapnya ketika ditanyai mengenai kesulitannya dalam mengajar. "Saya sadar ini melanggar imbauan pemerintah, tapi mau gimana lagi?"
Unggahan Avan di Facebooknya tersebut kemudian viral. Banyak warganet yang tersentuh dan mendukung Avan. Sebuah akun yang bernama Uti Nyiut memberi komentar, "Semoga selalu diberi kesehatan, ya, Pak. Semoga ilmu yang diajarkan menjadi berkah." Akun lain yang bernama Rubi Rubiarsih juga memberi komentar, "Guru teladan, baik dijadikan contoh untuk semua guru di Indonesia."
Avan adalah guru yang sangat peduli terhadap keberlangsungan belajar siswanya. Semangatnya dalam mengajar bagaikan matahari yang senantiasa menyinari bumi. Ia rela mengorbankan waktu dan tenaganya agar siswanya bisa mendapat pelajaran yang layak. Inisiatifnya tersebut juga tetap ia sertai dengan kesadaran mematuhi protokol kesehatan.
(Sumber: Liputan6.com, dengan penyesuaian)
Penggunaan kata ekspresif dalam teks di atas terdapat pada paragraf ....
Baca teks berikut ini dengan cermat.
Seorang remaja asal Thailand yang tinggal di timur laut Provinsi Kalasin sedang menjadi buah bibir. Remaja tersebut menjadi buah bibir lantaran menjual lukisannya, mayoritas bergambar pemandangan desa, untuk memenuhi tanggungan biaya kuliahnya.
Remaja bernama Krittamet Saisaen, atau yang akrab disapa Earth tersebut bercita-cita menjadi seorang arsitek. Remaja berusia 18 tahun tersebut mengenang kesukaannya melukis pertama kali, yaitu ketika menemani ibunya saat dirawat di rumah sakit. Hobi menggambarnya memang sudah dimulai sejak ia masih kecil. Oleh karena itu, ia sangat berkeinginan menjadi seorang arsitek yang ahli mendesain bangunan.
Earth ingin mendaftar kuliah di Arsom Silp Institute of The Arts, Bangkok. Namun, biaya yang harus ia bayar untuk bisa menempuh kuliah di sana sebesar 60 ribu baht atau lebih dari 27 juta untuk satu semesternya. Untuk meraih gelar sarjana, ia harus menyelesaikan 10 semester atau memerlukan biaya sekitar 270 juta. Biaya kuliah yang sangat tinggi tersebut tak mampu ia penuhi. Apalagi orangtua Earth sudah tidak ada. Ibunya telah meninggal dunia dan ayahnya meninggalkannya beserta adiknya.
Earth tak patah semangat. Ia berharap bisa mendapatkan uang dengan menjual lukisannya. Ia menjual lukisannya kepada tetangga dengan harga 20 sampai 50 baht, atau sekitar 10 ribu sampai 23 ribu rupiah. Meskipun dibayar sedikit, ia tak patah semangat. Ia terus memoles keterampilannya lewat guru seninya dan video tutorial di Youtube.
Kehidupan Earth membaik setelah kisahnya tersebar di berbagai media sosial. Akibat hal tersebut, ia kemudian kebanjiran pesanan membuat lukisan. Pesanan lukisan tersebut dibayar dengan harga 1000 sampai 2000 bath.
Kerja keras Earth mengasah keterampilan dan gigih menjual lukisan akhirnya menuai hasil. Earth menjadi bukti sebagai anak muda yang berjuang meraih cita-citanya meskipun banyak halangan. Dari penghasilan yang ia dapatkan tersebut ia juga bercita-cita membangun pondok ramah lingkungan untuk mengajari anak-anak melukis.
(Sumber: Liputan6.com, dengan penyesuaian)
Bagian komplikasi dalam cerita inspiratif di atas terdapat pada paragraf ....
Bagian pidato persuasif yang berisi tentang ucapan terima kasih dan permohonan maaf apabila terdapat kesalahan dalam penyampaian pidato terletak pada struktur bagian ....
Cermati kutipan novel di bawah ini!
Namun, baru setengah jalan. Oh, Ibu, ada paku payung tergeletak di tengah-tengah bus. Aku tak tahu bagaimana paku payung tersebut ada di situ. Bagian tajamnya menghadap ke atas begitu saja, dan tanpa ampun seketika menghunjam kakiku yang sehelai pun tak beralas saat melewatinya.
Aku mengaduh.
"Ada apa, Kak?" Dede bertanya sambil menguap menahan kantuk. Adikku juga bertelanjang kaki.
Aku menahan tangis. Jongkok. Meletakkan kantong plastik yang baru berisi empat-lima recehan. Membalik telapak kaki kananku. Paku payung itu cukup besar. Sempurna tertanam di telapak kakiku. Tanganku gemetar mencabutnya. Perih.
Darah muncrat.
Orang-orang di sekitar hanya satu-dua yang memperhatikan. Menatap sambil menyeringai datar tak peduli. Menatap sejenak lantas tidur kembali. Dede langsung berseru ngeri. Mundur. Darah yang keluar cukup banyak. Aku mendadak takut melihatnya, terus mengaduh sakit. Pedih.
Saat itulah seseorang itu menegur.
Ya Tuhan! Seseorang itu menegurku.
Aku ingat sekali saat menatap mukanya untuk pertama kali. Dia tersenyum hangat menentramkan. Mukanya amat menyenangkan. Muka yang memesona oleh cahaya kebaikan. Kakak itu menggunakan kemeja lengan panjang berwarna biru, rapi seperti penumpang bus lain yang pulang kerja. Umurnya paling juga baru dua puluh tahunan.
"Jangan ditekan-tekan," dia menegurku yang justru panik memencet-mencet telapak kaki.
(Dikutip dari novel berjudul Daun yang Jatuh Tidak Pernah Membenci Angin oleh Tere Liye)
Nilai yang terkandung di dalam kutipan novel tersebut adalah ....
Jika kerucut memiliki jari-jari 7 cm dan tinggi 24 cm, maka luas selimut kerucut adalah ... cm2.
Bioenergi, sebagai bahan bakar ramah lingkungan, telah diterapkan secara luas pada kehidupan masyarakat, seperti biosolar/biodiesel, biogas, dan bioetanol. Perbedaan yang tepat antara ketiga bioenergi tersebut adalah ….
Unsur nitrogen memiliki jumlah elektron 7 dan jumlah neutron 7. Penulisan lambang unsur nitrogen yang benar adalah ....
Perhatikan gambar berikut:
Pada gambar berikut diketahui panjang AD = 10 cm, DC = 5 cm, CE = 6 cm, maka panjang AB adalah ...
Perhatikan gambar berikut!
Trapesium HIJK sebangun dengan trapesium ABCD. Panjang HI adalah...
Skrotum adalah bagian seperti kantung yang di dalamnya terdapat testis. Fungsi skrotum adalah ....