Cermati kutipan berita berikut!
Jumlah pengunjung Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, pada masa ramai kunjungan selama libur Lebaran 2019 mengalami penurunan dibanding tahun lalu. Hal itu dikatakan General Manager Taman Wisata Candi Borobudur I Gusti Putu Ngurah Sedana.
Putu mengatakan tahun ini jumlah pengunjung Candi Borobudur pada hari ketiga setelah Lebaran, yang merupakan masa puncak kunjungan wisatawan, hanya 53.000 orang, lebih sedikit dari jumlah pengunjung candi pada kurun yang sama tahun 2018 yang sampai 55.000 orang lebih.
Penurunan jumlah pengunjung pada masa ramai selama libur Lebaran tahun ini, menurut dia, dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain panjang masa libur. Faktor lain yang juga berpengaruh, ia melanjutkan, adalah situasi politik setelah pemilihan umum, banyaknya destinasi wisata baru, kenaikan harga tiket pesawat, dan pengoperasian jalan tol trans Jawa.
(Sumber: www.genpi.co, dengan penyesuaian)
Gagasan utama paragraf ketiga adalah ....
A
faktor -faktor penyebab penurunan jumlah pengunjung Candi Borobudur
B
banyaknya destinasi wisata baru sebagai salah satu faktor penurunan jumlah pengunjung Candi Borobudur
C
penurunan jumlah pengunjung Candi Borobudur selama libur Lebaran 2019 diutarakan oleh General Manager Taman Wisata Candi Borobudur
D
situasi politik setelah pemilihan umum tidak ada hubungannya dengan penurunan jumlah pengunjung
Pembahasan:
Ide pokok atau gagasan utama dalam suatu paragraf terdapat pada kalimat utama. Kalimat utama sebuah paragraf bisa terdapat di awal atau di akhir paragraf. Paragraf ketiga berita di atas menunjukkan kalimat utama yang terletak di awal paragraf. Hal ini dibuktikan dengan kalimat penjelas setelah kalimat pertama yang memiliki korelasi kuat yang merujuk kepada kalimat sebelumnya. Kalimat utama paragraf ketiga tersebut adalah:
Penurunan jumlah pengunjung pada masa ramai selama libur Lebaran tahun ini, menurut dia, dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain panjang masa libur.
Sehingga gagasan utama paragraf ketiga adalah: faktor-faktor penyebab penurunan jumlah pengunjung Candi Borobudur
Ingin latihan soal-soal dengan topik yang sama?
Ingin cari soal-soal dengan topik yang sama?
Ayo daftar untuk mendapatkan 44.364 soal latihan!
Soal Populer Hari Ini
Baca teks berikut ini dengan cermat.
Pedagang Es Keliling Berhasil Kuliahkan Anaknya
(1) Seorang pria paruh baya bernama Tobiin, dari Bekasi, rela banting tulang untuk membiayai pendidikan kedua anaknya. (2) Pria berusia 54 tahun tersebut menjadi seorang penjual es keliling setiap harinya. (3) Ia biasanya mulai keliling dari pagi dan pulang ketika sudah petang. (4) Ia dan keluarganya tinggal bersama di rumah kontrakan di daerah Pondok Melati, Bekasi.
Pekerjaan tersebut harus ia lakoni agar anak-anaknya mampu bersekolah sampai jenjang yang tinggi. Tobiin ingin anak-anaknya bisa kuliah. Awalnya ia tidak percaya diri dengan pekerjaan yang ia lakoni tersebut. Namun apabila ia tidak bekerja, maka anaknya tidak mampu melanjutkan sekolah.
Dengan tekad itu tadi, Tobiin bersemangat menjadi penjual es keliling. Ia sudah bekerja selama 15 tahun mengayuh sepeda dari kampung ke kampung. Bahkan ia sampai menyembunyikan pekerjaannya dari anak-anaknya, agar mereka tidak merasa kecil hati di hadapan teman-temannya.
Dari kayuhannya berjualan keliling, kedua anak Tobiin bisa berkuliah di Jakarta. Ia sangat bahagia mendapati harapannya bisa terwujud. Anak pertamanya yang bernama Hayatullah sudah lulus dari Universitas Islam Negeri dan kini sudah bekerja. Sedangkan anaknya yang kedua, Nahib, saat ini sedang berkuliah di Universitas Mercu Buana.
Tobiin telah membuktikan bahwa usaha tidak pernah mengkhianati hasil. Sebagai orangtua, ia rela melakukan apapun untuk anaknya. Sebab kebahagiaan orang tua adalah ketika bisa melihat anaknya bahagia dan sukses.
(Sumber: Liputan6.com, dengan penyesuaian)
Kalimat bermajas pada paragraf kesatu ditunjukan pada kalimat nomor ....
Bentuk sederhana dari
Baca teks berikut ini dengan cermat.
Melisa, Siswa SD Berprestasi Meski Menulis Hanya Menggunakan Kaki
Melisa Diana Putri adalah seorang siswi difabel di SDN Tukul II Kecamatan Sumber, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Melisa duduk di kelas 8. Ia bercita-cita menjadi guru. Semangatnya sangat tinggi meski ia belajar dan beraktivitas menggunakan kaki.
Melisa mengikuti pelajaran di sekolah bersama teman-temannya seperti biasa. Namun saat menulis di buku tulis, dia menggunakan jari kaki. Oleh sekolah, meja khusus dia menulis dibuat lebih rendah dari tubuhnya. Saat menulis di papan tulis untuk mengerjakan tugas dari guru, ia juga menggunakan kaki. Kaki kirinya menopang tubuh agar seimbang, sementara kaki kanannya lincah menulis di papan tulis. Meski menggunakan kaki sejak lahir, tulisan Melisa rapi.
Meskipun memiliki keterbatasan fisik, Melisa sangat tekun dalam belajar. Ia sangat bersemangat meraih prestasi dan nilai baik. Menurut pengakuan gurunya, Melisa memang sangat jago matematika. Selain itu, Melisa juga hobi membaca. Buku apa pun dia baca. Melisa mengaku, ia membaca buku untuk memperluas wawasan.
Menurut Tri Adi Nurfeni, guru Bahasa Indonesia, Melisa meraih cukup banyak prestasi. Melisa pernah juara lomba baca, tulis dan hitung tingkat kecamatan, dan ditunjuk menjadi duta sekolah karena pengetahuannya yang bagus. Berkat pencapaian Melisa, Wakil Bupati Timbul Prihanjoko mengunjungi Melisa di sekolah. Joko, panggilan akrab Wakil Bupati Probolinggi, terharu melihat semangat Melisa untuk meraih cita-cita. Joko dan sejumlah pejabat Pemkab Probolinggo memberi sejumlah bantuan untuk kelanjutan belajar Melisa.
Melisa menjadi bukti bahwa keterbatasan fisik tidak menghalangi seseorang dalam meraih prestasi. Berkat ketekunan dalam belajar, Melisa dapat menghilangkan keterbatasan-keterbatasan itu tadi.
Yang membuat Wakil Bupati Probolinggo menemui Melisa adalah ....
Hasil dari adalah ....
Cermati pidato berikut!
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Salam sejahtera untuk kita semua,
Yang saya hormati Bapak Ibu Wali Murid sekalian,
Dan anak-anak yang saya banggakan,
Pertama-tama, izinkanlah saya untuk menyampaikan gagasan dan pesan terkait dengan kenakalan remaja yang semakin marak di tengah perkembangan teknologi dan komunikasi saat ini. Di tengah gempuran perkembangan teknologi dan komunikasi, banyak anak-anak muda yang sukses dalam meniti kehidupan dan prestasi. Namun, di balik itu tidak sedikit juga yang terjerumus ke dalam kenakalan remaja seperti pergaulan dan sosial yang salah.
Kalimat pembuka untuk mengawali isi pidato tersebut yang tepat adalah ...