Bank Soal Bahasa Indonesia SMA Menganalisis Unsur-Unsur Pembangun Cerita Pendek

Soal

Pilgan

Cermatilah kutipan cerita pendek berikut ini.

”Bila kamu tidak sakit, ayo bangun. Kamu kere, bukan? Yang namanya kere harus ngemis, bukan?”

”Kali ini aku malas.”

”Tapi uangmu sudah habis dan kita belum makan. Kamu juga belum kasih aku upah!”

”Ya. Perolehan hari ini memang sangat sedikit.”

”Itu salahmu. Kukira kamu tak pandai mengemis.”

” Aku sudah puluhan tahun jadi kere. Sudah puluhan anak jadi penuntunku. Tetapi baru bersamamulah aku sering tak dapat duit. Jadi, siapa yang tidak becus?”

”Kang, aku sudah membawa kamu ke mana-mana. Kamu sudah kuhadapkan ke semua orang, ke semua penumpang. Jadi, kalau kamu tak dapat duit, kamu sendiri yang tidak becus, kan?”

”Kamu yang punya mata. Seharusnya kamu bisa melihat orang yang biasanya mau kasih recehan. Di depan orang seperti itu kita harus lama bertahan.”

”Omong kosong. Bagaimana aku bisa mengenali orang seperti itu?” Perhatikan mata mereka. Orang yang suka memberi receh punya mata lain.”

”Ah, ga mungkin! Orang picek bisa melihat mata orang lain?”

”Sudah kubilang, aku puluhan tahun jadi pengemis. Kata teman-teman yang melek, mata orang yang suka memberi memang beda.”

”Tidak galak?”

”Ah, betul! Itu dia. Dari tadi aku mau bilang begitu. Tarsa, kamu betul. Mata orang yang suka memberi tidak galak. Mata orang yang suka memberi, kata teman-teman yang melek, enak dipandang. Ya, kukira betul; mata orang yang suka memberi memang enak dipandang.”

Tarsa nyengir. Ada suara gemuruh dan bunyi rem logam yang menggurat telinga. Kereta masuk.

”Akan kucari penumpang-penumpang yang matanya enak dipandang. Ayo, Kang Mirta, kita jalan.”

Mirta tidak sedikit pun bergerak.

”Sudah kubilang kali ini aku malas. Apa kamu lupa kereta yang baru datang? Kereta utama, bukan? Kita tidak akan bisa masuk kereta seperti itu. Ngemis lewat jendela pun payah. Tunggu saja nanti kereta kelas tiga.”

”Tapi kita belum makan, Kang.”

”Percuma mengemis di kereta api utama. Aku sudah berpengalaman. Jadi, turutilah apa yang kubilang. Tunggu saja kereta kelas tiga.”

(Dikutip dari cerpen berjudul "Mata yang Sedap Dipandang" karya Ahmad Tohari.

Kaidah kebahasaan yang menonjol dari kutipan cerpen di atas adalah ...

A

Penggunaan kata kerja yang menyatakan pikiran tokoh.

B

Penggunaan dialog yang menujukkan tuturan langsung.

C

Penggunaan kata hubung kronologis.

D

Penggunaan kalimat yang bermakna lampau.

E

Penggunaan kata yang menunjukkan peristiwa tengah terjadi.

Pembahasan:

Setiap karya termasuk cerita pendek memiliki kaidah kebahasaan yang khas. Kaidah kebahasaan pada cerpen antara lain adalah sebagai berikut.

  1. Menggunakan kalimat bermakna lampau yang ditandai dengan penggunaan keterangan yang bermakna lampau. Contohnya, ketika itu, beberapa tahun yang lalu, dan telah terjadi.
  2. Menggunakan kata yang menyatakan urutan waktu (konjungsi kronologis), contohnya, sejak saat itu, setelah itu, mula-mula, dan kemudian.
  3. Menggunakan kata kerja yang menggambarkan suatu peristiwa yang terjadi, seperti menyuruh, membersihkan, menawarkan, melompat, dan menghindar.
  4. Menggunakan kata kerja yang menunjukkan kalimat tak langsung sebagai cara menceritakan tuturan seorang tokoh oleh pengarang. Contohnya, mengatakan bahwa, menceritakan tentang, mengungkapkan, menanyakan, menyatakan, dan menuturkan.
  5. Menggunakan kata kerja yang menyatakan sesuatu yang dipikirkan atau dirasakan oleh tokoh, contohnya merasakan, menginginkan, mengarapkan, mendambakan, dan mengalami.
  6. Banyak menggunakan dialog yang ditunjukkan oleh tanda petik ganda (“….”) dan kata kerja yang menunjukkan tuturan langsung.
  7. Menggunakan kata sifat untuk menggambarkan tokoh, tempat, atau suasana.

Kaidah kebahasaan yang menonjol dari kutipan cerpen di atas adalah penggunaan dialog yang menujukkan tuturan langsung.

Penggunaan dialog ditandai dengan tanda petik ganda (" ....") dan kata kerja yang menunjukkan tuturan langsung. Pada kutipan di atas, dialog terjadi antara Mirta dan Tarsa.

K13 Kelas XI Bahasa Indonesia Meneladani Kehidupan dari Cerita Pendek Menganalisis Unsur-Unsur Pembangun Cerita Pendek Skor 2
LOTS
Video
19 April 2022
Menganalisis Unsur-Unsur Pembangun Cerita Pendek | Bahasa Indonesia | Kelas XI
Rangkuman
15 Januari 2021
Bab 4 | Gagasan Pokok Teks | Bahasa Indonesia | Kelas 4

Siswa

Ingin latihan soal, nonton, atau unduh materi belajar lebih banyak?

Buat Akun Gratis

Guru

Ingin akses bank soal, nonton, atau unduh materi belajar lebih banyak?

Buat Akun Gratis

Soal Populer Hari Ini

Cek Contoh Kuis Online

Kejar Kuis

Cek Contoh Bank Soal

Kejar Soal