Bank Soal Bahasa Indonesia SMP Identifikasi Cerita Inspiratif

Soal

Pilgan

Lihat Pembahasan

Kharisma, Anak Petani yang Tak Lelah Berjuang untuk Bisa Sekolah Daring

Terima Bantuan Kapolres Siak, Kharisma Siswa SMPN 2 Minas Kini Bisa Belajar Secara Online | bedahnusantara.id

Sejak pandemi Covid-19, kegiatan belajar-mengajar diubah sementara dengan sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ). Sistem ini juga biasa kita sebut sebagai sekolah daring (online). Karena secara daring, siswa membutuhkan gawai untuk dapat mengikutinya. Sayangnya, tidak semua siswa memiliki gawai atau ponsel pintar. Salah satunya adalah Kharisma.

Kharisma Waruwu adalah putra seorang petani yang tinggal di desa terpencil. Ia saat ini berstatus sebagai siswa SMP Negeri 2 Minas, Siak, Riau. Selama pandemi Covid-19, Kharisma mengaku cukup sulit mengikuti kebijakan belajar secara online. Itu karena ia tidak memiliki ponsel pintar. Penghasilan ayahnya sebagai petani lepas tidaklah cukup untuk membelikan Kharisma ponsel pintar. Bahkan, rumah kayu berukuran 2x4 meter yang ditinggali Kharisma pun belum dialiri listrik karena keterbatasan ekonomi keluarganya.

Meski berada dalam situasi yang diliputi keterbatasan, Kharisma tidak pernah mengeluh. Ia malah makin bersemangat. Ia tetap berusaha mengikuti sekolah daring dengan pergi ke rumah temannya yang jaraknya cukup jauh. Hanya dengan cara itulah ia dapat mengikuti sekolah daring dan mengerjakan tugas dari gurunya. Lalu, pada malam harinya, ia belajar di bawah cahaya lampu minyak. Tak perlu kita pertanyakan lagi semangat belajar teman kita satu ini.

Cerita tentang Kharisma dan semangatnya yang luar biasa ini akhirnya terdengar oleh Kapolres Siak, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Doddy F. Sanjaya. Beliau kemudian memberikan bantuan berupa ponsel pintar kepada Kharisma agar ia bisa belajar di rumah saja dengan lebih mudah. Beliau juga berharap semoga dengan bantuannya tersebut, Kharisma bisa makin bersemangat dalam menimba ilmu di masa memprihatinkan ini.

Kharisma sangat senang menerima bantuan ponsel pintar. Ia dan keluarganya berterima kasih kepada jajaran Polres Siak yang sudah berkenan memberikan bantuan kepadanya.

Kegigihan Kharisma menunjukkan bahwa setiap kesulitan pasti bisa kita hadapi. Selalu ada jalan keluar jika kita mau mengusahakannya. Seperti kata pepatah, ada seribu jalan menuju Roma. Cerita ini juga menunjukkan bahwa masih ada banyak teman kita di luar sana yang masih kesulitan mengakses pendidikan dengan lancar. Sudah selayaknya kita bersyukur dengan cara rajin belajar dan membantu teman di sekitar kita yang kesulitan mengikuti pembelajaran.

(Dikutip dari kumparan.com dengan penyesuaian)

Ia dan keluarganya berterima kasih kepada jajaran Polres Siak yang sudah berkenan memberikan bantuan kepadanya.

Kalimat di atas jika diubah menjadi kalimat langsung akan menjadi ...

A

“Terima kasih atas perhatian dan bantuan yang Bapak dan Ibu berikan kepada keluarga kami.”

B

Terima kasih atas perhatian dan bantuan yang Bapak dan Ibu berikan kepada keluarga kami.

C

“Terima kasih atas perhatian dan bantuan yang bapak dan ibu berikan kepada keluarga kami.”

D

“Terima kasih atas perhatian dan bantuan yang Bapak dan Ibu berikan kepada keluarga kami”.

Pembahasan:

Kalimat tidak langsung adalah kalimat yang digunakan untuk menyampaikan sesuatu dengan cara tidak langsung. Kalimat langsung adalah kalimat yang diucapkan secara langsung oleh pembicaranya.

Ciri-ciri kalimat langsung adalah sebagai berikut.

Kalimat diapit oleh tanda petik dua (“....”).
Huruf pertama yang mengawali kalimat langsung ditulis dengan huruf kapital.
Tanda petik di akhir kalimat diletakkan setelah tanda baca penutup kalimat, bukan sebelum tanda baca penutup kalimat.
Kata sapaan diawali dengan huruf kapital. Contoh kata sapaan: Ibu, Bapak, Pak, Bu, Kak, Mbak, dan Mas.