Laporan Percobaan Menggunakan Telur dan Garam

Pertama, letakkan tiga gelas air yang telah disiapkan. Setelah itu, masukkan telur ke dalam gelas pertama dan kedua. Langkah berikutnya, masukkan lima sendok makan garam ke dalam gelas ketiga. Aduk air dalam gelas ketiga hingga garam larut. Setelah itu, barulah masukkan telur ke dalam gelas ketiga.

Tuang air biasa pelan-pelan ke gelas ketiga hingga hampir penuh. Usahakan jangan sampai tercampur antara air asin dengan air biasa. Berikutnya, amati perbedaan telur dalam gelas ketiga dengan telur yang ada dalam dua gelas sebelumnya.

Telur yang dimasukkan ke dalam tiga gelas dengan peraturan berbeda akan mengalami hasil yang berbeda. Telur dalam gelas pertama tidak mengapung dalam air. Telur dalam gelas kedua mengapung di permukaan air, sedangkan telur di gelas ketiga melayang di tengah-tengah air garam dan air tawar.

Fenomena tenggelam, melayang, dan mengapungnya telur dalam air diakibatkan oleh hukum Archimedes. Hukum Archimedes mengatakan bahwa "Jika suatu benda dicelupkan ke dalam suatu zat cair, benda itu akan mendapat tekanan ke atas yang sama besarnya besarnya dengan beratnya zat cair yang terdesak oleh benda tersebut". Dalam percobaan menggunakan telur, garam dapur sangat memengaruhi posisi telur dalam air. Garam menyebabkan massa air menjadi lebih padat. Makin padat cairan akan menyebabkan benda makin mudah mengapung.

Ketika kita memasukkan telur ke dalam cairan pada gelas kedua, telur akan masuk hingga pada batas air garam. Air garam tersebut cukup padat untuk membuat telur mengapung. Jika kita berhati-hati saat menuangkan air biasa ke air garam, kedua jenis air tersebut tidak akan bercampur. Pertemuan antara air biasa dan air garam memungkinkan telur untuk melayang di tengah gelas.

(Dikutip dari berbagai sumber)