Bank Soal Bahasa Indonesia SD Cerita Rakyat

Soal

Pilgan

Joko Kendil (Pemanah)

Zaman dahulu kala, hiduplah seorang janda miskin dan anak lelakinya di suatu desa di Jawa Tengah. Anak ini dipanggil Joko Kendil karena tubuhnya bulat pendek dan menyerupai periuk nasi (kendil). Joko Kendil adalah anak yang berbakti dan jenaka sehingga disayangi ibu dan teman-temannya. Sayangnya, setelah beranjak dewasa, tubuh Joko Kendil tetap tidak berubah juga.

Suatu hari Joko Kendil meminta ibunya untuk melamar putri raja untuk dinikahinya. "Apa kau yakin, Nak? Tubuhmu seperti kendil dan kamu anak orang miskin. Mana mau putri raja menjadi istrimu?" tanya sang ibu dengan bingung. Karena Joko Kendil bersikeras, akhirnya sang ibu menyerah dan pergi melamar ke istana. Raja terkejut, tapi tidak segera menolaknya. Sebaliknya, ia bertanya jika ada dari ketiga putrinya yang bersedia menerima lamaran tersebut. Sungguh mengejutkan! Ternyata Dewi Melati, si bungsu yang cantik, bersedia! Keputusan ini dihormati oleh sang Raja, dan kedua mempelai pun dinikahkan.

Tiba saatnya diadakan perlombaan ketangkasan memanah di kerajaan. Joko Kendil tidak ikut dengan alasan sakit. Pemenang lomba itu adalah seorang kesatria yang tampan dan gagah perkasa. Melihat sang kesatria, kedua kakaknya mengolok Dewi Melati yang telah menikahi si Kendil. Mendengar olokan mereka, Dewi Melati merasa sedih dan masuk ke kamarnya. Untuk melampiaskan kekesalannya, ia melempar kendil kosong yang ada di kamar. Tiba-tiba muncul kesatria tampan pemenang lomba di hadapannya. "Akulah suamimu Joko Kendil. Kutukanku telah hilang karena gucinya pecah," ujar sang Kesatria. Dewi Melati merasa sangat bahagia dan memeluk suaminya.

(Sumber: dongengceritarakyat.com, dengan penyesuaian)

Amanat yang dapat kita petik dari cerita tersebut adalah ...

A

Kita harus menjadi anak yang berbakti dan jenaka.

B

Kita tidak boleh menyerah dalam berusaha.

C

Kita tidak boleh menilai orang dari penampilannya saja.

D

Kita tidak boleh sedih ketika diolok-olok oleh saudara.

Pembahasan:

Amanat adalah pesan moral yang ingin disampaikan pengarang cerita kepada pembaca.

Dalam cerita Joko Kendil (Pemanah), pengarang menyampaikan pesan agar kita tidak boleh menilai orang berdasarkan penampilannya saja. Hal tersebut dapat kita lihat melalui tokoh Dewi Melati.

Sungguh mengejutkan! Ternyata Dewi Melati, si bungsu yang cantik, bersedia! Keputusan ini dihormati oleh sang Raja, dan kedua mempelai pun dinikahkan.

Meskipun Joko Kendil bertubuh seperti kendil dan miskin, Dewi Melati bersedia menerima lamaran Joko Kendil. Hal tersebut menunjukkan bahwa Dewi Melati tidak menilai Joko Kendil berdasarkan rupa dan penampilan fisiknya. Dewi Melati bersedia menerima lamaran Joko Kendil tentu karena turut mempertimbangkan hal lain, yaitu kepribadian Joko Kendil yang baik. Karena sikap Dewi Melati yang tidak memandang orang dengan sebelah mata, Dewi Melati menuai balasan kebaikan yang tidak terduga. Joko Kendil ternyata aslinya merupakan seorang kesatria yang tampan. Mereka berdua pun akhirnya hidup bahagia.

Jadi, amanat yang dapat kita petik dari cerita tersebut adalah

Kita tidak boleh menilai orang dari penampilannya saja.



Video
13 Mei 2020
Cerita Rakyat | Bahasa Indonesia | Kelas IV
Rangkuman
15 Januari 2021
Bab 4 | Gagasan Pokok Teks | Bahasa Indonesia | Kelas 4

Siswa

Ingin latihan soal, nonton, atau unduh materi belajar lebih banyak?

Buat Akun Gratis

Guru

Ingin akses bank soal, nonton, atau unduh materi belajar lebih banyak?

Buat Akun Gratis

Soal Populer Hari Ini

Cek Contoh Kuis Online

Kejar Kuis

Cek Contoh Bank Soal

Kejar Soal