Cermati teks eksplanasi berikut!
(Sumber gambar: idntimes.com)
Bioluminesensi adalah sebuah fenomena yang terjadi ketika makhluk hidup mengalami sebuah reaksi kimia tertentu sehingga dapat memancarkan sebuah cahaya. Fenomena ini hanya dapat terjadi pada vertebrata laut, invertebrata, dan beberapa jenis tumbuhan.
Bioluminesensi terjadi ketika enzim dalam sebuah organisme bereaksi dengan sistem kerja tubuh yang dapat menghasilkan pancaran cahaya hijau-biru. Enzim-enzim yang bereaksi, antara lain, enzim lusiferase, flavoprotein, lumizane, protein fluoresensi, flavin reduktase, dan enzim aldehida. Enzim-enzim ini bekerja sama sehingga menghasilkan pancaran cahaya.
Bioluminesensi dapat memberikan banyak kontribusi terhadap kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) jika terus dikembangkan. Pada bidang kesehatan, bioluminesensi bisa dimanfaatkan untuk mendeteksi keberadaan sel kanker dalam tubuh secara cepat. Dalam bidang ekologi (ilmu tentang makhluk hidup dan lingkungan), organisme penghasil bioluminesensi ini bisa digunakan untuk pembuatan biosensor. Biosensor ini bermanfaat untuk mendeteksi keberadaan pencemar tertentu di lingkungan.
Sayangnya, tidak semua lautan memiliki organisme yang dapat mengalami bioluminesensi. Salah satu tempat di Indonesia yang ditinggali oleh organisme penghasil bioluminesensi ini adalah Pantai Gili Trawangan di Nusa Tenggara Barat.
(Dikutip dari berbagai sumber)
Paragraf yang merupakan bagian struktur deretan penjelas adalah paragraf ke ....
A
1 dan 4
B
3 dan 4
C
1 dan 2
D
2 dan 3
Pembahasan:
Struktur teks eksplanasi dibedakan menjadi tiga, yaitu
- Pernyataan umum adalah bagian yang mengandung penjelasan umum dari fenomena yang akan dibahas. Pada umumnya, pernyataan umum berisi pengenalan fenomena tersebut atau penjelasannya.
- Deretan penjelas adalah bagian yang berisi alasan fenomena tersebut bisa terjadi dan biasanya berisi kronologis hingga faktor dan penyebab suatu fenomena.
- Interpretasi atau kesimpulan adalah bagian yang mengandung tanggapan atau simpulan atas pernyataan yang terdapat di dalam teks.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa paragraf yang merupakan bagian struktur deretan penjelas adalah paragraf ke-2 dan 3.
Bioluminesensi terjadi ketika enzim dalam sebuah organisme bereaksi dengan sistem kerja tubuh yang dapat menghasilkan pancaran cahaya hijau-biru. Enzim-enzim yang bereaksi, antara lain, enzim lusiferase, flavoprotein, lumizane, protein fluoresensi, flavin reduktase, dan enzim aldehida. Enzim-enzim ini bekerja sama sehingga menghasilkan pancaran cahaya.
Bioluminesensi dapat memberikan banyak kontribusi terhadap kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) jika terus dikembangkan. Pada bidang kesehatan, bioluminesensi bisa dimanfaatkan untuk mendeteksi keberadaan sel kanker dalam tubuh secara cepat. Dalam bidang ekologi (ilmu tentang makhluk hidup dan lingkungan), organisme penghasil bioluminesensi ini bisa digunakan untuk pembuatan biosensor. Biosensor ini bermanfaat untuk mendeteksi keberadaan pencemar tertentu di lingkungan.
Ingin latihan soal-soal dengan topik yang sama?
Ingin cari soal-soal dengan topik yang sama?
Ayo daftar untuk mendapatkan 43.786 soal latihan!
Soal Populer Hari Ini
Baca teks berikut ini dengan cermat.
Pedagang Es Keliling Berhasil Kuliahkan Anaknya
(1) Seorang pria paruh baya bernama Tobiin, dari Bekasi, rela banting tulang untuk membiayai pendidikan kedua anaknya. (2) Pria berusia 54 tahun tersebut menjadi seorang penjual es keliling setiap harinya. (3) Ia biasanya mulai keliling dari pagi dan pulang ketika sudah petang. (4) Ia dan keluarganya tinggal bersama di rumah kontrakan di daerah Pondok Melati, Bekasi.
Pekerjaan tersebut harus ia lakoni agar anak-anaknya mampu bersekolah sampai jenjang yang tinggi. Tobiin ingin anak-anaknya bisa kuliah. Awalnya ia tidak percaya diri dengan pekerjaan yang ia lakoni tersebut. Namun apabila ia tidak bekerja, maka anaknya tidak mampu melanjutkan sekolah.
Dengan tekad itu tadi, Tobiin bersemangat menjadi penjual es keliling. Ia sudah bekerja selama 15 tahun mengayuh sepeda dari kampung ke kampung. Bahkan ia sampai menyembunyikan pekerjaannya dari anak-anaknya, agar mereka tidak merasa kecil hati di hadapan teman-temannya.
Dari kayuhannya berjualan keliling, kedua anak Tobiin bisa berkuliah di Jakarta. Ia sangat bahagia mendapati harapannya bisa terwujud. Anak pertamanya yang bernama Hayatullah sudah lulus dari Universitas Islam Negeri dan kini sudah bekerja. Sedangkan anaknya yang kedua, Nahib, saat ini sedang berkuliah di Universitas Mercu Buana.
Tobiin telah membuktikan bahwa usaha tidak pernah mengkhianati hasil. Sebagai orangtua, ia rela melakukan apapun untuk anaknya. Sebab kebahagiaan orang tua adalah ketika bisa melihat anaknya bahagia dan sukses.
(Sumber: Liputan6.com, dengan penyesuaian)
Kalimat bermajas pada paragraf kesatu ditunjukan pada kalimat nomor ....
Yang merupakan faktorisasi bentuk aljabar 2x + 2y adalah ….
Hasil dari ....
(Pilih semua jawaban yang benar!)
Bagian pidato persuasif yang berisi tentang ucapan terima kasih dan permohonan maaf apabila terdapat kesalahan dalam penyampaian pidato terletak pada struktur bagian ....
Baca teks berikut ini dengan cermat.
Seorang remaja asal Thailand yang tinggal di timur laut Provinsi Kalasin sedang menjadi buah bibir. Remaja tersebut menjadi buah bibir lantaran menjual lukisannya, mayoritas bergambar pemandangan desa, untuk memenuhi tanggungan biaya kuliahnya.
Remaja bernama Krittamet Saisaen, atau yang akrab disapa Earth tersebut bercita-cita menjadi seorang arsitek. Remaja berusia 18 tahun tersebut mengenang kesukaannya melukis pertama kali, yaitu ketika menemani ibunya saat dirawat di rumah sakit. Hobi menggambarnya memang sudah dimulai sejak ia masih kecil. Oleh karena itu, ia sangat berkeinginan menjadi seorang arsitek yang ahli mendesain bangunan.
Earth ingin mendaftar kuliah di Arsom Silp Institute of The Arts, Bangkok. Namun, biaya yang harus ia bayar untuk bisa menempuh kuliah di sana sebesar 60 ribu baht atau lebih dari 27 juta untuk satu semesternya. Untuk meraih gelar sarjana, ia harus menyelesaikan 10 semester atau memerlukan biaya sekitar 270 juta. Biaya kuliah yang sangat tinggi tersebut tak mampu ia penuhi. Apalagi orangtua Earth sudah tidak ada. Ibunya telah meninggal dunia dan ayahnya meninggalkannya beserta adiknya.
Earth tak patah semangat. Ia berharap bisa mendapatkan uang dengan menjual lukisannya. Ia menjual lukisannya kepada tetangga dengan harga 20 sampai 50 baht, atau sekitar 10 ribu sampai 23 ribu rupiah. Meskipun dibayar sedikit, ia tak patah semangat. Ia terus memoles keterampilannya lewat guru seninya dan video tutorial di Youtube.
Kehidupan Earth membaik setelah kisahnya tersebar di berbagai media sosial. Akibat hal tersebut, ia kemudian kebanjiran pesanan membuat lukisan. Pesanan lukisan tersebut dibayar dengan harga 1000 sampai 2000 bath.
Kerja keras Earth mengasah keterampilan dan gigih menjual lukisan akhirnya menuai hasil. Earth menjadi bukti sebagai anak muda yang berjuang meraih cita-citanya meskipun banyak halangan. Dari penghasilan yang ia dapatkan tersebut ia juga bercita-cita membangun pondok ramah lingkungan untuk mengajari anak-anak melukis.
(Sumber: Liputan6.com, dengan penyesuaian)
Bagian komplikasi dalam cerita inspiratif di atas terdapat pada paragraf ....