Peri Kecil yang Rajin
Bacalah teks berikut!

Peri Kecil yang Rajin
Di sebuah rumah mungil, tinggal sebuah keluarga yang terdiri dari ayah, nenek, dan dua kakak beradik bernama Tomi dan Meri. Setiap hari, Meri selalu berkata bahwa ia ingin memiliki rumah serapi rumah orang lain. Lalu, Tomi pun menambahkan kalau ia menginginkan hal yang sama.
Akan tetapi, hal itu rasanya sulit untuk diwujudkan. Tomi dan Meri tidak pernah membersihkan rumah mereka. Mereka juga tidak pernah membantu ayah dan nenek untuk merapikan rumah.
Suatu hari, Meri bertanya pada neneknya.
"Nek, mengapa rumah orang lain bisa tampak bagus dan rapi sepanjang waktu? Apa sebabnya?"
"Itu karena mereka memiliki Brownie-Brownie yang bisa melakukan apa saja agar rumah yang ditinggalinya kelihatan bagus," jawab Nenek.
"Brownie itu apa Nek?" tanya Tomi.
"Brownie adalah peri-peri kecil yang suka membantu apa saja," jawab Nenek.
"Aku ingin punya satu Brownie!" seru Meri. "Seperti apa rupa mereka, Nek?" tanyanya.
"Rupa mereka seperti gadis kecil," jawab Nenek. Nenek lalu menjelaskan pada Tomi dan Meri jika ingin menemukan Brownie, mereka harus bertanya pada seorang kakek yang tinggal di dekat danau.
Singkat cerita, Tomi dan Meri pergi menemui kakek yang tinggal di dekat danau. Kakek tersebut berkata bahwa jika mereka ingin menemukan Brownie, mereka harus pergi ke danau dan mengucapkan sebuah mantra. Mantra itu berbunyi, "Putar saya dan balikkan saya dan perlihatkan saya peri kecil. Saya melihat ke dalam air dan saya melihatnya."
Akhirnya, Meri melakukan yang dikatakan kakek tadi. Ia pergi ke danau dan mengucapkan mantra tersebut. Akan tetapi, ketika melihat ke dalam air, Meri hanya melihat bayangannya sendiri. Meri merasa ada yang salah dengan yang dilakukannya. Akhirnya, ia kembali menemui kakek itu.
"Kek, ketika aku mencari Brownie, yang kutemukan hanya diriku sendiri. Aku kan bukan Brownie," kata Meri. "Mereka membantu apa saja dan merawat rumah agar kelihatan indah."
"Menurutmu, kau bisa melakukan semua pekerjaan Brownie itu?" tanya Kakek pada Meri.
"Aku tidak ingin begitu, Kek," kata Meri. "Aku ingin mencari Brownie untuk mengerjakan semuanya untukku."
"Kau ingin seseorang mengerjakan pekerjaan untukmu. Sementara kau sendiri tidak pernah melakukannya?" tanya Kakek.
Meri pun merasa malu. Lalu, ia dan Tomi pulang setelah mengucapkan terima kasih pada si Kakek.
"Aku ingin menjadi Brownie. Menurutmu, apakah aku bisa menjadi Brownie?" tanya Meri kepada Tomi.
Tomi yang tahu bahwa Meri ingin menjadi Brownie berkata jika ia ingin juga melakukan hal yang sama. Ia berkata, "Kita bisa kembali menjadi Tomi dan Meri lagi jika bosan menjadi Brownie."
Maksud Tomi, apabila mereka malas bekerja, mereka bisa saja membiarkan rumah berantakan seperti dulu.
Mari dan Tomi pun mencoba menjadi Brownie. Ternyata, menjadi Brownie adalah hal yang menyenangkan. Setiap pagi, Tomi dan Meri bangun saat ayah dan nenek mereka masih tidur. Mereka melakukan semua pekerjaan rumah.
(Sumber: bobo.grid.id, dengan penyesuaian)