Latihan Kimia Kelas XI Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan
#
7
Pilgan
Padatan BaSO4 diperoleh dari reaksi antara 0,005 mmol Ba(OH)2 20 mL dan 0,003 mmol K2SO4 30 mL dengan kondisi larutan tepat jenuh. Jika kemudian BaSO4 dilarutkan dalam asam sulfat 0,01 M, bagaimanakah kelarutan tersebut dibandingkan dengan kelarutan BaSO4 dalam air?
A
129 kali lebih tinggi
B
129 kali lebih rendah
C
258 kali lebih rendah
D
65 kali lebih tinggi
E
65 kali lebih rendah
Pembahasan:
Kelarutan adalah jumlah maksimum zat yang dapat dilarutkan dalam sejumlah pelarut. Kelarutan dapat dinyatakan dalam dua jenis.
Untuk zat yang mudah larut: dinyatakan dalam gram/100 gram air.
Untuk zat yang sukar larut: dinyatakan dalam mol/L atau kemolaran.
Perbandingan nilai Qsp dan Ksp dapat memberikan informasi apakah suatu larutan belum jenuh, tepat jenuh, atau jenuh. Kondisi ini dibagi menjadi 3 sebagai berikut.
Qsp<Ksp menunjukkan larutan belum mencapai keadaan jenuh sehingga belum ada endapan.
Qsp=Ksp menunjukkan larutan tepat jenuh dan belum terbentuk endapan.
Qsp>Ksp menunjukkan larutan mencapai keadaan jenuh dan telah terbentuk endapan.
Diketahui:
mol Ba(OH)2=0,005mmol=5×10−6mol
mol K2SO4=0,003mmol=3×10−6mol
[H2SO4]=0,01M
Vtotal=(20+30)mL=50mL=0,05L
Padatan yang terbentuk : BaSO4
Kondisi larutan tepat jenuh artinya Qsp=Ksp
Ditanya: kelarutan BaSO4?
Dijawab:
Proses reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut.
Proses pencampuran Ba(OH)2 dan K2SO4 menyebabkan kedua senyawa tersebut mengalami pengenceran dengan volume akhir keduanya sama, yaitu 50 mL.
Padatan yang mungkin terbentuk adalah BaSO4.
BaSO4(s) ⇌ Ba2+(aq) + SO42-(aq)
Padatan tersebut akan terurai menjadi ion Ba2+ dan SO42- sehingga jumlah ion-ion ini harus ditentukan terlebih dahulu berdasarkan jumlah mol dari pereaksinya (Ba(OH)2 dan K2SO4)