Archaebacteria merupakan makhluk hidup bersel satu yang memiliki hubungan paling dekat dengan eukariotik (memiliki membran inti). Archaebacteria ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
- Dinding sel tidak mengandung peptidoglikan, namun mengandung lipopolisakarida
- Hidup bebas, tidak ada yang parasit dan bersifat nonpatogen
- Merupakan organisme ekstermofil, mampu hidup di lingkungan ekstrem seperti kawah, gunung berapi, di dasar samudra, danau laut mati dan dalam lumpur,
- Bentuk bervariasi, yaitu bulat, batang, spiral atau tidak beraturan
- Berukuran 0,1 – 5 mikron
- Reproduksi dilakukan dengan cara pembelahan biner, membentuk tunas atau fragmentasi,
- Dapat diwarnai dengan pewarnaan gram, dan
- Bersifat anaerob.
Salah satu contoh Archaebacteria adalah Methanococcus janashi. Methanococcus janashi merupakan bakteri metanogen atau penghasil gas metana (CH4).
Jadi jenis makhluk hidup bersel satu di bawah ini yang memiliki hubungan paling dekat dengan dengan eukariotik adalah Methanococcus janashi.
*Bacillus subtilis , Nitrosococcus sp. Rhodospirillum rubrum, dan Bacillus cereus adalah contoh Eubacteria yang kekerabatannya cukup jauh dibanding eukariotik.