Kondisi politik nasional di era Demokrasi Terpimpin khususnya menjelang G30S 1965, terbagi tiga kekuatan besar: Angkatan Darat, Presiden Sukarno, PKI (Partai Komunis Indonesia).
Pasca PRRI-PERMESTA, partai oposisi terkuat terhadap Presiden Sukarno, Masyumi & PSI (Partai Sosialis Indonesia), dibubarkan. Sukarno lalu mendirikan Demokrasi Terpimpin dengan Dekrit Presiden 5 Juli 1959.
Di era Demokrasi Terpimpin, Sukarno menjadi kekuasaan tunggal dan mutlak, bahkan ajaran serta kebijakannya wajib ditaati atas nama revolusi. PKI mendukung penuh Sukarno, menyebabkan Sukarno menjalin hubungan sangat akrab dengan PKI. Sementara Angkatan Darat, harus menyeimbangkan PKI dengan ikut merapat ke Presiden.
Jadi, jawabannya adalah Segitiga kekuatan politik: Angkatan Darat, Presiden Sukarno, PKI.