Latihan Biologi Kelas XII Teori Evolusi
# 8
Pilgan

Tahun 1926, Muller melakukan eksperimen terhadap lalat buah yang dipengaruhi sinar-X. Hasil eksperimen memunculkan variasi fenotipe yang tidak dijumpai pada populasi liar, misal individu tanpa sayap dan bersayap melengkung yang mampu membentuk populasi di laboratorium.

Apakah alasan yang tepat bahwa eksperimen tersebut dapat memengaruhi keberlangsungan proses evolusi?

A

Fenotipe tersebut bersifat steril dan tidak stabil.

B

Terjadi perubahan fenotipe akibat desakan lingkungan.

C

Fenotipe tersebut muncul jika dipengaruhi sinar-X.

D

Fenotipe tersebut di alam tidak adaptif sehingga tidak lolos dari seleksi alam.

E

Fenotipe tersebut hanya berubah sesaat, ketika tidak pengaruhi sinar-X maka akan kembali.

Pembahasan:

Sinar-X atau sinar rontgen adalah salah satu bentuk dari radiasi elektromagnetik dengan panjang gelombang berkisar antara 10 nanometer sampai 100 pikometer dan memiliki energi dalam rentang 100 eV - 100 keV. Sinar-X merupakan salah satu mutagen fisik yang dapat mengubah sifat suatu organisme.

Mutan (organisme hasil mutasi) dapat memiliki sifat adaptif dan tidak adaptif. Jika lalat buah yang diberikan sinar-X memunculkan variasi fenotipe yang tidak pernah dijumpai di alam dan hanya dijumpai di laboratorium kemungkinan disebabkan karena mutan yang dihasilkan hanya terbentuk jika dipengaruhi sinar-X.

Jadi jawaban yang benar untuk pertanyaan di atas adalah fenotipe tersebut muncul jika dipengaruhi sinar-X.