Latihan Bahasa Indonesia Kelas IV Buku Sastra
# 6
Pilgan

Ulasan: Mata di Tanah Melus oleh Okky Madasari

Ayo ikuti petualangan ajaib Mata dengan bangsa punah Melus! Begitu kira-kira ajakan seri pertama dari novel Mata ini. Mata adalah anak perempuan berusia dua belas tahun asal Jakarta. Suatu hari orang tuanya bertengkar dan ia dibawa ibunya ke Belu, NTT. Celakanya, Mata terpisah dari ibunya. Ia tersesat di kediaman suku Melus yang konon punah tapi ternyata masih hidup di tempat rahasia. Maka mulailah pertemuan Mata dengan hal-hal ajaib, seperti Bei Nai, Dewa Buaya pelindung Melus, dan Ratu Kupu-Kupu, seorang manusia dengan sayap indah. Tidak hanya itu, Mata juga berkunjung ke masa lalu, abad ke-15-17, ketika kapal-kapal negara Eropa mulai berdatangan ke tanah ini.

Sampul novel Mata di Tanah Melus oleh Okky Madasari

Tidak hanya menggugah khayalan, novel ini juga mengandung pelajaran ilmiah. Pelajaran-pelajaran ini dibungkus oleh hal-hal ajaib dalam cerita mulai dari makhluk-makhluk gaib, perjalanan ke masa lalu, hingga makanan terlezat dari bahan tanaman. Namun sebenarnya di balik keajaiban itu, terkandung ilmu geografi (lokasi Belu, NTT), sejarah (peradaban Melus di abad lampau), dan antropologi (legenda, adat istiadat masyarakat Melus). Ini karena penulis novel benar-benar menggunakan informasi yang didapatnya ketika melakukan penelitian di Belu, NTT.

(Sumber: goodreads.com)

Berdasarkan ulasan buku sastra anak di atas, alasan Mata mengunjungi Belu, NTT adalah ....

A

dibawa ibunya setelah kedua orang tuanya bertengkar

B

diundang oleh suku Melus

C

ayahnya pindah kerja ke tempat itu

D

hanya dalam mimpinya saja