Latihan Bahasa Indonesia Kelas IV Kata Baku dan Tidak Baku
# 10
Pilgan

Cermati teks wawancara berikut!

(Sumber gambar: freepik.com, dengan penyesuaian)

Pewawancara: Seorang anak selalu memiliki cita-cita karena mereka berada dalam usia mengeksplorasi dan memimpikan. Apakah baik bagi seorang anak untuk memiliki cita-cita?

Psikolog: Tentu baik. Cita-cita memberikan gambaran tentang perwujutan akan seperti apa masa depan seorang anak. Dengan begitu, cita-cita juga mendorong seorang anak untuk melakukan sesuatu yang ingin dicapai. Selain itu, memiliki cita-cita juga melatih daya juang dan fokus seorang anak.

(Sumber: psmk.kemdikbud.go.id, dengan penyesuaian)

Kata tidak baku yang dicetak miring dalam penggalan teks wawancara tersebut seharusnya adalah ....

A

kenyataan

B

pengaplikasian

C

perwujudan

D

keinginan

Pembahasan:

Kata baku adalah kata yang penggunaannya sudah sesuai dengan pedoman bahasa yang sudah ditentukan. Sumber kata baku dalam bahasa Indonesia adalah Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Kata tidak baku adalah kebalikan dari kata baku dan pengertiannya tidak tercantum di dalam KBBI. Penggunaan kata tidak baku terdapat dalam bahasa sehari-hari yang tidak formal.

Sekarang mari kita cermati kata yang dicetak miring tersebut, yaitu perwujutan. Perwujutan tidak tercantum dalam KBBI. Kata baku perwujutan adalah perwujudan, yang salah satu artinya adalah 'pelaksanaan (cita-cita dan sebagainya); manifestasi'.

Maka dari itu, kata tidak baku yang dicetak miring dalam penggalan teks wawancara tersebut seharusnya adalah perwujudan.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10