Latihan Bahasa Indonesia Kelas VIII Buku Fiksi dan Nonfiksi
# 8
Pilgan

Bacalah kutipan teks biografi berikut!

Prof. DR (HC). Ing. Dr. Sc. Mult. Bacharuddin Jusuf Habibie, dilahirkan 25 Juni 1936 di Pare-Pare, Sulawesi Selatan. Pada tanggal 12 Mei 1962, beliau menikah dengan Hasri Ainun Habibie dan memiliki dua orang anak, yaitu Ilham Akbar dan Thareq Kemal. Habibie memiliki kemauan belajar yang sangat besar dan sudah terlihat ketika ia masih muda. Ketika SMA, prestasi Habibie sudah mulai menonjol, terutama di bidang matematika dan sains. Setelah menyelesaikan pendidikan SMA di Kristen Dago, beliau melanjutkan pendidikannya di Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan jurusan Teknik Mesin. Namun, beliau tidak dapat menyelesaikannya karena mendapatkan beasiswa untuk berkuliah di Jerman dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Habibie memilih untuk berkuliah di jurusan Teknik Penerbangan dengan spesialisasi Konstruksi Pesawat Terbang di Rhein Westfalen Aachen Technische Hochschule (RWTH). Pendidikan yang ditempuh olehnya bukanlah sebuah pendidikan kursus kilat, tetapi sekolah bertahun-tahun dengan praktik sambil bekerja. Masa libur bukanlah sebagai liburan bagi beliau, justru kesempatan emas yang harus diisi dengan ujian dan mencari uang untuk membeli buku. Sehabis masa libur, semua kegiatan yang tidak berkaitan dengan belajar beliau kesampingkan.

Beliau mendapat gelar Diploma Ing, dari Technische Hochschule, Jerman tahun 1960 dengan predikat Cumlaude (Sempurna) dan nilai rata-rata 9,5. Setelah itu, beliau kemudian melanjutkan studinya untuk gelar Doktor di Technische Hochschule Die Fakultät Für Maschinenwesen Aachen.

Habibie menemukan rumus yang diberi nama “Faktor Habibie”, yang mana rumus ini bisa menghitung keretakan atau crack propagation on random sampai ke atom-atom pesawat terbang sehingga beliau dijuluki sebagai “Mr. Crack". Rumus Faktor Habibie merupakan salah satu prestasi BJ Habibie yang paling terkenal. Kejeniusan dan prestasi inilah yang membuat Habibie diakui lembaga internasional.

(Sumber: ppi.id, dengan penyesuaian)


Hal yang dapat diteladani dari sosok B.J. Habibie dalam teks biografi tersebut adalah ....

A

beliau bersungguh-sungguh dalam studinya

B

menemukan rumus yang diberi nama “Faktor Habibie”

C

berkuliah di jurusan Teknik Penerbangan dengan spesialisasi Konstruksi Pesawat Terbang di Rhein Westfalen Aachen Technische Hochschule (RWTH)

D

beliau tidak dapat menyelesaikannya karena mendapatkan beasiswa untuk berkuliah di Jerman dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.