Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) bekerja dengan cara memanfaatkan energi potensial air di permukaan tinggi untuk menjadi energi kinetik dan memutar turbin. Sementara pembangkit listrik tenaga panas surya (PLTS) menggunakan cahaya matahari untuk menggerakkan elektron pada sel surya dan menghasilkan listrik. Kedua pembangkit tersebut tidak mengalami proses pembakaran.
Pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN), pembangkit listrik tenaga gas (PLTG), dan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) sama-sama menggunakan pembakaran untuk menghasilkan energi panas yang kemudian dikonversi menjadi energi listrik. Namun, PLTG berbeda dari PLTU dan PLTN karena menggunakan siklus gas (siklus Brayton) sementara PLTU dan PLTU menggunakan siklus uap (siklus Rankine).
Jadi, dua pembangkit berikut yang memiliki cara kerja yang sama dalam memproduksi listrik namun hanya berbeda pada bahan bakar utamanya adalah pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) dan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).